Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Saturday, November 30, 2013

Kunci Pembuka Pintu Surga dan Geriginya



Kunci surga adalah kalimah syahadat, sedangkan geriginya adalah amal amal shaleh. Kedua syarat inilah yang menjadikan pondasi penting keimanan. Yang pertama, pengakuan tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Nya, lalu dibuktikan dengan menunaikan amal shaleh sesuai dengan contoh Rasulullah saw.

Al Hasan bin Arafah meriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda :

"Kunci surga adalah bersyahadat (bersaksi) bahwa tiada Tuhan selain Allah."

Dalam Shahih Bukhari dinyatakan, pernah ditanyakan kepada Wahhab bin Munabbih, "Bukankah 'La Ilaha Ilallah' itu kunci surga ?" "Benar" jawabnya, "Tetapi kalau yang kamu bawa itu kunci yang bergerigi, barulah pintu itu terbuka untukmu. Dan kalau tidak, pintu surga pun takkan terbuka." Maksudnya, kalimah tauhid tersebut harus disertai amal amal shaleh dengan melaksanakan ketaatan dan meninggalkan segala yang diharamkan sesuai perintah Rasulullah. Waalahu a'lam.

Mengenal Pintu Pintu Surga Berikut Keindahannya



Mengenai sifat dan karakteristik pintu surga, luasnya, berikut taman keindahannya dijelaskan secara lengkap dalam Al Quran dan As Sunnah.

Allah SWT berfirman :

Dan orang orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke surga berombong rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya, "Kesejahteraan dilimpahkan atasmu, berbahagialah kamu ! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.' Dan mereka mengucapkan 'Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji Nya kepada kami dan telah memberi kepada kami tempat ini sedang kami diperkenankan menempati tempat dalam surga di mana saja kami kehendaki.' Maka surga itulah sebaik baik balasan bagi orang orang yang beramal kebaikan." (QS Az Zumar : 73-74).

Dalam ayat lain Allah berfirman :

Ini adalah kehormatan bagi mereka. Dan sesungguhnya bagi orang orang yang bertakwa benar benar disediakan tempat kembali yang baik, yaitu surga 'Adn yang pintu pintunya terbuka bagi mereka.
(QS. Shad : 49-50).

Dalam riwayat Muttafaq Alaih, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda "Aku berkata "Wahai Tuhanku, umatku, umatku !' Allah SWT berfirman, 'Wahai Muhammad, masukanlah umatmu ke surga tanpa hisab dari pintu Al Aiman (Kanan), dan mereka juga bersekutu dengan orang lain untuk memasuki pintu pintu lainnya. Demi Allah Yang Menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya jarak antara dua daun pintu surga seperti jauhnya jarak antara Mekkah dan Hajar atau seperti jarak antara Mekkah dan Bashra."

Dalam riwayat lain ditegaskan, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya jarak antara dua daun pintu surga itu seperti jauhnya jarak perjalanan empat puluh tahun." (HR Ahmad dan Abu Ya'la). Ada juga yang menegaskan jauhnya jarak dua daun pintu surga sejauh jarak perjalanan tujuh puluh tahun (HR 'Abd bin Hamid dalam Musnad Abu Sa'id).

Dalam surga ada tingkatan tingkatan tertentu yang berbeda derajatnya satu sama lain. Pintu surga paling tinggi lebih luhur derajatnya daripada pintu surga di bawahnya. Surga paling tinggi memiliki pintu paling luas, dan pintu paling atas lebih luas dari pintu surga dibawahnya. Adapun luasnya pintu, bergantung luasnya surga. Inilah yang membedakan jarak dua daun pintu surga satu dengan lainnya. Satu pintu surga lebih tinggi derajat dan luasnya dari yang lainnya.

Jumlah pintu surga ada delapan pintu. Ada pintu Shalat, pintu Puasa, pintu Zakat, pintu Shadaqah, pintu Haji, pintu Umrah, pintu Jihad, dan pintu Silaturahim. Seperti termaktub dalam riwayat Ahmad, Rasulullah saw bersabda " Surga itu ada delapan pintu, dan neraka terdiri dari tujuh pintu."

