Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Tuesday, August 31, 2010

Lailatul Qadr

Assalamualaikum WRB

Semoga Rahmat Allah senantiasa beserta hambaNya yang teguh menjalankan sunnah Baginda Rasulullah hingga youmil Qiyamah.

Dikisahkan Ibn Abbas r.a. meriwayatkan , Rasulullah SAW pernah bercerita bahwa beliau mendapat wahyu dari Allah tentang seorang laki-laki Bani Israil yang berjihad di jalan Allah selama seribu bulan tanpa henti. Rasulullah SAW sangat kagum , lalu beliau berdoa, “Tuhanku , Engkau telah menjadikan umatku orang-orang yang pendek usia dan sedikit amalan”. Kemudian Allah memberi keutamaan kepada Rasulullah SAW dengan memberikan Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan yang digunakan oleh laki-laki Bani Israil itu berjihad di jalan Allah.

Nama laki-laki Bani Israil itu adalah Syam’un (Samson). Ia berperang melawan kaum kafir selama seribu bulan tanpa henti. Ia diberi kekuatan dan keberanian yang membuat musuh-musuhnya ketakutan. Lalu kaum kafir mendatangi istri Syam’un. Mereka membujuk istrinya bahwa mereka akan memberi hadiah perhiasan emas jika ia dapat mengikat suaminya. Menurut perkiraan mereka, Syam’un dapat ditangkap dengan mudah jika dalam keadaan terikat.

Ketika Syam’un sedang tidur, secara diam-diam istrinya mengikat badan Syam’un dengan tali. Namun, ketika Syam’un bangun, dengan mudahnya ia memutuskan tali-tali yang mengikat tubuhnya.

“Apa maksudmu berbuat demikian kepadaku?” tanya Syam’un kepada istrinya.
“Aku hanya ingin menguji kekuatanmu,” jawab istrinya pura-pura.

Kaum kafir itu tidak putus asa. Lalu mereka memberi rantai kepada istri Syam’un dan memerintahkannya agar mengikat suaminya dengan rantai itu. Istri Syam’un segera melaksanakannya. Namun, sebagaimana kejadian sebelumnya, dengan mudah Syam’unmemutuskan rantai besi yang mengikat tubunya.

Iblis mendatangi kaum kafir, lalu berkata kepada mereka agar memerintahkan istri Syam’un untuk bertanya kepada suaminya di mana letak kelemahannya. Setelah dibujuk, Syam’un mengatakan kepada istrinya bahwa kelemahannya ada pada delapan jambul dikepalanya. Ketika Syam’un tidur, istrinya memotong delapan jambul suaminya itu lalu mengikatkannya pada tubuhnya. Empat jambul digunakan untuk mengikat tangan dan empat jambul lagi untuk mengikat kakinya. Syam’un tidak mampu melepaskan dirinya dari ikatan itu karena itulah kelemahannya.

Akhirnya, kaum kafir dapat menangkap Syam’un. Lalu mereka menyiksanya. Telinga dan bibir Syam’un dipotong lalu badannya digantung disuatu tiang yang sangat tinggi. Syam’un berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan untuk melepaskan diri dari penyiksaan musuh-musuhnya. Allah mengabulkan do’a Syam’un, hingga ia dapat melepaskan diri dari tali-tali yang menjeratnya dan menghancurkan tiang yang dipakai untuk menggantungnya . Semua kaum kafir mati tertimpa tiang tersebut.

Para sahabat Rasulullah SAW sangat kagum mendengar cerita itu. Mereka bertanya,” Ya Rasulullah , dapatkah kami meraih pahala sebagaimana yang diperoleh Syam’un?” “Aku sendiri tidak tahu, ” jawab Rasulullah SAW.

Kemudian beliau berdoa kepada Allah . Allah mengabulkannya dengan memberi malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan yang dipakai Syam’un berjihad di jalan Allah.

Barang siapa yang beribadah pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni olehNya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hendaklah dengan sungguh-sungguh bagi setiap muslim di bulan barokah ini berusaha untuk bisa meraih ni’matnya pada lailatul qadar. Di malam yang diturunkannya Al-Qur’an (QS Al-Qadar, ayat 1, dan QS Ad-Dukhan, ayat 3), pada malam turunnya para malaikat dengan membawa rahmat (QS Al-Qadar, ayat 4), di malam yang berbarokah (QS Ad-Dukhan, ayat 3), di malam yang lebih utama dari pada ibadah seribu bulan! (83 tahun plus 4 bulan) (QS Al-Qadar, ayat 3).

Kapankah jatuhnya malam lailatul Qadr?
Di dalam Al-Qur’an tidak diterangkan pada malam ke berapa malam Lailatul Qadr itu jatuh, tetapi di dalam hadits diterangkan bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari awal di bulan Ramadhan menginginkan malam Lailatul Qadr, Rasulullah beri’tikaf (menunggu waktu sholat berikutnya/menginap dimesjid) pada 10 hari pertengahannya dan mengatakan (yang artinya):
“Sesungguhnya malam Lailatul Qadr itu jatuh pada 10 hari akhir di bulan Ramadhan”.

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Para sahabat Rasulullah melihat dalam mimpi mereka bahwa malam Lailatul-Qadr jatuh pada malam ke 27. (HR. Bukhari no.2015, Muslim no.1165 dari sahabat Abdullah bin ‘Umar ).

Keterangan yang shahih dari perbedaan para ulama tentang jatuhnya malam Lailatul-Qadr pada 10 hari terakhir adalah berpindah-pindah pada setiap tahunnya, terkadang pada tahun ini jatuh pada malam yang ke 21, kemudian pada tahun berikutnya jatuh pada malam yang ke 29, 25 atau 24.

Adapun hikmah berpindah-pindahnya malam Lailatul-Qadr agar orang-orang yang malas menjalankan ibadah, mereka bersemangat untuk menjalankan ibadah pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Tanda malam Lailatul Qadr?
1. Sinar cahaya sangat kuat pada malam Lailatul Qadr dibandingkan dengan malam-malam yang lainnya.
Tanda ini pada zaman sekarang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang tinggal ditempat yang jauh dari sinar listrik atau sejenisnya.

2. Bertambah kuatnya cahaya pada malam itu.

3. Thuma’ninah. Yaitu ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman lebih kuat dari malam-malam yang yang lainnya.

4. Angin dalam keadaan tenang pada malam Lailatul Qadr, tidak berhembus kencang (tidak ada badai) dan tidak ada guntur. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Jabir bin Abdillah sesungguhnya Rasulullah bersabda (yang artinya),

“Sesungguhnya Aku melihat Lailatul-Qadr kemudian dilupakannya, Lailatul-Qadr turun pada 10 akhir (bulan Ramadhan) yaitu malam yang terang, tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan”. (HR. Ibnu Khuzaimah no.2190 dan Ibnu Hibban no.3688 dan dishohihkan oleh keduanya).

Kemudian, hadits dari sahabat ‘Ubadah bin Shomit sesungguhnya Rasulullah bersabda (yang artinya)
“Sesungguhnya alamat Lailatul-Qadr adalah malam yang cerah dan terang seakan-akan nampak di dalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang melempar pada malam itu sampai waktu subuh.
Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaithan keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu”. (HR. Ahmad 5/324, Al-Haitsamy 3/175 dia berkata : perawinya tsiqah)

5. Terkadang Allah memperlihatkan malam Lailatul-Qadr kepada seseorang dalam mimpinya. Sebagaimana hal ini terjadi pada diri para shahabat Rasulullah .

6. Kenikmatan beribadah dirasakan oleh seseorang pada malam Lailatul-Qadr lebih tinggi dari malam-malam yang lainnya.

Adapun tanda setelah terjadi (yaitu pada pagi harinya) di antaranya: Matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tidak tersebar sinarnya dan tidak menyilaukan, berbeda dengan hari-hari biasanya. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Ubay bin Ka’ab yang mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah mengkabarkan kepada kami: “Sesungguhnya Matahari terbit pada hari itu dalam keaadaan tidak tersebar sinarnya”. (HR. Muslim no.762, 2/828)

Adapun tanda yang menyebutkan bahwa tidak ada atau sedikit gonggongan anjing pada malam Lailatul-Qadr adalah tidak benar, karena terkadang dijumpai pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan anjing dalam keadaan menyalak/menggonggong. (Syaikh Utsaimin)

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurayrah, dikatakan bahwa pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke Bumi dengan jumlah yang tidak dapat dihitung. Mereka turun dari pintu-pintu langit yang terbuka bagaikan cahaya yang memancar. Terbukalah kerajaan malakut pada saat itu. Bagi orang yang terbuka hijabnya, ia dapat melihat malaikat yang sedang berdiri, rukuk, dan sujud kepada Allah sambil berzikir dan bertasbih. Di antara mereka ada yang dapat melihat surga dan neraka dengan segala isisnya.

Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa menghidupkan malam kedua puluh tujuh dari bulan Ramadhan sampai Subuh, hal itu lebih dicintai Allah daripada melaksanakan salat di seluruh malam pada bulan itu.”

Fathimah bertanya,”Ayah, apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang tidak mampu menghidupkan malam itu karena sakit?”

Rasulullah SAW menjawab,”Mereka tidak perlu menyingkirkan bantal-bantal mereka, hendaklah mereka duduk lalu berdoa kepada Allah pada malam itu. Itu lebih disukai Allah daripada salat umatku pada malam Ramadhan.”

Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar, lalu melaksanakan salat dua rakaat dan memohon ampunan Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memberikan rahmat-Nya; malaikat Jibrilpun akan membelai dengan sayapnya. Barangsiapa yang dibelai sayap malaikat Jibril, ia akan masuk surga.”

Saudaraku seiman yang saya cintai, suatu kesedihan yang sangat mendalam yang kita alami, tanpa terasa bulan yang menjadi tujuan kita selama setahun akan segera berlalu meninggalkan kita lagi. Insya Allah hendaknya tidak sedetikpun dari bulan Ramadhan ini yang kita lalui dengan kegiatan2 yang melalaikan.

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan yang terdapat pada artikel ini datangnya dari kebodohan dan kekurangan dari ilmu saya pribadi.

..Subhanallah wabihamdi AsyaduAllahilaha Illallah Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Thursday, August 26, 2010

13 Langkah Meraih Ramadhan Berkwalitas (9-10)

KESEMBILAN: RIDHALAH ATAS SEGALA KETETAPAN-NYA

Orang yang paling gembira di dunia adalah orang yang ridha dengan ketetapan Allah SWT. Keridhaan adalah tingkatan paling tinggi dari sifat sabar. Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Barangsiapa yang ridha dengan ketetapan Allah atas dirinya, maka ia mendapat pahala. Dan barangsiapa yang tidak ridha terhadap ketetapan Allah atasnya, ketetapan itu akan tetap terjadi dan ia tidak mendapat pahala amal-amalnya.”

