Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, July 1, 2010

Nikmat yg Dilalaikan

Banyak orang menyadari bahwa hidup dunia sangat singkat dan bersifat sementara. Namun kesadaran ini kebanyakan tdk diikuti dgn perilaku yg menghargai waktu. Alhasil waktu sering terbuang percuma tanpa kita sadari.

Ketahuilah wahai saudaraku muslimah! Waktu bagi seorang muslim yg menyadari betapa berharga tujuan hidup di dunia tdk akan dibiarkan berlalu begitu saja dgn sia-sia. Ia tdk mengatakan seperti perkataan orang Barat materialis yg cinta dunia time is money. Tapi ia mengatakan “waktu itu utk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”. Umur kita pendek waktu kita cuma sedikit sementara kita harus mempersiapkan bekal yg banyak utk menempuh perjalanan menuju kampung akhirat bertemu dgn Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Barangkali kita semua menyadari bahwa waktu hidup kita di dunia memang hanya sebentar tdk ada yg hidup kekal. Namun entah mengapa kebanyakan dari kita tdk bisa menjaga waktu dgn baik sehingga waktu berlalu sia-sia tanpa diisi dgn amal kebaikan.
Saudariku! Di antara waktu-waktu yg kita miliki ada waktu lapang waktu senggang atau waktu yg kosong dari kesibukan. Dan waktu luang ini merupakan keni’matan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yg mesti digunakan sebaik-baik sebagai tanda syukur kepada-Nya. Namun kenyataan kebanyakan dari kita lalai akan ni’mat ini sehingga kita pun merugi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan dlm sabda yg agung:

نِعْمَتاَنِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِماَ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua keni’matan yg kebanyakan manusia merugi di dlm yaitu kesehatan dan waktu luang.”
Hadits yg mulia di atas memberikan beberapa faedah kepada kita:
Pertama: sepantas bagi kita memanfaatkan waktu sehat dan waktu luang utk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengerjakan kebaikan-kebaikan sebelum hilang dua ni’mat itu. Karena waktu luang akan diikuti dgn kesibukan dan masa sehat akan disusul dgn sakit.
Kedua: Islam sangat memperhatikan dan menjaga waktu. Karena waktu adl kehidupan sebagaimana Islam memperhatikan kesehatan badan di mana akan membantu sempurna agama seseorang.
Ketiga: Dunia adl ladang akhirat. mk sepantas seorang hamba membekali diri dgn takwa dan menggunakan keni’matan yg diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala utk taat kepada-Nya.
Keempat: Mensyukuri ni’mat Allah Subhanahu wa Ta’ala adl dgn menggunakan ni’mat tersebut utk taat kepada-Nya.
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Banyak orang merugi di dlm dua jenis keni’matan ini ni’mat sehat dan waktu luang. Karena bila seorang insan dlm keadaan sehat ia mampu menunaikan apa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan kepada dan mampu meninggalkan apa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala larang. Dada dlm keadaan lapang dan hati tenang. Demikian pula waktu luang bila memang ada orang lain yg menyiapkan dan mencukupi kebutuhan ia pun lepas dari beban pekerjaan.
Namun bila seseorang punya waktu luang dan ia dlm keadaan sehat mk ia banyak merugi di dalamnya. Karena kebanyakan waktu yg ada kita sia-siakan tanpa faedah. Kita memang tdk mengetahui kerugian ini di dunia akan tetapi nanti ketika ajal telah datang dan ketika terjadi hari kiamat barulah seorang insan menyadarinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

حَتَّى إِذَا جآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قاَلَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صاَلِحاً فِيْماَ تَرَكْتُ

“Hingga ketika datang kematian menjemput salah seorang dari mereka ia pun berkata: ‘Wahai Rabbku kembalikanlah aku ke dunia agar aku bisa mengerjakan amal shalih yg dulu aku tinggalkan’.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلُ رَبِّ لَوْ لآ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْساً إِذَا جآءَ أَجَلُهاَ وَاللهُ خَبِيْرٌ بِماَ تَعْمَلُوْنَ

“Sebelum datang kematian menjemput salah seorang dari kalian hingga ia berkata: ‘Wahai Rabbku seandai Engkau menangguhkan kematianku sampai waktu yg dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang2 yg shalih.’ Dan Allah sekali-kali tdk akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktunya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kalian kerjakan.”
Kenyataan yg ada banyak waktu kita berlalu sia-sia tanpa kita manfaatkan dan kita pun tdk bisa memberikan manfaat kepada salah seorang dari hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita tdk merasakan penyesalan akan hal ini kecuali bila ajal telah datang. Ketika itu seorang insan pun berangan-angan agar ia diberi kesempatan kembali ke dunia walau sedetik utk beramal kebaikan akan tetapi hal itu tdk akan didapatkannya.”
Asy-Syaikh rahimahullah juga menyatakan: “Terkadang ni’mat ini luput sebelum datang kematian pada seseorang dgn sakit yg menimpa hingga ia lemah utk menunaikan apa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan terhadap ia merasakan dada sempit tdk lapang dan ia merasa letih. Terkadang datang kesibukan pada diri dgn mencari nafkah utk diri sendiri dan keluarga sehingga ia terluputkan dari menunaikan banyak dari amal ketaatan.
Karena itulah sepantas bagi insan yg berakal utk memanfaatkan waktu sehat dan waktu luang dgn melaksanakan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai dgn kemampuannya. Jika ia dapat membaca Al Qur’an mk hendaklah ia memperbanyak membacanya. Bila ia tdk pandai membaca Al Qur’an mk ia memperbanyak zikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bila ia tdk dapat melakukan hal itu mk ia melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Atau mencurahkan apa yg ia mampu berupa bantuan dan amal kebaikan kepada saudara-saudaranya. Semua ini adl kebaikan yg banyak namun luput dari kita dgn sia-sia.”
Saudariku mudah-mudahan apa yg tertulis dlm lembaran ini memberi faedah kepada kita. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Dia memberi taufik kepada kita utk beramal kebaikan sepanjang waktu kita di dunia ini dan semoga Dia memudahkan kita utk menjaga waktu dgn sebaik-baik mengisi dgn amal ketaatan kepada-Nya sebagai tanda syukur akan ni’mat-Nya. Mudah-mudahan dgn begitu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan terus mengekalkan ni’mat-Nya kepada kita dan menambah dgn kemurahan dari sisi-Nya.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ

“Dan ingatlah ketika Rabbmu memaklumkan: ‘Sesungguh jika kalian bersyukur pasti Kami akan menambah ni’mat itu kepada kalian. Dan jika kalian mengingkari ni’mat-Ku mk sesungguh azab-Ku sangat pedih’.”
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

==== Salam Sabar ===

No comments:

Post a Comment