Dalam riwayat yang sama, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda "Barangsiapa membiayai sepasang suami istri dari hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu pintu surga, sedang surga itu memiliki delapan pintu (dalam riwayat Ahmad dari Amr bin Abasah). 'Wahai Hamba Allah, pintu ini lebih layak bagimu !" Barang siapa termasuk orang yang gemar menunaikan shalat, dia akan dipanggil dari pintu shalat. Barangsiapa termasuk orang gemar berjihad, dia dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk orang yang gemar bersedekah, dia dipanggil dari pintu shadaqah. Barangsiapa termasuk orang gemar berpuasa, dia dipanggil dari pintu rayyan. Abu Bakar ra bertanya,' Demi Allah, wahai Rasulullah, bagaimanapun seseorang mesti dipanggil dari salah satu pintu itu. Apakah ada seseorang yang dipanggil dari semua pintu wahai Rasulullah ?' Ya jawab beliau, 'Dan aku berharap engkau termasuk salah seorang dari mereka itu !"

Imam Al Qurthubi berpendapat lain. Seraya mengutip Al Hulaimi, pintu surga menurut Al Qurthubi ada tiga belas. Yaitu, pintu Muhammad saw yang disebut juga pintu Taubat, pintu Shalat, pintu Puasa, pintu Zakat, pintu Shadaqah, pintu Haji, pintu Umrah, pintu Jihad, dan pintu Silaturahim. Ulama lainnya menambahkan pintu Al Kazhimin (orang orang yang mampu menahan amarah), pintu Ar Radhin (orang orang yang ridha), pintu Al Aiman (kanan) yang kelak di masuki orang orang yang tidak dihisab terlebih dahulu. Al Qurthubi juga berpendapat, bahwa pintu yang lebarnya sejauh perjalanan tiga hari bagi orang yang berkendaraan, seperti termaktub dalam hadits riwayat Tirmidzi, adalah pintu yang ketiga belas. Wallahu a'lam.

Ketika orang orang mukmin telah sampai di pintu surga, mereka mendapati pintu surga itu masih terkunci. Mereka kelak minta safaat dari sisi Allah dengan perantara para Nabi, agar pintu itu dibukakan untuk mereka. Maka Nabi Muhammad saw kelak memohon kepada penjaga surga untuk membukakan pintu surga tersebut.


Thursday, November 28, 2013

Perbedaan Surga Adam dan Surga Akhirat



Para ulama berbeda pendapat seputar Surga yang dahulu didiami Nabi Adam as dan isterinya, Siti Hawa. Apakah surga tersebut adalah surga balasan ataukah surga dunia yang berarti taman sebagaimana makna etimologisnya ?

Surga yang didiami Nabi Adam as dan istrinya bukanlah surga yang dijanjikan sebagai tempat pembalasan amal perbuatan. Karena surga ini diperuntukkan bagi mereka yang telah mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya pada Hari Penghisaban. Surga balasan adalah bentuk penghargaan atas amal kebaikan yang dilakukan seseorang. Di surga akhirat, sedikitpun tidak ada beban maupun kewajiban. Karenanya setan tidak akan bisa menggelincirkan para penghuninya untuk keluar dari dalamnya seperti halnya Adam as pernah dikeluarkan dari surga gara gara tergoda rayuan iblis.

adapun surga tempat tinggal Adam dahulu, adalah surga tempat dengan prinsip hidup tersendiri. Allah menghendaki untuk mengajarkan Adam dan istrinya suatu misi dan kewajiban yang kelak akan dibebankan kepada keduanya. Perintah pada sesuatu tentunya mengandung pilihan. Pilihan adalah suatu arahan, baik untuk dikerjakan atau dijauhi. Sungguh seluruh manhaj para Rasul Rasul Allah tidak keluar dari misi menunaikan apa yang dititahkan dan menghindari yang dilarang.

Dalam surah Al Baqarah ayat 35, Allah SWT berfirman : "Wahai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini dan makanlah makanan makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai." Ayat ini merupakan titah kepada keduanya, berhak menikmati makanan makanan yang ada di surga. Sementara itu, pada saat yang sama Allah juga melarang keduanya, "Dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang orang yang zalim." Perintah jangan mendekati, merupakan arahan Allah kepada keduanya untuk tidak memakan suatu pohon yang telah dilarang Allah.

Betapa indah uslub dan metode Al Quran saat Allah melarang keduanya untuk memakan pohon tersebut dengan ungkapan "jangan mendekati" bukan dengan kalimat "Jangan memakannya". Ini menunjukkan, setiap perbuatan maksiat itu bukan saja tidak boleh dilakukan, lebih dari itu juga tidak diperkenankan untuk coba coba mendekatinya. Karena siapa yang mendekat pada maksiat, maka tinggal selangkah lagi ia terjerumus ke dalamnya. Wallahu a'lam.