Bagaimana memperoleh sikap ridha? Sikap ridha bisa disimpulkan pada kalimat, “Ya Allah, jika Engkau memberikan apa yang kumau, aku terima. Dan jika Engkau tidak memberiku, akupun tetap ridha. Jika Engkau meninggalkanku, aku akan menghamba pada-Mu dan jika Engkau memanggilku aku akan memenuhi panggilan Mu.”

Rasulullah saw bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Karena seluruh masalahnya adalah kebaikan baginya. Dan itu tidak bisa dilakukan kecuali bagi seorang mukmin. Jika ia diberi kenikmatan ia bersyukur dan itu baik baginya. Lalu bila ditimpa musibah ia bersabar, dan itu juga baik baginya.”

MANFAAT:

- Ketenangan jiwa yang sangat tinggi.
- Derajat yang tinggi di surga.
- Orang yang ridha akan diridhai Allah
- Jika seorang hamba ridha kepada musibah yang menimpanya, maka Allah akan meringankan bebannya.


KESEPULUH: LAPANG DADA DAN MUDAHLAH MEMAAFKAN ORANG LAIN

Termasuk indikator paling jelas dari sikap lapang dada dan mudah memaafkan adalah kemampuan menahan marah, terutama saat kita mampu melampiaskan kemarahan itu. Sikap menahan marah merupakan sikap para Nabi.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mampu menahan marah padahal ia bisa melampiaskan kemarahannya. Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di depan kepala para makhluk dan memberinya kebebasan untuk memilih bidadari mana yang ia ingin.”

MANFAAT:

-Di akhirat, Allah SWT akan menyeru orang yang menahan amarahnya di dunia, untuk memilih bidadari yang diinginkannya.
-Akan ada seruan di hari kiamat: “Di mana orang yang masuk surga tanpa hisab?” Maka berdirilah orang-orang yang memaafkan orang lain.

Salam Ikhlas !
---------------------
HIKMAH:

MARAH itu dari SETAN. (HR. Abu Dawud)

Islam dalam Uluhiyah, Ubudiyah, Muamalah, Muasyarah dan Akhlak

Assalamualaikum WRB

Segala Puji hanya milik Dzat yang Maha Mulia, yang ditanganNya tergenggam nyawa-nyawa seluruh mahluk semesta alam..yang Maha Kekal sebelum segala sesuatunya ada, dan akan tetap Kekal setelah segala sesuatunya tiada.Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya.Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita.

Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, Kekasih Allah juga para ahlul bait dan para sahabat2 beliau yang kita sebagai ummatnya, saudara seIman mereka di masa sekarang ini belum pernah melihatnya tapi tetap merasakan kehadirannya dan senantiasa merindukan perjumpaan dengannya.

Saudaraku seiman yang saya cintai, tiada suatu hal lain yang menjadi tujuan kita hidup didunia ini jika bukan untuk mencari hakekat bagaimana dalam kehidupan ini kita bisa bahagia.

Tidak ada satu mahlukpun didunia ini yang tidak mencari kebahagian, baik mereka yang hidup di pelosok desa hingga ke taraf kehidupan gemerlapnya kota yang seakan-akan tidak pernah berhenti beraktivitas.

Allah SWT mengutus kekasihNya Baginda Rasulullah SAW semata-mata untuk mengajarkan kita mengenal siapa yang berada dibalik terciptanya seluruh jagad raya ini dan juga bagaimana kita hidup sesuai dengan tata cara hidup yang Allah SWT inginkan.

Seorang ilmuwan yang menciptakan sebuah penemuan (Anggaplah mobil) maka ia pasti dan pasti mengetahui bagaimana mesin bisa berjalan, bagaimana cara perawatannya dan apa-apa hal yang bisa menyebabkan penemuannya ini mengalami kerusakan.

Maka orang yang pandai akan menggunkan penemuaan (Mobil) ini sesuai dengan buku panduan atau petunjuk yang diberikan sang Ilmuwan.

Begitupula dengan Allah SWT, tidak ada yang lebih mengenal diri kita selain Allah SWT karena Dialah yang telah menciptakan kita.

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa" Al Baqarah :21

Maka apabila ada mahluk yang mencari kebahagian diluar petunjuk Allah maka pasti dan pasti dia tidak akan bahagia, malah mungkin dia akan sengsara dan binasa di dunia yang sementara terlebih lagi di akhirat selama-lamanya.

Tapi berbeda dengan manusia, Allah SWT menciptakan mahluk tapi Allah SWT tidak butuh kepada mahlukNya. Manusia menciptakan mobil karena berhajat kepada mobil untuk transportasi, manusia menciptakan kulkas karena berhajat ingin mendinginkan dan mengawetkan makanan, manusia menciptakan rumah karena berhajat terhindar dari panas dan hujan.

Allah SWT menciptakan mahluk tetapi sedikitpun Allah SWT tidak berhajat kepada mahlukNya.

Allah SWT hanya ingin kita mengenalNya, mengetahui sifat-sifatNya sampai setiap waktu dalam hidup kitapun Allah SWT ingin selalu kita dekat denganNya, ingin kita selalu menyanjungNya, memuliakanNya walau sebenarnya Allah SWT tidak butuh itu semua.

Dikisahkan seorang Ulama yang senantiasa berdzikir memuji Allah suatu ketika ditanya oleh santrinya.
"Ya Syeh mengapa engkau sering sekali memuji Allah? untuk apa sebenarnya??"
Maka sang Guru pun tiba-tiba langsung memuji-muji muridnya.
"Masya Allah engkau ini murid yang pandai, teladan, sopan tutur kata dan santun dalam bertindak"
Maka sang muridpun senang bukan kepalang dipuji oleh gurunya.
tapi tiba-tiba sang guru kemudian berbalik lagi memaki-maki sambil mengatakan.
"Kamu ini murid yang bodoh dan pemalas, tidak tahu bersyukur dan juga tidak tahu diri"
Spontan saja sang murid langsung marah dan merah padam wajahnya, selang berapa waktu maka sang gurupun menjelaskan.
"Begitupula dengan Allah, apabila kita senantiasa menyanjung dan memuliakan namaNya maka ia akan senang kepada hambaNya.

Tujuan kita hidup didunia ini semata-mata untuk memancing Redho Allah SWT, bagaimana Allah SWT senantiasa sayang kepada kita, sampai ibadah yang kita lakukan setiap saatnyapun tiada lain hanya bertujuan untuk memancing Rahmat dan RedhoNya dan dengan Rahmat dan RedhoNya inilah Allah SWT memasukkan kita kedalam surgaNya.

Dalam berMuamalah apabila seorang yang paham agama dan ada Iman dalam dirinya maka setiap hal yang ia lakukanpun juga bertujuan untuk memancing Redho Allah SWT dan menjadi asbab hidayah bagi sesama mahlukNya

Seperti halnya seorang dokter ketika ada pasien yang mengeluh akan sakit yang didertianya, apabila ia orang yang paham agama dan ada amal-amal agama dalam hidupnya maka solusi yang diberikannya pun jadi asbab hidayah,
"Masya Allah sakit tuan ini tidak seberapa, mungkin penyakit tuan ini disebabkan karena tuan ini jarang shalat berjamaah, Insya Allah ana berikan resep tapi bukan obat ini yang menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah, obat ini hanya asbab saja untuk melihat kesungguhan tuan dan sebagai kafarat penebus dosa-dosa tuan, Insya Allah tuan minum sebelum Shalat subuh, sebelum shalat dzuhur dan setelah sholat isya"

Dokter yang ada amal-amal agama maka ia akan senantiasa mengingatkan sesamanya, belaku jujur, lemah lembut dan menjadi asbab hidayah bagi sesama mahluk. Karena secara tidak langusung ia mengajarkan tauhid kepada si pasien dan mengingatkan ia untuk bangun shalat subuh dan juga waktu shalat lainnya dan diamalkan secara berjamaah.

Dan begitupula seterusnya dengan berbagai profesi yang kita geluti, bila kita ada Iman dalam diri kita dan ada amal-amal agama maka spontan/tanpa sengaja akan mempengaruhi sikap kita dalam memberi solusi kepada orang lain.

Dalam muasyarahpun orang yang ada amal-amal agama dalam hidupnya maka akan menjadikan ia orang yang senantiasa disenangi orang-orang disekililingnya.

Islam adalah agama fitrah yang memperhatikan hak-hak yang berhubungan dengan asasi seseorang atau masyarakat. Agama yang mengatur hubungan hamba dengan Rabbnya dan hubungan antar hamba dengan keserasian dan keselarasan yang sempurna. Diantara hubungan antar hamba yang diatur dan diperhatikan, Islam adalah hubungan bertetangga, karena hubungan bertetangga termasuk hubungan kemasyarakatan yang penting yang dapat menghasilkan rasa saling cinta, kasih sayang dan persaudaraan antar mereka. Oleh karena itu Rasulullah SAW sangat memperhatikan hal tersebut.

“Dari Abu Dzar beliau berkata: “Kekasihku shallallahu ‘alaihi wassalam telah berwasiat kepadaku, jika kamu memasak kuah daging maka perbanyak kuahnya kemudian lihat keluarga tetanggamu dan berikanlah sebagian kepada mereka.”

“Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. (QS. An Nisaa’:36)

Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang beriman yang kedatangan tamu kemudian memandang muka tamu tersebut dengan wajah berseri-seri, niscaya diharamkan jasadnya masuk neraka oleh Allah."

(Untuk pembahasan mengenai memuliakan tetangga Insya Allah akan dibahas pada pesan berikutnya).

Dan hasil akhir dari semua sifat-sifat yang ada dalam Uluhiyah, Ubudiyah, Muamalah dan Muasyarah akan tercipta Akhlak mulia bagi seorang muslim, yang apabila dalam keramaian ataupun dalam kesendiriannya ia takut akan Allah dan dari ketakutannya itu maka timbullah sifat Tawadhu',
Sifat yang sayang akan semua mahluk ciptaan-ciptaan Allah, bukan karena mencintai mahluk tapi karena memandang dan mencintai yang menciptakan mahluk tersebut.

Dari Abdullah bin Amru: Rasulullah Saw. bersabda: "Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh yang Maha Pengasih. Kasihilah siapapun yang di atas bumi, maka engkau akan dikasihi yang ada dilangit " (HR. Tirmidzi).

Betapa cintanya Rasulullah kepada Allah, bahkan beliau tidak tega jika ada mahluk Allah yang menginjak paku dijalan hingga beliau menyatakan
"Iman itu ada tujuh puluh lebih atau enam puluh lebih macamnya, yang paling baik adalah mengatakan tiada ilah selain Allah, dan yang terendah adalah memungut adza (hal­hal yang membahayakan pejalan) dari jalan; dan malu adalah bagian dari pada iman". (HR. Muslim).

Saudaraku seiman, mungkin saya sendiri yang memposting catatan ini belum sepenuhnya mengamalkan apa yang saya da'wahkan, tapi saya berdo'a kepada Allah semoga saya dan kita semua senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk senantiasa taat kepadaNya dan mengamalkan sunnah-sunnah Baginda Rasul sekuat tenaga kita.