Kenikmatan Kenikmatan Yang Dijanjikan 2



Allah SWT berfirman :

Dan demikian pula Kami menjadikan kamu umat Islam, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas ulah manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu sekarang melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi beberapa orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan Allah tidak akan menyia nyiakan keimananmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS Al Baqarah : 143).

Dari semua kenikmatan yang diberikan, nikmat surga yang paling besar ialah nikmat melihat Allah SWT secara langsung dengan mata kepala sendiri. Seperti termaktub dalam firman Nya, "Wajah wajah orang orang mukmin pada hari itu berseri seri Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (QS Al Qiyamah : 22-23).

Maka mengulang apa yang pernah diajukan Rasulullah saw pada para sahabat, adakah kita termasuk orang orang yang bersiap menyongsong surga Nya ? 

Dari Usamah bin Zaid ra, Rasulullah saw bersabda "Adakah kalian sudah bersiap sedia masuk surga ? Sungguh surga itu tidak ada larangan di dalamnya. Demi Pemilik Ka'bah, cahaya di dalamnya berkedip kedip, angin berhembus sepoi sepoi, istananya begitu kokoh, sungai yang mengalir, buah buahan matang, bidadari cantik jelita, dan perkara halal lainnya yang banyak. Tempat keabadian dan alam kedamaian dengan buah buahan hijau, kebahagiaan dan kenikmatan di tempat yang tinggi nan istimewa. Para sahabat bersahutan, "Wahai Rasulullah, sungguh kami telah bersiap sedia masuk kedalamnya !" Rasulullah saw bersabda, 'Ucapkanlah insyaaAllah (jika Allah menghendaki) !" Para sahabat pun serempak berujar, InsyaaAllah jika Allah menghendaki !". (HR Ibnu Majah).

Terdapat berbagai kenikmatan di surga yang bisa memuaskan nafsu syahwat para penghuninya. Allah SWT berfirman "Diedarkan kepada mereka piring piring dari emas dan piala piala dan di dalam surga terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati dan sedap dipandang mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS Az Zukhruf : 71)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda "Sesungguhnya tali cambuk yang ada di surga lebih baik dari barang barang yang ada di langit dan bumi" (HR Ahmad dari Abu Hurairah ra).

Rasulullah saw bersabda "Sungguh, sebatang busur panah di surga lebih baik daripada barang barang di antara tempat matahari terbit dan terbenam." (HR Bukhari dari Abu Hurairah ra).

Rasulullah saw bersabda :

"Seandainya tampak seujung kuku saja barang yang ada di surga, niscaya akan terhiasi apa yang ada di kolong langit dan bumi. Kalaulah seorang penghuni surga memperlihatkan diri dan menunjukkan gelangnya, niscaya menyilaukan cahaya matahari sebagaimana sinar matahari menyilaukan cahaya gemintang." (HR Ahmad dan Tirmidzi dari Dawud bin Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash dari ayahnya dari kakeknya).

Demikian kenikmatan surga yang tak terbilang yang menjadikan orang orang mukmin senantiasa merindukannya. Sungguh seluruh kenikmatan itu berlangsung abadi dan tiada pernah berakhir untuk selama lamanya. Tidak ada kematian saat itu, tidak ada pula kesudahan.

Allah SWT berfirman :

Adapun orang orang yang berbahagia, tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki lain, sebagai karunia yang tiada putus putusnya. (QS Hud : 108).


Monday, November 25, 2013

Kenikmatan Kenikmatan Yang Dijanjikan 1



Sifat kenikmatan surga bersifat abadi. Selain itu, rasa kenikmatannya pun tidak bisa dibayangkan oleh perasaan lahir manusia saat ini. Karena kenikmatan dunia berbeda dengan kenikmatan surga di akhirat. Sekalipun nama kenikmatan sama namun sifat dan jangkauannya jelas berbeda. Nikmat surga jauh lebih besar berkali lipat kenikmatan yang biasa dirasakan makhluk Nya saat di dunia.

Dalam Hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :

"Allah SWT berfirman : 'Aku sediakan bagi hamba hamba Ku yang sholeh kenikmatan yang tidak bisa dijangkau oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak terbetik oleh hati seorang manusia.' Bacalah oleh kalian ayat yang berbunyi, 'Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.' (QS As sajdah : 17)."