Semoga Allah SWT mengekalkan hidayah dalam diri kita hingga nafas terakhir yang kita hembuskan, semoga Allah menggunakan kita untuk perjuangan AgamaNya dan menjadikan kita asbab tersebarnya hidayah ke seluruh alam.

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan dalam artikel ini dikarenakan kebodohan dan kekurangan ilmu saya sendiri.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bayangkan Saat Maut Menjemput ...

oleh Vicky Robbieyanto Dua

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri ...
Sesosok tubuh berselimut kain putih terbujur kaku. Disekelilingnya terlihatsanak saudara saling berangkulan, dan sesekali terdengar seseguk kan diiringi tetesan airmata kepiluan, keheningan dan kesedihan yang teramat dalam. Sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Al Qur'an daribeberapa orang yang hadir menambah kepiluan mereka yang ditinggalkan.Hari ini, satu lagi saudara kita menghadap Rabb-nya, tidak peduli ia siap atau tidak. Innalillaahi wa inna ilaihi raaji'uun.

Saudaraku,setiap yang hidup akan merasakan mati. Hal itu termaktub dengan tegasdan lugas dalam kitab-Nya. Maka, bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambut maut yang kedatangannya tidak diketahui namun pasti itu. Saat seorang saudara kita mendapatkan gilirannya untuk menghadap Sang Khaliq, saat kita melihat tubuhnya membujur kaku, saat iaterbungkus kain putih bersih, saat tubuh tanpa nyawa itu diusung untukdibawa ketempat peradilan utama atas setiap amalnya, dan saat kita bersama-sama menanamkan jasadnya ke dalam tanah merah serta menimbun kantanah dan bebatuan diatas tubuhnya, sadarkah kita bahwa giliran kita akan tiba,bahwa waktu kita semakin dekat.

Saudaraku,pernahkah membayangkan betapa dahsyatnya maut menjemput, kita harus meregang nyawa saat Izrail pesuruh Allah menarik nyawa manusia perlahan-lahan untuk memisahkan dari jasadnya. Ketahuilah, Rasulullah manusia kecintaan Allah dan para malaikat-pun menjerit keras merasakan pedihnya sakaratul maut. Dan saat lepas ruh dari jasad, mata kita yangterbuka lebar dan menatap keatas, mengisyaratkan ketidak relaan kitameninggalkan keindahan dunia atau mungkin isyarat ketakutanyangteramat sangat akan ganjaran yang akan diterimanya di akhirat.

Saudaraku,bayangkan jika saudara yang baru saja kita saksikan proses ipemakamannya itu adalah diri kita sendiri, bayangkan juga jika yang terbujur kaku terbungkus kain putih itu adalah diri kita yang saat initengah menikmati indahnya dunia, kita begitu rapuh, tidak berdaya dan takkan bisa berbuat apa-apa yang dapat menolong kita dari peradilan Allah, kita hanya diam danmembisu dan membiarkan seluruh tubuh kita bersaksi didepan Allah danpara malaikat-Nya atas waktu dan kesempatanyang diberikan, dan kita hanya bisa menunggu keputusan yang akan diberikan Allah.

Saudaraku, saat itu kita harus relamenerima keputusan dan menjalankan balasan atas segala perbuatan. Tentutidak ada tawar-menawar, negosiasi, permohonan maaf,belas kasihan,bahkan air mata pun tidak berlaku dan tidak membuatAllah membatalkan keputusan-Nya. Karena kesempatan untuk semua itu sudah diberikan saat kita hidup didunia, hanya saja kita tidak pernah mengambil dan memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada untuk tunduk,takut, menangis berharap akan ampunan-Nya. Tidak saudaraku, semua itu sudah lewat.

Saudaraku,saat tubuh kita terusung diatas kepala para sanak dan kerabat yang menghantarkan kita ke tanah peradilan, tahukah kita bahwa saat itu kita berada dipaling atas dari semua yang hadir dan berjalan, tubuh danwajah kita menghadap kelangit, itu semata untuk memberitahukan bahwa kita semakin dekat untuk memenui Allah. Tentu kita harus berterimakasih, karena masih ada orang-orang yang mau mengangkat tubuh kita danmau bersusah-susah menghantarkan, menanam bahkan membiayai prosesi pemakaman kita.Bayangkan jika kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan su'ul khotimah,sehingga semua orang memalingkan mukanya dari muka penuh kotor dan nista ini. Saat itu, tentu tak satupun dari orang-orang yang masih hidup menangisi kepergian kita bahkan mereka bersyukur.Na'udzubillaahi min dzaalik

Saudaraku, kita tentu juga mesti bersyukur saat Allah mengizinkan tanah-tanah merah yang juga makhluk Allah itu menerima jasad kita. Padahal jika tanah-tanah itu berkehendak -atas seizin Allah- ia akan menolak jasad kita karenakesombongan kita berjalan dimuka bumi. Jika ia mau, ia tentu berkata,"Wahai manusia sombong, ketahuilah bahwa tanah ini disediakanhanya untuk orang-orang yang tunduk". Ia juga bisa mengadukan keberatannya kepada Tuhannya untuk tidak mau menerima jasad manusia-manusia yang dengan sewenang-wenang dan serakah menikmati hasil bumi. Tanah-tanah itu juga tentu bisa berteriak, "Enyahlah kau wahai jasad penuh dosa,tanah ini begitu suci dan hanya disediakan untukorang-orang yang beriman" Tapi, atas kehendak Allah jualah mereka tidakmelakukan itu semua. Namun, tentu saat itu sudah terlambat bagi kitauntuk menyadari kesalahan, dan kekhilafan.

Oleh karena itusaudaraku, saat sekarang Allah masih memberikan waktu dan kesempatan,saat sekarang kita tengah menunggu giliran untuk menghadap-Nya ,ingatlahselalu bahwa setiap yang hidup pasti merasakan mati. Saat kitamengantar setiap saudara yang mati, jangan tergesa-gesa untuk kembali ke rumah, tataplah sejenak sekeliling kita, disana terhampar luas bakal tempat kita kelak, ya, tanah-tanah merah itu sedang menunggu jasad kita. Tapi, sudahkah semua bekal kita kantongi dalam tas bekal kita yangsaat ini masih terlihat kosong itu? Wallahu a'lam bishshowaab

Semoga ada manfaatnya, insya Allah ...

Vicky
Halaqah Sirrul Barokah

Renungan Ramadhan ***Kunci Keberhasilan Rumah Tangga***

Saudaraku, mungkin selama ini Anda bersama pasangan hidup Anda, terus berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk Anda berdua.

Anda berhasil menemukannya?

Bila Anda berhasil, maka saya ucapkan selamat berbahagia. Adapun bila belum, maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tangga Anda pada firman Allah berikut,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.” (Qs. al-Baqarah: 228)

Hak pasangan Anda setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepada Anda. Semakin banyak Anda menuntut hak Anda, maka semakin banyak pula kewajiban yang harus Anda tunaikan untuknya.

Shahabat Abdullah bin ‘Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata, “Sesungguhnya, aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana aku pun senang bila istriku berdandan demiku, karena Allah Ta’ala telah berfirman,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.’

Aku pun tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga telah berfirman,

وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

‘Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.’” (Hr. Ibnu Abi Syaibah dan ath-Thabari)

Bagaimana dengan dirimu, wahai saudara dan saudariku? Kapankah Anda berdandan? Ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah? Selama ini, sejatinya, untuk siapa Anda berdandan? Benarkah Anda berdandan untuk pasangan Anda, ataukah Anda berdandan dan tampil menawan untuk orang lain?

Saudaraku, bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan, dan saling pengertian adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak bagi Anda untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasangan Anda sedang mengerjakan pekerjaannya. Usahakan sebisa Anda untuk turut menyelesaikan pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dalam rumah tangga beliau.

Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan,

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا سَمِعَ الأَذَانَ خَرَجَ

“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan sebagian pekerjaan istrinya, dan bila beliau mendengar suara azan dikumandangkan, maka beliau bergegas menuju ke mesjid.” (Hr. Bukhari)

=== Salam Sabar ===

Wednesday, August 25, 2010

Hati Gelap dan Hati Terang

Assalamu'alaykum wr., wb.,

Akhi wa Ukhti yang saya cintai,
Hati adalah sumber moral dan mental terpuji. Kalau akal menunjuki manusia pada kebenaran, maka hati memberi cara bijak mencapai kebenaran itu. Selain itu, hati berfungsi sebagai penerang akal, ketika akal berada dalam kebimbangan dan keraguan. Hati membentuk kepribadian agar manusia tahu persis apa yang harus dilakukan terhadap apa yang dihasilkan oleh akalnya. Kehidupan modern terlalu memacu akal dan mengabaikan pembinaan hati, lebih mengutamakan pengajaran daripada pendidikan. Seorang ayah seringkali lebih memperhatikan angka-angka rapor yang dicapai, daripada memperhatikan perkembangan kepribadian anaknya. Dan karena itu Allah di samping menganjurkan kita untuk mengajarkan buku-buku, hukum-hukum alam dan kebijakan-kebijakan, juga menganjurkan untuk melakukan penyucian hati (Q.S. 2: 151).

Menurut Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Nabi SAW, ada empat hal yang menyebabkan hati manusia menjadi gelap. Pertama, perut terlalu kenyang, melampaui batas yang diperlukan. Kedua, bergaul dengan orang-orang yang zalim. Ketiga, melupakan dosa-dosa masa silam tanpa ada perasaan menyesal. Dan terakhir, panjang angan-angan. Sebaliknya, ia juga berpendapat ada empat hal yang membuat manusia memiliki hati yang terang. Pertama, hati-hati dalam mengisi perut. Kedua, bergaul dengan orang-orang yang baik. Ketiga, mengenang dosa-dosa dengan penuh penyesalan. Dan keempat, pendek angan-angan.

Dari nasihat tadi dapat disimpulkan, ada empat hal yang harus kita perhatikan dalam pendidikan hati anak kita. Pertama, memperhatikan makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita. Yang diperhatikan tidak terbatas pada komposisi gizinya, tetapi juga halal haramnya dan jumlah porsi yang harus diberikan. Kebanyakan kita memberi makan sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyak, karena mengira makan yang banyak menyehatkan. Ingat pengertian sehat bagi Islam tidak terbatas pada sehat jasmani saja, tetapi meliputi sehat akal dan sehat hati.

Kedua, pergaulan. Menurut Abu Thayyib setiap kelompok manusia yang kita pergauli memiliki implikasi tersendiri dalam pembentukan kepribadian. Pergaulan dengan anak kaya membentuk pribadi cinta dunia, dengan anak miskin membentuk pribadi bersyukur yang selalu senang dengan ketentuan Allah, dengan anak penguasa membentuk pribadi sombong yang berhati keras, dengan wanita membentuk pribadi bodoh yang bersyahwat tinggi, dan dengan anak-anak kecil membentuk pribadi senang bermain-main. Ketiga, mengajarkan kepada anak agar terbiasa melakukan introspeksi, mengkaji diri terhadap semua perbuatan yang telah dilakukan, baik perbuatan baik atau jahat. Dengan demikian berarti kita telah membiasakan anak-anak kita belajar berbuat bijak. Dan keempat, mendidik anak bersikap realistik tapi tidak kehilangan idealisme dalam menghadapi kenyataan-kenyataan hidup.