Di surga juga terdapat bidadari bidadari cantik bermata bening yang siap melayani seluruh penghuni surga. Mereka adalah bidadari pilihan yang suci. Tidak pernah kencing, tidak pernah buang air besar, menebar semerbak wangi, tidak haid, nifas dan melahirkan, sebagaimana halnya wanita dunia. Apabila mereka mendatangi pasangannya, pasangannya itu mendapatinya sebagai seorang bidadari yang perawan.

Di surga pun tersedia makanan dan minuman enak enak. Semua makanan dan minuman para penghuni surga disuguhkan oleh pelayan pelayan surga yang berusia muda yang tetap muda. Mereka itulah yang disebut Al Quran sebagai wildan mukhalladun yang kelak selalu mengelilingi para majikannya.

Sungai sungai jernih mengalir tumpah ruah di surga. Ada sungai air, sungai susu, sungai arak, sungai madu dan seterusnya. Semua boleh dinikmati penghuni surga tanpa ada perhitungan dan pertanggung jawaban apapun lagi dari Allah SWT seperti halnya ketika mereka hidup di dunia.

Allah SWT berfirman :

Tetapi orang orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat tempat tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat tempat yang tinggi, di bawahnya mengalir sungai sungai. Allah berjanji dengan sebenar benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji Nya. (QS Az Zumar : 20).

Pakaian ahli surga adalah sutra yang berhiaskan emas permata, berkalungkan emas, dengan istana megah dan mewah. Bahasa percakapan antar penghuni surga adalah bahasa yang lembut, sopan, santun dan bukan perkataan jijik atau ucapan yang menimbulkan dosa. Betapa ini pertanda kesantunan dan kelembutan para penghuni surga.

Semua kenikmatan surga benar benar nyata dirasakan seluruh penghuninya tanpa terkecuali. Seluruh kenikmatan yang dijanjikan itu digambarkan dalam Al Quran Surah Al Waqi'ah ayat 14 sampai 26. 

Allah SWT berfirman :

Dan segolongan kecil dari orang orang yang kemudian, mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata, seraya bertelekan diatasnya dengan berhadap hadapan. Mereka dikelilingi anak anak muda yang tetap muda. Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari mata air yang mengalir, mereka tidak pening, tidak pula mabuk, dan buah buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan di dalam surga ada bidadari bidadari  bermata jeli, laksana mutiara tersimpan baik. Sebagaimana balasan bagi apa yang mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan sia sia, dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. (QS Al Waqi'ah 14-26).

Tidak hanya itu. Kenikmatan lain di surga digambarkan dengan begitu indah pada ayat berikutnya di Surah yang sama. Semua itu diperuntukkan bagi mereka yang disebut Allah SWT sebagai golongan kaum kanan, yaitu mereka yang menerima laporan amal kebaikan dengan tangan kanan mereka sebagai pertanda amal kebaikan mereka lebih banyak daripada keburukan mereka.

Allah SWT berfirman :

Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun susun buahnya, dan naungan terbentang luas, dan air tercurah dan buah buahan yang banyak, tidak berhenti buahnya, tidak terlarang mengambilnya, dan kasur kasur tebal lagi empuk. Sungguh Kami menciptakan mereka (bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, Kami ciptakan mereka untuk golongan kanan. (QS Al Waqi'ah : 27-38).

Selain kenikmatan jasmaniah, penghuni surga juga di anugerahkan kenikmatan rohaniah berupa kelapangan, ketenangan dan perasaan damai luar biasa sehingga terbebas dari kegundahan maupun keresahan hati.

Allah SWT berfirman :

Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap hadapan di atas dipan dipan. (QS Al Hijr : 47).

Inilah kenikmatan istimewa yang diberikan Allah SWT kepada mereka yang beriman dan bertakwa sebagai bukti keluasan rahmat Nya. Semua kenikmatan itu sekaligus menjadi bukti kebenaran janji Allah SWT. Sungguh Allah SWT sekali kali tidak akan menyia nyiakan keimanan yang tulus dan pengorbanan suci hamba hamba Nya yang beriman dan bertakwa kepada Nya.


Saturday, November 23, 2013

Semerbak Aroma Surga



Aroma surga berbau harum semerbak sehingga bisa tercium dari jarak perjalanan bertahun tahun atau lebih jauh lagi.

Allah SWT berfirman :

Dan orang orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak akan menyia nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan Nya kepada mereka. (QS Muhammad : 4-6).

Sebagian mufasir menerjemahkan, "Menjadikannya harum untuk mereka", dari kata "Al 'Arf" yang berarti bau harum.

Dalam riwayat Ibnu Majah dan Nasa'i, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa membunuh seseorang yang termasuk Ahlu Dzimmah (warga kafir yang dilindungi pemerintahan Islam), tidak akan mencium aroma surga padahal sesungguhnya aroma surga bisa tercium dari jarak perjalanan tujuh puluh tahun." (HR Ibnu Majah dan Nasa'i).

Dua penjelasan hadits di atas menunjukkan, betapa harumnya surga sehingga ia bisa tercium dari jarak yang sangat jauh. Kita juga mengetahui bagaimana sebagian sahabat Rasulullah saw benar benar pernah mencium aroma surga saat mereka berada di medan perang. Dialah Anas bin An Nadhar ra pernah berkata kepada Sa'ad bin Muadz ra pada saat perang Uhud, "Wahai Sa'ad bin Muadz, Surga ! Demi Tuhan An Nadhar, sungguh aku mencium baunya di bawah bukit Uhud itu !". (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut Imam Ibnu Al Qayyim rahimahullah, aroma surga itu ada dua macam. Pertama, aroma surga yang tercium sejak di dunia. Aroma ini terkadang tercium oleh para arwah yang telah meninggal dunia akan tetapi tidak bisa tercium oleh yang lain. Kedua, aroma surga yang tercium oleh penciuman lahiriah sebagaimana kita mencium wangi bunga mawar dan lain lain. Inilah yang kelak dialami oleh seluruh penghuni surga di akhirat. Mereka bisa mencium wangi surga dari mana pun, dalam jarak dekat maupun jauh.

Adapun yang merasakan wanginya saat di dunia hanya berlaku bagi orang orang yang dikehendaki Allah SWT seperti para Nabi dan Rasul Nya, juga seperti yang pernah dialami Anas bin An Nadhar yang termasuk orang pertama yang merasakannya.

Definisi, Nama Lain, Luas dan Jarak Surga 2



Kelima, Jannah Al-Ma'wa bermakna taman tempat bernaung dan berteduh seperti termaktub dalam surah An Najm ayat 15

Keenam, Jannah 'Adn yang merupakan nama semua surga. Firman-Nya, "Yaitu surga 'Adn, yang dijanjikan Yang Maha Pemurah kepada hamba hamba Nya, sekalipun (surga) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati." (QS Maryam : 61)

Ketujuh, Dar Al Hayawan, tempat kehidupan seperti dalam firman Nya "Dan sesungguhnya akhirat (dar al akhirah) itulah yang sebenarnya kehidupan (al hayawan), kalau mereka mengetahui." (QS. Al Ankabut:64). Menurut para mufassir, negeri  akhirat tiada lain surga tempat kehidipan abadi yang tidak ada kematian lagi di dalamnya.

Kedelapan, Al Firdaus yang juga nama semua surga. Firman Nya, "Sesungguhnya orang orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpjndah darinya." (QS Al Kahfi: 108)

Kesembilan, Jannah An Na'im atau taman beragam kenikmatan. Alh SWT berfirman, "Sesungguhnya orang orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka surga surga penuh kenikmatan." (QS Luqman: 8).

Kesepuluh, Al Maqam Al Amin atau tempat aman dan sentosa. Firman Nya "Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa berada dalam tempat aman." (QS Ad Dukhan: 51).

Kesebelas dan keduabelas, Maq'ad Ash Shidq dan Qudum Ash Shidiq, tempat duduk yang baik atau disenangi seperti firman Nya "Sesungguhnya orang orang bertakwa itu di dalam taman taman dan sungai sungai, di tempat yang disenangi di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa." (QS Al Qamar : 54-55)

Adapun luas surga adalah seluas bentangan langit dan bumi. Tentang luas surga ini dijelaskan secara gamblang dalam Al Quran "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa." (QS Ali Imran : 133).

Mengenai jarak surga, para ulama berbeda pendapat. Ada yang berpendapat jaraknya sejauh empat puluh tahun perjalanan, berdasarkan hadits Rasulullah saw dari Abdullah bin Umar ra, "Barangsiapa membunuh mu'abid (orang kafir yang dilindungi pemerintahan umat Islam), niscaya dirinya tidak akan mencium aroma surga. Padahal aroma surga bisa tercium dari jarak empat puluh tahun." (HR Bukhari).

Ada juga yang mengatakan berjarak tujuh puluh kali musim gugur atau tujuh puluh tahun, berdasarkan sabda Rasulullah saw dari Abu Hurairah ra, "Barangsiapa membunuh mu'abid yang berada dalam jaminan (keamanan) Allah SWT dan Rasul Nya, sesungguhnya ia telah mencederai jaminan Allah, niscaya dia tidak mencium bau surga. Padahal aroma surga bisa tercium dari jarak sejauh tujuh puluh musim semi." (HR Ibnu Majah).