Wallohu'alam......

Amalan Rasulullah saw ketika terjadi awan gelap dan angin topan.

Aisyah r.ha berkata, “Apabila terjadi mendung, awan hitam dan angin kencang, wajah Nabi saw yang biasa memancarkan nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah. Beliau keluar masuk masjid dalam keadaan gelisah sambil terus menerus membaca doa :
“Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang berada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim dengannya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini dan kejahatan yang berada di dalamnya dan kejahatan yang Engkau kirim dengannya.”

Aisyah r.ha bercerita lagi: Apabila hujan mulai turun, maka wajah Rasulullah saw akan menjadi tidak ceria. Aku bertanya kepada beliau, “Ya Rasulullah, apabila terjadi awan mendung semua orang merasa gembira karena menandakan hujan akan turun, tetapi mengapa engkau justru terlihat ketakutan ?” Rasulullah saw menjawab, “Wahai Aisyah, bagaimana aku dapat meyakini bahwa angin kencang dan awan mendung itu akan mendatangkan azab Allah ? Kaum ‘Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Ketika mereka melihat awan mendung, mereka merasa gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal bukan hujan yang turun, melainkan azab Allah untuk membinasakan mereka.

Allah SWT berfirman:
“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, maka mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.” Bukan, bahkan itulah azab yang kamu minta supaya disegerakan yaitu angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak kelihatan lagi kecuali bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami berikan balasan kepada kaum yang berdosa.”
(QS. Al Ahqaf:24-25)

Hikmah: Inilah keadaan rasa takut kepada Allah Swt yang di contohkan oleh Sayyidul Awwaliin Wal aakhirin Rasulullah saw. Hal ini dapat diketahui melalui kisah-kisah beliau. Allah Swt telah berjanji dalam firman-Nya bahwa Dia tidak akan menyiksa suatu kaum selama Nabi saw tetap berada di dalamnya.

Namun walaupun demikian, Rasulullah saw tetap merasa takut kepada Allah Swt. Jika terjadi awan mendung atau angin topan, beliau teringat kaum-kaum terdahulu yang telah di azab oleh Allah Swt. Ini adalah teladan bagi kita. Marilah kita melihat diri kita yang bergelimang dosa, kita tidak pernah merasa takut apabila terjadi banjir, gempa bumi, dan sebagainya. Hanya sedikit manusia yang menyibukkan diri dengan beristigfar dan bertaubat kepada Allah Swt serta mengerjakan shalat. Sedangkan sebagian besar lainnya masih tetap dengan kelalaian mereka.

Akhlak Istri Terhadap Suami


* Wajib mentaati suami, selama bukan untuk bermaksiat kepada Allah SWT.
Al Bazzar dan Ath Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, “Aku adalah utusan para wanita kepada engkau: jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum laki-laki; jika menang diberi pahala, dan jika terbunuh mereka tetap hidup diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka, pahala apa yang kami dapatkan?” Nabi SAW menjawab, “Sampaikanlah kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu sama dengan jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukannya.”
* Menjaga kehormatan dan harta suami
Allah SWT berfirman, “Maka wanita-wanita yangbaik itu ialah yang mentaati suaminya dan menjaga hal-hal yang tersembunyi dengan cara yang dipelihara oleh Allah.” (QS. An Nisa’:34)
* Menjaga kemuliaan dan perasaan suami
Ketika Asma bin Kharijah Al-Fazariyah menyerahkan anak perempuanya kepada suaminya di malam pernikahannya, ia berkata,”Wahai anakku, sesungguhnya engkau telah keluar dari kehiduoan yang selama ini engkau kenal. Sekarang engkau akan berada di ranjang yang belum pernah engkau ketahui, bersama pasangan yang belum sepenuhnya engkau kenali. Karena itu, jadilah engkau bumi baginya dan dia akan menjadi langit bagimu, jadilah engkau hamparan baginya dan dia akan menjadi hamba sahaya bagimu. Janganlah engkau menentangnya, sehingga ia membencimu. Jangankah engkau menjauh darinya, sehingga ia melupakanmu. Jika ia menjauh darimu, maka menjauh pulalah engkau darinya, dan jagalah hidungnya, pendengarannya dan matanya; jangan sampai ia mencium darimu kecuali yang harum, janganlah ia mendengar kecuali yang baik, dan jangan ia memandang kecuali yang cantik.”
* Melaksanakan hak suami, mengatur rumah dan mendidik anak
Anas r.a berkata, “Para sahabat Rasulullah SAW apabila menyerahkan pengantin wanita kepada suaminya, mereka memerintahkan agar melayani suami, menjaga haknya, dan mendidik anak-anak.”
* Tidak boleh seorang istri menerima tamu yang tidak disenangi suaminya.
* Seorang istri tidak boleh melawan suaminya, baik dengan kata-kata kasar maupun dengan sikap sombong.
* Tidak boleh membanggakan sesuatu tentang diri dan keluarganya di hadapan suami, baik kekayaan, keturunan maupun kecantikannya.
* Tidak boleh menilai dan memandang rendah suaminya.
* Tidak boleh menuduh kesalahan atau mendakwa suaminya, tanpa bukti-bukti dan saksi-saksi.
* Tidak boleh menjelek-jelekkan keluarga suami.
* Tidak boleh menunjukkan pertentangan di hadapan anak-anak.
* Agar perempuan (istri) menjaga iddahnya, bila ditalak atau ditinggal mati oleh suaminya, demi kesucian ikatan perkawinannya.
* Apabila melepas suami pergi bekerja, lepaslah suami dengan sikap kasih, dan apabila menerima suami pulang bekerja, sambutlah kedatangannya dengan muka manis/tersenyum, pakaian bersih dan berhias.
* Setiap wanita (istri) harus dapat mempersiapkan keperluan makan, minum, dan pakaian suaminya.
* Seorang istri harus pandai mengatur dan mengerjakan tugas-tugas.

==== SALAM SABAR ===

Tangisan Rasulullah saw sepanjang malam.

Suatu malam Rasulullah saw menangis semalam suntuk. Beliau terus dalam keadaan shalat hingga waktu Shubuh sambil terus menerus membaca ayat berikut ini :

“ Jika Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau adalah Maha Perkasa lagi Bijaksana”

“Ya Allah, jika Engkau mengazab mereka, maka Engkaulah penentunya, mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan Engkaulah adalah pemiliknya. Sedangkan pemilik berhak menghukum hambanya yang bersalah. Tetapi jika Engkau memaafkan mereka, maka sesungguhnya Engkau pulalah penentunya. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka Engkau pun berkuasa untuk memberi maaf. Engkau pun Maha Bijaksana, maka memaafkan mereka juga sesuai dengan kebijaksanaan-Mu “ (Bayanul Qur’an)

Imam Adham rah.a diriwayatkan pernah pada suatu malam terus menerus membaca ayat :

“Dan berpisahlah kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa.”
(QS. Yasin 59)

Hikmah : Ayat ini mengandung makna bahwa pada hari kiamat orang-orang yang durhaka diperintahkan untuk berpisah dari orang-orang yang berbakti kepada Allah dan tidak diperbolehkan bergaul dengan para shalihin sebagaimana yang pernah dilakukan mereka ketika di dunia.

Membayangkan peristiwa yang akan terjadi, maka mereka yang bertaqwa sering menangis karena takut dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang ingkar kepada Allah pada hari hisab kelak.

Tuesday, August 24, 2010

13 Langkah Meraih Ramadhan Berkwalitas (8)

KEDELAPAN: BERTAHANLAH UNTUK I’TIKAF DI DALAM MASJID

I’tikaf adalah sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah saw pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Bahkan pada tahun terakhir ketika beliau wafat, Rasulullah melakukan i’tikaf selama 20 hari. I’tikaf adalah tinggal di masjid untuk beribadah, meninggalkan urusan dunia dan kesibukannya. Seorang yang i’tikaf tidak keluar dari masjid kecuali karena dharurat.”

TARGET I’TIKAF:

-Mengosongkan kegiatan kecuali untuk ibadah dan meninggalkan kesibukan dunia untuk berkhalwat bersama Allah SWT.

- Aktif melakukan ibadah di malam lailatul Qadar dan berusaha menggapai keutamaannya.

- Menyedikitkan bicara dan memelihara lisan serta menyibukkannya dengan dzikrullah.

- Berkhalwat bersama Allah dan mempelajari Al Qur’an

MANFAAT:

- Kucuran kebaikan hanya saat kita memasuki masjid sampai keluar dari masjid.

- Kita dapat belajar bagaimana berhubungan dengan Allah dan berkhalwat dengan Allah.

- Insya Allah kita bisa melakukan taubat yang murni dan total, serta memperoleh malam lailatul qadar.

Salam Ikhlas !

Monday, August 23, 2010

7 Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

1. Hati yang selalu bersyukur (Qalbun syakirun)
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

2. Pasangan hidup yang sholeh (Al azwaju shalihah)
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula.
Maka berbahagialah menjadi seorang suami /istri yang memiliki seorang suami/istri yang sholeh.

3. Anak yang soleh ( Al auladun abrar)
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah.
Maka berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

4. Lingkungan yang kondusif untuk iman kita (Albiatu sholihah)
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita.

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.
Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

5. Harta yang halal (Al malul halal)
Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

6. Semangat untuk memahami agama (Tafakuh fi dien)
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.
Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

7. Umur yang baroqah.
Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome).

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya.
Maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Salam Ikhlas!

13 Langkah Meraih Ramadhan Berkwalitas (7)

KETUJUH: TAUBAT, SEKARANG JUGA

Taubat adalah penyesalan atas prilaku kemaksiatan, dan jauh dari mengulangi dosa serta tekad untuk tidak mengulanginya lagi. Semua kita memerlukan taubat setiap hari dari banyaknya dosa-dosa yang kita lakukan.

Dalam haditsnya Rasul SAW juga mengatakan, “Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaku satu jengkal maka aku akan mendekatinya satu hasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Ku satu hasta, Aku akan mendekatinya satu depa. Dan barangsiapa yang mendekatiku dengan berjalan, aku akan mendekatinya dengan berlari.” (HR. Muslim)

MANFAAT:

Taubat akan menhapus kesalahan yang lalu, mendatangkan rizki dan menambah keturunan. Perhatikanlah firman Allah SWT surat Nuh ayat 10-12:

“Maka aku akan katakan kepada mereka: ‘Mohon ampunlah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu dan membanyakkan harta dan anak-anakmu serta mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’”

Salam Ikhlas !
-------------------

Menjaga Hati Dengan Mengingat-NYA (Dzikrullah)...

oleh Vicky Robbieyanto Dua

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.....
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wasallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah.............

Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Di Antara Tanda-tanda Kematian Hati, ialah "tidak adanya" RASA SEDIH,apabila seorang Hamba telah KEHILANGAN Kesempatan untuk melakukan taat kepada Allah, dan Tidak Juga MENYESAL atas perbuatan (Kelalaian danKemaksiatan) yang telah dia lakukan...

Hati Adalah tempat bertahtanya keimanan kita, tempat pahala dan Dosa bertaruh kalau kata Bimbo...karena itu, hati adalah Fondasi untuk menjaga benteng keimanan kita agar senantiasa kokoh, berdiri tegak menghadapi segala ujian, melawan segala macam godaan dunia dan Setan yang Dilaknat. Oleh karena itulah mengapa Keadaan hati seorang mukmin sangat penting untuk diperhatikan, karena Kondisi hati yang berubah-ubah akan menjadikan keimanan menjadi turun naik, dalam hal ini rasulullah SAW bersabda, "Dinamakan hati karena ia (selalu) berbolak-balik.Perumpamaan hati itu bagaikan bulu yang ada di pucuk pohon yangdiombang-ambingkan oleh angin." (HR. Ahmad)

Keadaan Fisik atau jasmani Kita penting untuk diperhatikan juga, namun tidak lantas kita melupakan kondisi hati , memperbaiki dan menjaganya juga, karena kondisi hati inilah yang jauh lebih penting. mengapa ? karena hati kita-lah yang senantiasa dilihat oleh Allah, "Ketahuilah,sesungguhnya Allah tidak memperhatikan bentuk-bentuk luar kamu. YangAllah perhatikan adalah hati kamu." (hadits)

Oleh karena itu, menjaga dan menata hati, hendaklah menjadi prioritas penting dalam hidup ini, karena jika Hati itu ibarat sebuah besi, dia akan berkarat apabila lama tak diasah atau atau dibiarkan saja. Hati ibarat tumbuhan yang senantiasa harus selalu dirawat dan disirami agartetap tumbuh, dan jika dibiarkan ia akan layu dan mati. Sedangkan manusia yang diberikan Hati OlehNYA akan terus dikelilingi oleh musuh dalam melakukan perjalanan sementaranya didunia. Nafsu amarah yang selalu membawa kepada kehancuran, begitu juga dengan nafsu syahwat dansyetan selalu mengiringinya dan selalu siap sedia menggodanya disetiapkesempatan.

Untuk Itulah manusia yang ingin tetap hati nya terjaga,senantiasa Berdzikir (mengingat Allah) untuk membentengi hatinya tersebut.
Mengapa berdzikir ? Dzikrullah atau memperbanyak mengingat Allah,adalah ibadah agung yang bisa dilakukan dimanapun, dalam keadaan apapun. Karena, kadangkala kegelisahan masih juga dirasakan, walaupun kita setelah sholat, tadarus, atau sholat malam, walaupun juga setelah itu kita berdzikir. sebetulnya dzikir, mengingat Allah itu tidak hanya terbatas dilakukan sehabis sholat sebagaimana yang biasa umumnya dilakukan. Kemudian selepas sholat kita lupa dengan Allah yang maha perkasa dalam membolak-balikkan hati. Lupa dengan perintahnya kemudian terjerumus kedalam lembah larangannya. ibadah wajib seperti sholat dan puasa, ada tempat dan waktu larangan-laranagn tertentu, sedangkan berdzikir tidak dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu.

Dzikir senantiasa mengingat Allah dalam situasi apapun. Susah dan senang selalu menyertakan Allah di dalamnya, dan tentunya berdzikir denganmenyertakan hati kita, bukan hanya di lisan.

Sesungguhnya kita termasuk yang beruntung ketika menjaga hati kita dari"kematian hati", "Dan banyak-banyaklah mengingat Allah supaya kamu memperoleh keberuntungan." (Al Anfaal:45). Dalam ayat yang lain Allahberfirman, "Dan laki-laki dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah,Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."(Al Ahzab:35).

Dzikir adalah kehidupan bagi hati dan kelapangan dada. DenganmengingatNYA, cukuplah Allah sebagai tempat kita mengadu dikala Sulit dan tempat berbagi saat kita Senang. Seberat apapun beban yang dipikulakan terasa ringan jika senantiasa mengingat Allah. Karena harus diyakini bahwa Allah SWT tidaklah memberikan cobaan yang berada diluar kemampuan hambaNya. Dengan membiasakan hati berzikir kepada Allah akanmembuat hati ini merasa aman dari segala bentuk kegelisahan dankejahatan makhlukNya, dan tentu saja menjadikan hati kita sebagai raja yang mengendalikan akal pikiran kita, agar mampu berpikir dan bertindak dengan menyertakan hati. dalam keadaan, duduk, berdiri atau berbaringsekalipun, Mengingat Allah tetap bisa dilakukan, "Bila seorang Mukmin"pergi" ke Pembaringan dengan MENGINGAT ALLAH, sungguh...Tempat Tidurnyamenjadi "Masjid Allah". (Hasan Bashri)

Jika kita terus mengingatNya maka hati kita akan diliputi oleh perasaan tenang karena segala yang terjadi merupakan Kehendak Allah SWT atas hambanya sedangkan kewajiban kita hanyalah menjalani segala kehendakyang Allah berikan dengan sebaik-baiknya. Ingatlah selalu akan firman Allah yang artinya, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati merekamenjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya denganmengingati Allah-lah hati menjadi tenang.(Ar Ra'du:28)

Mudah-mudahan dengan catatan ini, akan selalu mengingatkan saya untukselalu menjaga hati, dikala keimanan turun naik, disaat berupaya untuk tetap mampu istiqomah, karena banyak sekali ditemukan catatan tentang hati, tapi sebanyak apapun teori yang diperoleh, tanpa ada langkah konkret dan perbuatan nyata memperbanyak mengingat Allah, maka Ilmu tersebut hanya akan kita pikul tanpa membawa manfaat bagi diri...

Janganlah Meninggalkan dzikir, lantaran hatimu TIDAK menghadap kepada Allah, itu lebih Berat daripada kau melalaikan Allah tapi tetap berDzikir. Dan bisa diharapkan Allah akan meningkatkanmu, dari dzikirdengan lalai ke dzikir dengan sadar, dari dzikir secara sadar,meningkat ke dzikir dengan Hati Menghadap. Yang demikian bagi Allah bukanlah pekerjaan Sulit.

Semoga Bermanfaat ...
Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...

Sunday, August 22, 2010

Ramadhan Perekat Silaturahmi

Seperti biasanya di bulan suci Ramadhan kita seringkali mendapat undangan untuk berbuka puasa bersama. Momen buka puasa bersama hanya ada dibulan suci Ramadhan sebagai agenda perekat silaturrahmi antar keluarga, tetangga, sanak family atau teman sekantor. Bila dalam keseharian kita sibuk mengejar materi melupakan ikatan sosial, Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk perekat silaturahmi kita.

Kebersamaan tidak selalu dalam bentuk melakukan aktifitas bersama-sama namun kebersamaan kita menemukan jalinan kehangatan hati dalam rupa persamaan. Pada bulan Ramadhan ini kita bisa bertegur sapa dengan tetangga sebelah rumah ketika sama-sama hendak pergi berangkat sholat tarawih. Bahkan bila ada tetangga yang malas sholat berjamaah di masjid, kita tidak sungkan untuk mengajaknya karena memang bulan Ramadhan momen yang tepat untuk mengajak dalam kebaikan dan keikhlasan dalam berbagi akan makin mempererat silaturahmi kita serta menghapus dosa-dosa kita. Sebagaimana Sabda Rasulullah.

'Tidaklah dua orang Muslim bertemu lalu bersalaman, melainkan dosa keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah.' (HR. Abu Dawud).

Teman yang berbahagia, mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai perekat silaturahmi kita sebagai sama-sama hamba Allah yang mensyukuri berkah Ramadhan sehingga memunculkan perasaan tenang dan nyaman pada diri kita juga pada diri orang lain sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan khusyuk dan nyaman untuk menggapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Amin

Wassalam,
agussyafii

Semut & Gajah

Suatu hari seekor semut mendatangi gajah dan kemudian sang semut membisikkan sesuatu ke telinga gajah. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sang semut, gajahnya tiba-tiba pingsan!

Tahukah anda kenapa gajahnya pingsan? Apa yang dibisikan semut kepada gajah?

Ternyata semutnya tadi membisikkan ke telinga gajah, 'aku hamil dan kau adalah bapaknya!'

Teman yang berbahagia, Mari tersenyum sejenak. Selanjutnya kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa & memperbanyak amal shaleh dibulan suci ramadhan yang penuh berkah ini. Semoga Allah melimpahkan keberkahan bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin..

Sesungguhnya orang-orang beriman dan melakukan amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena imannya. (QS Yunus / 10:9).

Wassalam,
agussyafii

Kemenangan

Sudah beberapa hari puasa di bulan suci Ramadhan, seorang suami hendak berangkat ke kantor, istrinya berpesan.

'Pak, beras sudah habis.'

'Iya Bu.'

'Aku butuh duit buat belanja Pak.'

'Iya Bu.'

'Jangan cuman iya Pak, anak-anak butuh baju baru, juga buat pulang kampung, tiga bulan kita belum ngasih uang buat orang tua, beli oleh-oleh, nanti sore aku mau masak opor ayam.'

'Iya Bu.'

'Pokoknya hari ini uangnya sudah harus ada Pak.'

'Iya Bu.'

'Juga pesan sekarang carter mobil untuk pulang kampung lebaran Pak..'

'Iya Bu.'

Sesampai di kantor Sang Bapak kedatangan tamu.

'Apa kabar Pak?'

'Alhamdulillah, baik..'

'Puasa hari ini Pak?'

'Alhamdulillah, puasa.'

Sebuah amplop coklat tebal tergeletak di mejanya, Tamu itu menyodorkan sambil berkata, 'Maaf Pak, ini ada sedikit rejeki buat lebaran..' Sang Bapak, matanya terpaku. Tangannya gemetar dan bertanya, 'Maaf apa ya..?'

'Mohon diterima Pak, sekalian ucapan terima kasih.' Mendengar ucapan tamu itu, air mata Sang Bapak meleleh karena pesan istri dan amplop coklat telah menyiksa hidupnya.

Sore hari Sang Bapak bergegas pulang, beliau sudah bersiap-siap berbuka puasa dengan nasi dan rendang semalam plus tangisan istrinya. Masih terbayang-bayang dipelupuk matanya amplop coklat tebal berisi uang yang telah ditolaknya. Itulah kemenangan.

--
Dan sungguh akan Kami berikan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Kami milik Allah dan kepadaNya juga kami kembali' Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (QS. al-Baqarah : 155-157).

Wassalam,

Rintihan Ibu Tak Tergantikan

By: agussyafii

Ada seorang pemuda menemui Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasul, ayah saya kini telah tiada, sedangkan ibu saya sudah tua. Kalau makan, saya haluskan dulu makanannya kemudian saya letakkan makanan itu ke dalam mulutnya, tak ubahnya anak kecil. Saya letakkan beliau dalam ayunan kain seperti bayi dan setelah itu saya mengayunnya sampai tertidur.'

Mendengar penuturan Rasulullah meneteskan air mata seraya mengatakan, 'Wahai anak muda, engkau telah mendapatkan keberhasilan yang sangat layak karena engkau memohon kepada Alloh dengan hati yang bersih dan niat yang tulus dan Alloh telah mengabulkan doamu.'

Anak muda itu bertanya, 'Wahai Nabi, apakah saya sudah dapat menggantikan jerih payah ibu saya?'

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam Bersabda, 'engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihannya pada saat melahirkan. Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari yang dilakukan oleh seorang ibu.' (HR. Muslim).

Teman yang berbahagia, Itulah sebabnya menghormati ibu adalah sebuah keharusan. Rintihan ibu ketika melahirkan diri kita, rintihan ibu di kala malam tiba dan bermunajat untuk anaknya akan selalu didengarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kesuksesan seorang anak berarti munajat yang didipanjatkan ibu. Mari kita muliakan Ibu yang setiap rintihannya tak akan pernah kita sanggup untuk menggantikannya.

Wassalam,

Bercanda Ala Rasulullah

Assalamualaikum WRB

Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.

Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba'du.

Saudaraku seiman, berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di saat-saat tertentu kita memang membutuhkan suasana rileks dan capek sehabis bekerja. Hal ini tidak dilarang selama tidak berlebihan.

Para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai, Rasullullah! Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Imam Ahmad. Sanadnya Shahih)

~Seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”.

Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?”

Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)

~Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: “Ya Utusan Allah, apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?” Rasulullah menjawab: “Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua”.

Perempuan itu menangis mengingat nasibnya, Kemudian Rasulullah mengutip salah satu firman Allah di surat Al Waaqi’ah ayat 35-37 “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”. (Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan)

~Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya”.

Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir: “Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah.

Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah. Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir.

Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad dari Anas ra)

~Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor. Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw.

Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak. Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera “membalas” Ali ra dengan mengatakan kalau yang lebih lapar sebenarnya siapa? (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma milik Ali ra sendiri tak bersisa. (HR. Bukhori, dhoif)

~Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!”

Para sahabat pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului beliau dalam berlari.

Beberapa waktu setelah kejadian itu dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.”-suatu ketika aku bepergian lagi bersama beliau.

Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.”

Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)

Dari hadits ini dapat kita lihat bahwa Rasulullah tidak pernah berdusta walaupun dalam keadaan bercanda dan beliaulah orang yang paling lembut hatinya.

Adapun bercanda yang perlu kita hati-hati dan hindari olehnya.

1. Bercanda/ bermain-main dengan syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala

Orang-orang bermain-main atau mengejek syari’at Allah atau Al Qur’an atau Rasulullah serta sunnah, maka sesungguhnya dia kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman, yang artinya,

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab,”Sesungguhnya kami hanyalah bersendau gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu meminta maaf, karena engkau telah kafir sesudah beriman…” (Qs. At Taubah: 65-66).

Ayat ini turun berkaitan dengan seorang laki-laki yang mengolok-olok dan berdusta dengan mengatakan bahwa Rosulullah dan shahabatnya adalah orang yang paling buncit perutnya, pengecut dan dusta lisannya. Padahal laki-laki ini hanya bermaksud untuk bercanda saja. Namun bercanda dengan mengolok-olok atau mengejek syari’at agama dilarang bahkan dapat menjatuhkan pelakunya pada kekafiran.

2. Berdusta saat bercanda

Ada sebagian orang yang meremehkan dosa dusta dalam hal bercanda dengan alasan hal ini hanya guyon saja untuk mencairkan suasana. Hal ini telah di jawab oleh sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

“Aku menjamin sebuah taman di tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun ia bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seorang yag baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud)

Rasulullah juga bercanda, namun tetap jujur serta tidak ditambahi kata-kata dusta. Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku juga bercanda, dan aku tidak mengatakan kecuali yang benar.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Kabir)

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah seorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Ahmad).

Dusta dalam bercanda bahkan sering ditemui bahkan dijadikan tontonan seperti lawak yang dijadikan sebagai hiburan di televisi dan sepertinya sudah akrab dan tidak lagi disalahkan. Padahal hal tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

3. Menakuti-nakuti seorang muslim untuk bercanda

“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya baik bercanda ataupun bersungguh-sungguh, barangsiapa mengambil tongkat saudaranya hendaklah ia mengembalikan.” (HR. Abu Daud).

4. Melecehkan kelompok tertentu

Ada juga orang yang bercanda dengab mengatakan “Hai si hitam” dengan maksud menjelek-jelekkan penduduk dari daerah tertentu yang asal kulitnya adalah hitam.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan jangan suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim”
(Qs. Al-Hujuraat: 11)

Yang dimaksud dengan “Jangan suka mencela dirimu sendiri”, ialah mencela antara sesama mukmin, sebab orang-orang mukmin seperti satu tubuh.

5. Menuduh manusia dan berdusta atas mereka

Misalnya seorang bercanda dengan sahabatnya lalu ia mencela, menuduhnya atau mensifatinya dengan perbuatan keji. Seperti seseorang berkata kepada temannya, “Hai anak zina.” Tuduhan ini bisa menyebabkan jatuhnya hukum, karena menuduh ibu dari anak tersebut telah melakukan zina.

Bercandalah kepada Orang yang Membutuhkan

Semoga Kita bisa menjadikan Baginda Rasulullah teladan dalam setiap sisi kehidupan kita, hingga perjumpaan kita dengan beliau, ahli keluarganya dan sahabat-sahabat R.anhuma.

Semoga bisa kita amalkan dan sampaikan, ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan pada artikel ini dikarenakan karena keterbatasan ilmu dan kebodohan saya sendiri.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Saturday, August 21, 2010

# MARAH KARENA MEMBELA AGAMA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA #

Sumber : Kitab “Mutiara Riyaadhushshaalihiin”; Karangan : Imam Al-Nawawi; Cetakan I, Ramadhan 1430H/September 2009; Bab 76, Halaman 399-402

Assalammua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan barang siapa yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Hajj [22] : 30)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman : “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad [47] : 7)

486 Dituturkan dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al-Badri r.a., (yang) berkata, “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam dan berkata, ’Sesungguhnya saya terpaksa keluar dari jamaah shalat subuh karena si Fulan memanjangkan bacaan shalatnya bersama kami.’ Maka kami tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam marah ketika memberikan nasehat melebihi marahnya kala itu. Beliau pun bersabda, ‘Wahai manusia. Sungguh, di antara kalian ada yang menjadikan orang-orang menjauh. Barang siapa di antara kalian menjadi imam, hendaklah dia memperpendek bacaannya. Ini karena di belakangnya ada orang yang lanjut usia, ada orang yang lemah, dan ada orang yang mempunyai keperluan lain.’” (Hadis ini dituturkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

487 Dituturkan dari ‘A’isyah r.a., (yang) berkata, “(Suatu saat) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam datang dari perjalanan, sedang dalam rumah saya pasang sebuah tirai yang ada lukisannya. Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam melihatnya, beliau mengoyak-ngoyaknya dan rona wajahnya berubah seraya bersabda, ‘Wahai ‘A’isyah, siksaan terberat Allah pada hari kiamat kelak adalah siksaan atas orang-orang yang menyaingi ciptaan Allah.’” (Hadis ini dituturkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

488 Dituturkan dari ‘A’isyah r.a., bahwasanya orang-orang Quraisy ingin mempertimbangkan keadaan seorang perempuan yang harus dipotong anggota badannya karena mencuri. Kemudian mereka berkata, “Siapa yang layak menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam?” Ucap mereka “Tiada yang lebih pantas untuk menyampaikan masalah ini kepada beliau selain Usamah bin Zaid, kekasih Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam.” Maka Usamah menyampaikan masalah ini kepada beliau. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam pun bertanya, “Apakah engkau akan melindungi orang yang tertimpa salah satu hukuman Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Beliau lantas berdiri dan berpidato. Sabda beliau, “Sungguh, yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah manakala ada salah seorang yang terpandang di antara mereka mencuri, mereka biarkan. Tetapi, manakala yang mencuri itu orang yang lemah, mereka laksanakan hukuman itu. Demi Allah, andaikan Fathimah putri Muhammad mencuri, niscaya tangannya akan kupotong.” (Hadis ini dituturkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

489 Dituturkan oleh Anas r.a., bahwasanya (suatu saat) Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam melihat ada dahak di arah kiblat. Beliau merasa tidak senang atas hal yang demikian itu, sehingga wajahnya berubah. Kemudian beliau bangkit dan membuang dahak itu dengan tangannya seraya bersabda, “Sungguh, manakala salah seorang di antara kalian mendirikan shalat, berarti dia sedang bermunajat kepada Tuhannya dan sungguh Tuhan berada di antara dirinya dan kiblat. Karena itu, janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian meludah ke arah kiblat, melainkan ke arah kiri atau ke bawah kakinya.” Kemudian beliau mengambil ujung serbannya dan meludah di situ serta melipat-lipatnya sambil bersabda, “Atau dia (hendaklah) berbuat seperti ini’.” (Hadis ini dituturkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
**Maksudnya : jika kita shalat tidak di masjid dan kita terpaksa harus meludah, maka kita meludah ke arah kiri atau bawah kaki. Tetapi, jika kita shalat di masjid, (dan terpaksa harus meludah) maka kita harus meludah pada pakaian yang kita pakai.

Wallahu ‘alam bishshawab…

Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Bhineka Tunggal Ika

Assalamualaikum WRB

Semoga Rahmat Allah senantiasa bersama hambaNya yang teguh menjalankan sunnah baginda Rasulullah hingga youmil Qiyamah.

Saudaraku seiman yang saya cintai, saya minta maaf sebelumnya menjelang 17 Agustus ini saya ingin berbagi sedikit artikel saya mengenai negara kita, mungkin agak berbeda dari artikel-artikel sebelumnya, mohon dibaca dan kalau belum mengerti mohon saudaraku baca ulang kembali artikelnya.

Indonesia Berbeda-beda Tapi Tetap Satu.
Sejarah negara kita benar-benar beragam dengan kisah yang berbeda dengan tujuan berbeda dan pastinya menimbulkan opini2 yang berbeda pula dengan sudut pandang dan latar belakang yang juga variatif.

Pancasila ini menarik..Kenapa? karena Pancasila ini hasil dari pemikiran mahluk dan Benarkah Pancasila merupakan karya otentik Bung Karno?? Tidak semua pakar sejarah sepakat, karena sebelum Bung Karno menyampaikan rumusan Pancasila, pada 1 Juni 1945, Prof. M. Yamin sudah lebih dulu menyampaikan rumusan itu.

Setidaknya, Bung Karno bukanlah satu-satunya penggali, sebab selain Bung Karno dan Yamin, Soepomo termasuk salah seorang founding fathers yang memperkenalkan Pancasila pada rakyat Indonesia.

Sebagai dasar negara RI, Pancasila juga bukanlah perahan murni dari nilai-nilai yang berkembang di masyarakat Indonesia. Karena ternyata, sila-sila dalam Pancasila, sama persis dengan asas Zionisme dan Freemasonry. Seperti Monotheisme (Ketuhanan YME), Nasionalisme (Kebangsaan), Humanisme (Kemanusiaan yang adil dan beradab), Demokrasi (Musyawarah), dan Sosialisme (Keadilan Sosial). Tegasnya, Bung Karno, Yamin, dan Soepomo mengadopsi (baca: memaksakan) asas Zionis dan Freemasonry untuk diterapkan di Indonesia.

Selain alasan di atas, agama-agama yang berlaku di Indonesia tidak hanya Islam, tetapi ada Kristen Protestan dan Katolik, Hindu, Budha, bahkan Konghucu. Kesemua agama itu, menganut paham atau konsep bertuhan banyak, bahkan pengikut animisme. Hanya agama Islam saja yang memiliki konsep Berketuhanan YME (Allahu Ahad).

Pada masa pra kemerdekaan tatanan sosial masyarakat di Nusantara, kebanyakan terdiri dari kerajaan-kerajaan Hindu. Dari sistem monarkis seperti ini, belum dikenal konsep musyawarah untuk mufakat; tetapi yang berlaku adalah sabda pandita ratu.

Rakyat harus tunduk dan patuh pada titah sang raja tanpa reserve. Sekaligus, minus demokrasi, karena kedudukan raja diwarisi turun temurun. Kala itu, tidak ada persatuan. Perpecahan, perebutan kekuasaan dan wilayah, selalu mengundang pertumpahan darah. Lantas, berdasarkan apa Bung Karno menyatakan bahwa Pancasila adalah hasil perahan dari saripati nilai-nilai yang hidup di kawasan Nusantara??Nampaknya, Bung Karno telah berbohong, dan malu bila disebut plagiator ideologi.

Sejak awal, Pancasila agaknya tidak dimaksudkan sebagai alat pemersatu, apalagi untuk mengakomodir ke-Bhinekaan yang menjadi ciri bangsa Indonesia. Tetapi untuk menjegal peluang berlakunya Syari’at Islam.

Para nasionalis sekuler, terutama Non Muslim, hingga kini menjadikan Pancasila sebagai senjata ampuh untuk menjegal Syari’at Islam, meski konsep Ketuhanan yang terdapat dalam Pancasila berbeda dengan konsep bertuhan banyak yang mereka anut.

Mereka lebih sibuk menyerimpung orang Islam yang mau menjalankan Syari’at agamanya, ketimbang dengan gigih memperjuangkan haknya dalam menjalankan ibadah dan menerapkan ketentuan agamanya. Bagaimana toleransi bisa dibangun di atas konstruksi filsafat yang menghasilkan anarkisme ideologi seperti ini?

Pancasila, sudah kian terbukti, cuma sekadar alat politisi busuk yang anti Islam, namun mengatasnamakan ke-Bhinekaan. Padahal, bukan hanya Indonesia yang masyarakatnya multietnis, multi kultural, dan multi agama. Di Amerika Serikat, untuk mempertahankan ke-Bhinekaannya mereka tidak perlu Pancasila, begitu pun negara jiran Malaysia. Nyatanya, mereka justru lebih maju dari Indonesia.

Kenyataan ini, betapapun pahitnya harus lah diakui secara jujur. Sayangnya, sejumlah pejabat dan mantan pejabat di negeri ini, belum juga siuman dari mimpinya tentang kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagaimana sila kedua Pancasila. Sedang sejarah membuktikan, apa yang dilakukan rezim penguasa selama 60 tahun Indonesia merdeka, justru penindasan terhadap kemanusiaan.

Padahal, justru Bung Karno pula orang pertama yang mengkhianati Pancasila. Dengan memaksakan kehendak, ia berusaha menyeragamkan ideologi, budaya, dan seni. Ideologi Nasakom (Nasionalisme, agama, dan komunis) dipaksakan berlaku secara despotis. Demikian pula, seni yang boleh dipertunjukkan hanya seni gaya Lekra. Sementara yang berjiwa keagamaan dinyatakan sebagai musuh revolusi. Begitu pun Soeharto, berusaha menyeragamkan ideologi melalui asas tunggal pancasila. Hasilnya, kehancuran.

Islam telah menyumbang banyak pada Indonesia, tapi diperlakukan secara tidak adil dan diskrimintaif. Inventarisasi jasa Islam dilakukan seorang pakar sejarah, almarhum Dr. Kuntowijoyo, dalam bukunya ‘Identitas Politik Umat Islam’. Jasa Islam bagi kebaikan negeri ini, menurut Kuntowijoyo, antara lain:

Pertama, Islam membentuk civic culture (budaya bernegara). Kerajaan-kerajaan Islam yang berdiri di seluruh Indonesia sejak abad ke-13 pasti dipengaruhi oleh tata Negara Islam, bukan oleh Hinduisme. Buku tata Negara, seperti Tajus Salatin mempunyai pengaruh yang luas.

Kedua, Solidaritas nasional, terjalin karena peng-Islaman Nusantara menjadikan seluruh Indonesia sebuah kesatuan. Jaringan itu terbentuk terutama sesudah ada diaspora Islam ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Persamaan agama, budaya, dan suku Melayu menjadikan jaringan agama sebagai proto-nasionalisme.

Ketiga, syari’at jihad menjadi motivator satu-satunya untuk meraih kemerdekaan, bebas dari belenggu penjajahan kafir Belanda. Ideologi jihad telah berhasil membangkitkan perlawanan terhadap komunisme dan segala bentuk kemungkaran.

Keempat, kontrol sosial di NKRI, tidak hanya dijalankan oleh polisi, hukum, perundangan, dan peraturan, tapi terutama oleh agama Islam. Bayangkan, jika tidak ada Islam yang melarang pembunuhan, pencurian, dan perampokan, pastilah orang-orang kaya perlu punya banyak Satpam.
Kondisi rakyat Indonesia di bawah rezim Pancasila, bagai berdiri di pinggir jurang, di malam gelap gulita. Digoyang bencana terus menerus, dan dipenuhi sampah maksiat. Sementara hantu birokrasi yang korup, menyebabkan rakyat Indonesia hanya bisa mengigau tentang kesejahteraan, keamanan, dan kedamaian. Kita patut merenungkan ayat Alqur’an ini: “Apakah akan Kami beritakan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu, orang-orang yang telah melakukan kesesatan dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka mengira telah berbuat yang sebaik-baiknya.” (Qs. 18:103-104).

Adalah fakta, bahwa Pancasila telah gagal membangun moral, pertahanan keamanan ringkih, kesejehatraan bagi rakyat miskin, mengatasi kriminalitas, kemiskinan, pendidikan murah. Yang berhasil dibangun justru birokrasi korup, penguasa yang menyalah gunakan wewenang, dekadensi moral. pejabat yang berkhianat pada rakyat. Karena itu, para penentang syari’at Islam agar tidak memprovokasi orang lain untuk memperparah kesesatannya, sehingga bencana yang lebih dahsyat menimpa lagi.

Sudah cukup tentang Hak asasi dalam negeri ini, dimana para Koruptor yang menjarah uang rakyat mendapat ruangan penjara berAC dan bebas dalam kurung waktu yang sangat cepat sedangkan pencuri sendal di masjid babak belur dan mengidap bertahun-tahun lamanya dalam bui.

Rakyatpun sudah kenyang dengan yang namanya aturan kebal hukum, dimana seorang yang berpangkat atau yang telah menduduki jabatan penting maka tidak dapat dijerat oleh hukum.
Apakah ini yang namanya "Kemanusiaan yang adil dan beradab"??

Di mata saya pribadi, Negara yang tidak dijalankan dengan syariat Islam hanyalah sebuah negara boneka dan negara Srimulat yang harus diroobohkan.

Jika seorang Presiden misalnya menyimpang, maka DPR/MPR akan memprotesnya dan mengatakan: “Presiden telah melanggar Undang Undang Dasar atau undang-undang atau… atau…” dan tidak akan mengatakan “Presiden telah melanggar Al Qur’an ayat sekian…” Andaikata seluruh isi Al Qur’an dilanggarpun, maka mereka tidak akan mempermasalahkannya, asal tidak melanggar “hukum suci” mereka, yaitu Undang Undang Dasar 1945 dan undang-undang turunannya.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk perampasan hak khusus Allah dalam At Tasyri’ (pembuatan, penetapan dan pemutusan hukum atau undang-undang).

“Hak memutuskan hukum itu hanyalah khusus kepunyaan Allah. Dia memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Yusuf: 40)

Dalam Pancasila dikatakan Ketuhanan Yang Maha Esa, akan tetapi kita tidak tahu siapa yang dimaksud, karena Pancasila mengakui berbagai agama dengan tuhan-tuhannya masing-masing yang beraneka ragam. Maka cukuplah falsafah ini menjadi sesuatu yang rancu bagi orang yang berakal.

Allahuwallam.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan kebenaran kepada kita dan memberikan kekuatan bagi kita untuk mengikuti-nya. Dan menampakkan kebatilan kepada kita serta memberikan petunjuk kepada kita untuk menjauhinya.

Tidak menjadikannya samar sehingga kita tersesat. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semoga Dia mengokohkan agama ini yang merupakan pelindung segala urusan kita, dan menghindarkan kita dari fitnah-fitnah yang nyata maupun terselebung.
Sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Shalawat dan salam semoga tercurah atas junjungan kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, atas keluarga dan segenap sahabat beliau

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Etika Berbicara Seorang Muslim

Assalamualaikum WRB

Segala puji tak berujung hanya milik Allah swt, yang maha mengatur segala mahlukNya lagi menjamin rezki semua mahluk, Raja diatas segala raja. Siapa yang Allah swt tolong maka siapakah yang dapat menyesatkannya dan siapa yang Allah swt sesatkan maka siapakah yang dapat menolongnya.

Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW, ahli keluarga beliau, para sahabat dan ummatnya yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau hingga hari kiamat.

Saudaraku seiman, Dalam keseharian kita sejak kita bangun tidur hingga kita kembali terlelap maka tidak terlepas dari yang namanya komunikasi atau berinteraksi sesama mahluk, apalagi dalam bulan puasa seperti sekarang ini kita sebagai seorang muslim dalam berbicara ada tertib-tertibnya karena kita berharap dalam perkataan kita terdapat Ridho Allah di dalamnya dan bermanfaat bagi ummat seluruh alam, maka Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan.

Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An-Nisa: 114).

hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.

Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyatakan: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna".
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu 'anhu di dalam hadisnya menuturkan : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar".(HR. Muslim)

Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu 'anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya".
(Mutta-faq'alaih).

Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu 'anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).

Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.

Tidak memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.

Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.

Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan). (Al-Hujurat: 11).

Semoga pesan ini menjadi ikhtibar bagi kita untuk senantiasa menjaga lisan dan perbuatan kita dari hal-hal yang mengundang murka Allah swt.

Ada benarnya artikel ini datangnya dari Allah dan adapun kesalahan pada artikel ini datangnya dari kekurangan ilmu dan kebodohan saya pribadi.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

*** Renungan Ramadhan ***

Memahami orang lain merupakan upaya memahamkan diri sendiri terhadap suatu masalah. bersikukuh terhadap pendapat sendiri adalah bentuk keangkuhan terhadap pemahaman sendiri tersebut. merendahkan sedikit sajahati kepada seseorang, meninggikan derajat diri kepada banyak orang.



Kala teman, pacar, saudara, orang tua, bahkan sahabat bersedih, sesungguhnya dia membutuhkan telinga kita untuk mendengarkan tangisnya, mengharapkan tangan kita untuk menyeka air matadan menggengam erat tangannya hingga dia sadar bahwa masih sahabat untuknya....



Jika ternyata senyum mampu mencairkan kebekuan hati dan maaf mampu meluruhkan congkaknya nurani, mengapa masih saja manusia merasa sombong tetap tak tersenyum dan memaafkan kepada sesamanya.

Rasa takut itu ada karena keterbatasan pemahaman. selamat pagi saudara, selamat menyongsong kesuksesan baru di tahun 2010...

Jika kehilangan itu sesuatu yang pasti dan rasa sakit itu pasti menghampiri maka berusahalah tersenyum meski itu tak akan mengembalikan hatinya lagi...



Selamat pagi sahabat. tak ada bingkisan yang kuhaturkan, tak ada undangan pesta kubawa serta. hanya salam setelah sekian lama tak jumpa. dan doa, semoga hidup sahabat selalu indah dan penuh rahmah...

Tak ada orang yang lebih berani selain orang yang tak mempunyai apa-apa. dan tak ada yang lebih merasa tak memiliki apapun selain orang yang tawakal dan berserah diri kepada tuhan...

Jika terpaksa harus kalah, maka jadilah pecundang terhormat daripada kalah sebelum berjuang. padahal sebenarnya, sahabat berhak menjadi pemenang mulia!



Salam sahabat, tiap sakit hanya mengingatkan akan bernilainya sehat, tiap sedih sekedar menyadarkan akan indahnya bahagia dan tiap kehilangan menunjukan betapa berharganya apa yang kita miliki saat ini...

Bagaimana manusia zaman akhir yang berusia hidup PULUHAN TAHUN dapat MENGIMBANGI PAHALA dan amal sholeh manusia zaman awal yang berusia hidup RIBUAN TAHUN? untuk itulah TUHAN MENCIPTAKAN BULAN PUASA bagi manusia zaman akhir ini. wallohu'alam.



==== Salam Sabar =====

TAFAKUR JIWA SEJENAK..... (Sangat Mampu Melembutkan Kerasnya Hati....)

oleh Vicky Robbieyanto Dua

Bismillah Nawaitu Lilahi Ta'ala ....

Mari Sejenak kita lepaskanlah segala hiruk-pikuk dunia....
Lupakanlah semua status, title, dan kedudukan kita saat ini...
Tundukkanlah wajah dan pejamkan mata...
Marilah kita menjelajah waktu, duapulu, tiga puluh, atau empat puluh tahun yang lalu sesaat sebelum kita dilahirkan..
Bayangkanlah seorang wanita yang sedang hamil tua, ya itulah ibu kita . Lelah, letih ibu mengandung selama sembilan bulan....

Dan sekarang, dia sedang meregang kesakitan..
Keringat dingin satu demi satu mulai berjatuhan..
Sekuat tenaga dia tahan untuk tidak berteriak..
Dia gigit bibirnya sekuat tenaga, namun apa daya
Sakit tak tertahankan, sehingga teriakan pun terlontar
Aduuhh.. sakiiit... Ya Allah.. sakiit..aaah..
Semenit, sepuluh menit, satu jam, dua jam, empat jam,
Tujuh jam lebih ibu meregang kesakitan, hingga akhirnya...
Tetes demi tetes darah mengalir....
Mata membeliak, ya seketika ibu bertarung antara hidup dan mati
Hingga akhirnya terlahirlah kita...
Kesakitan yang teramat sangat itu tidak dia hiraukan
Hanya senyum yang menyambut kelahiran kita....

Saudara-saudaraku sekalian.........
Kita lihat sosok wanita itu sekarang...
Kulitnya bertambah keriput, badan sakit-sakitan...
Rambutnya memutih...
Berjalan pun tertatih-tatih...
Itulah ibu kita...

Dimana kita sering meminta upah jika disuruh...
Seringkali kita membantah karena malas....
Menghitung-hitung jasa kita secara materi..
Namun apa jawaban wanita tua itu?

1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan:
GRATIS..

2) OngKos berjaga malam karena menjagamu:
GRATIS....

3) OngKos air mata yang menetes karenamu:
GRATIS...

4) Ongkos khawatir karena memikirkan keadaanmu:
GRATIS....

5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu:
GRATIS...

Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku:
GRATIS.....



Dan suatu saat nisan ibu akan terpancang..
Tak akan ada lagi panggilan merdu dari ibu....
Tak akan ada lagi tatapan sayang dari seorang ibu...
Tak ada lagi kesempatan kita berbakti di dunia...

Dan pada Ibumu, diciptakan bahunya,
agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Dan pada Ibumu,
diberikan kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya,
walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.

Diberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Dan pada Ibumu,
diberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Dan pada Ibumu,
diberikan perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Saudara-saudara sekalian....

Marilah kita lihat seorang laki-laki di sebelah ibu kita
Ya.. itu ayah kita

Badan yang semula tegap, gagah ,
sekarang mulai membungkuk dimakan usia
Tangan yang semula kekar, kini sudah lemas
Tangan itulah yang selama ini berkerja keras untuk menghidupi kita,
membiayai sekolah kita, hingga mengantarkan kita pada posisi saat ini
Lelah tubuhnya dalam mencari sesuap nasi bagi kita

Takterhitung berapa tetes keringat yang telah ia keluarkan untuk kita
Tak terhitung energi yang yang telah ia keluarkan untuk kita, namun
Tak sekalipun ia mengharap balas budi dari kita

Lihatlah saudara-saudara, tangan yang dulu kokoh
Kini lemah di makan waktu
Jangankan untuk mengangkat beban berat
Untuk mengangkat tangannya sendiri saja gemetar
Namun tak pernah sekalipun dia mengeluh
Ditelannya sendiri kerapuhan badannya

Tertatih ketika berjalan, sesekali terjatuh kepayahan
Tapi dia tetap tegar, tabah,

Disaat yang sama, kita tidur di kasur empuk
Nyaman merasakan sehatnya badan, tertawa riang,

Cukup. Ketuklah sanubarimu sendiri

Lihatlah ayah dan ibumu sekarang
Sangat mungkin besok, satu jam, satu menit, atau saat ini
Kita tak bisa menyapanya lagi.....

Renungkanlah...... insya Allah tulisan ini sanga mampu melembutkan hati yg paling keras sekali pun....

Salam Sejati dalam Keridhaan-Nya

Elang dan Merpati

Ia bagaikan merpati putih yang sedang bertaburan di anggkasa yang sedang menikmati kehidupan nya di atas sana , namun merpati itu tak lama kemudian di lepas oleh bapak dan ibu nya , sehingga ia menikmati dunia nya dengan kesendirian di alam bebas .

Di alam yang bebas ia terbang mencari tempat untuk berteduh dari sengatan matahari dan hujan , sehingga ia mendapatkan keteduhan di tempat yang penuh dengan sejarah pada saat kerjaaan fir'aun , di kota sana ia adalah merpati putih yang sedang mencari jalan hidup-nya , sehingga alam bebas menjadi teman dalam kehidupan nya , ia adalah merpati putih yang sangat indah .


di kota seribu menara itu , merpati melewati jalan hidupnya , ia terbang kesana kemari dengan melambaikan kedua sayapnya yang indah , di alam bebas yang Di hempas gelombang di lautan alexandiria dihembusan angin piramid ia tetap melambaikan kedua sayapnya dengan penuh ketenangan ...


Namun di saat ia terbang di alam bebas ia menemukan jalan pulang menuju kediaman nya yang telah lama ia tinggali , ia seperti di tuntun oleh pemiliknya untuk menuju sarang nya , di saat ia tiba di kedamainan nya ia mendapatkan kabar duka bahwa ibu yang di cintainya telah kembali kepada sang pencipta , dia sedih bagaikan terbang di angkasa dengan satu sayap .


Hingga waktu terus berputar , ditik terus berlalu ia menjalani hidupnya dengan sendiri terbang di angkasa sehingga ia merantau kembali ke negeri para Nabi , di sana ia mendapatkan ketenangan dalam hidupnya , di alam yang bebas dan lepas ia selalu menjadi merpati yang sangat indah , di tempat peristirahtaan telah hadir sesosok elang .


Merpati Bertanya .... ngapain kau elang di tempatku ?

Elang Menjawab .... aku sedang menunggu mu wahai merpati yang indah ...

Marpati Bertanya .... Untuk apa kau menunggu ku ?

Elang menjawab .. Aku Mendengar tangis dalam deritamu dan merasakan luka dihari-harimu.

Merpati berakta .... jangan kau ganggu aku, biarkan aku terbang di angkasa dengan bebas dan lepas .

Elang menjawab ... Baiklah merpati yang indah , aku akan segera meninggalkan kediamanmu ..

Elang berkata : Siapa menjagamu wahai merpati ?.

Merpati menjawab : Hanya Allah yang menjaga ku dan tempat-ku kembali ..

Elang Terdiam Mendengar ucapan merpati itu , sehingga meneteskan air mata yang membasahi kedua kelopak mata nya ..dan ia berkata kepada merpati , wahai merpati yang indah , sesungguhnya Allah dekat pada-Mu dan Sayang padamu , sehingga Dia bersedih bila melihat engkau menanggis wahai merpati , karena dirmu sayang pada-Nya maka Dia pun sayang Padamu, Namun apabila dirimu mengetahuinya maka engkau ingin mengatakan cinta pada-Nya dan bersujud syukur pada Rabb Mu .

Untuk Merpati yang cantik yang tiada henti menyemai kasih demi kesejukan. Aku yakin engkau adalah batu karang yang tiada tunduk pada gelombang. Aku yakin engkau adalah bintang indah purnama terang di langit malam yang penuh Pesona cinta membuai jiwa tak terlukiskan bahagia. Terbit selera menggugah jiwa Menyemaikan benih cinta.


Wassalam ,

penulis : Andi .Muhammad