Pendapat terakhir, jaraknya sejauh lima ratus tahun perjalanan. Dari Abu Barkah ra, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa membunuh mu'abid pada masanya, ia tidak akan mencium aroma surga. Padahal aroma surga bisa dicium sejak lima ratus tahun perjalanan." (HR Abu Ya'la).

Friday, November 22, 2013

Wujud



Sahabat...
Jika kita hanya mendengar suara orang yg sedang mandi... cebar...cebur... apakah lantas kita menjadi bersih? Tentu tidak, jika ingin bersih, maka kita harus AMALKAN mandi tsb.


Jika kita hanya melihat orang sedang makan, apakah lantas kita menjadi kenyang? Tentunya tidak juga, supaya kenyang kita harus AMALKAN makan tsb.

Manfaat mandi dan makan kita peroleh setelah kita mengamalkannya.

Sahabat...
Jika kita hanya mendengar, melihat, membaca agama ini, apa lantas kita sudah Islam? Tentunya tidak, kita harus AMALAKAN agama ini dgn sebaik2nya.
Mungkin kita sdh sering mendengar, melihat, membaca ttg Islam, tp marilah kita bertanya pd diri ini, apakah kita sudah mengamalkannya?

Maka jangan diri kita asyik mahsyuk hanya berwacana, berteori, berpengetahuan tp malah MISKIN amal, krn inti dari agama ini adalah AMAL yg mana ILMU berperan utk MENYEMPURNAKAN amal.

Belajar berenang... ya hrs "nyemplung" ke air, perlu pengenalan awal memang, tp selanjutnya nyebur ke air, adakalanya air ketelen dst, tp lama2 ngambang juga, lama2 maju juga dan akhirnya bisa berenang, bisa berenang lebih cepat dst.
Belajar naik sepeda... ya hrs naiki sepedanya, kadang kita jatuh, lalu bangkit lagi, sampai akhirnya bisa seimbang, bisa maju, akhirnya bisa belok tanpa jatuh, berani ke jalan raya krn sdh tau cara berkendaraan dgn tdk mengganggu pengendara jalan raya yg lainnya, dst.

Belajar dan amal agama maksudnya adalah kita berusaha untuk menjadi orang yg baik, benar dan mulia tp bukan berarti kita adalah org yg baik, benar & mulia, wallohu'alam... kita tdk tahu, krn yg ber-hak menilai kita hanyalah Allah Ta'ala.

Kita hanya sempurnakan IKHTIAR utk terus menjadi baik dan baik lagi... tp jangan pernah merasa kita sudah sholeh, sdh pintar, sudah mulia...

Kesombongan adalah AWAL dari kebinasaan, sekecil apapun itu, maka tak heran Imam Asy Syafe'i (rah.a) pernah berkata "Semakin tinggi ilmu kita, maka semakin tahu kita akan kebodohan kita"

Maka aneh kalo ngaku pinter tp kok sombong jd knp kok sombong...krn sesungguhnya hny org bodoh yg sombong, yg pinter asli akan rendah hati.
Maka aneh ngaku udh tobat tp kok msh seneng maksiat dan bilang2 ke org lain sy udh tobat kok, krn sesungguhnya org tobat sungguhan akan terus bertobat dan terus merasa berdosa shg sibuk perbaiki diri.

Maka aneh ngaku paham agama tp kok senengnya nyalah2in orang lain melulu, pdhl diri kita penuh aib, ngaku paham agama tp kok hatinya penuh kebencian, pdhl Islam Rahmatan Lil'alaamiin, hatinya penuh kasih sayang krn Allah & RasulNya shg dirinya sayang kpd sesama saudara muslimnya seperti menyayangi dirinya sendiri.

Agama ini bukan hanya perkataan, bukan hanya orasi, bukan hanya dalil, bukan hanya ilmu tp... WUJUD dalam bentuk AKHLAQ yg MULIA seperti yg dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan Para Sahabat RA dan orang2 yg mengikutinya.
Wallohu'alam

Mohammad Adriansyah

Wednesday, November 20, 2013

Definisi, Nama Lain, Luas dan Jarak Surga 1



Surga dalam Islam berasal dari kata janna yang berarti tersembunyi. Asal kata jannah sama dengan jin yang juga tersembunyi. Seperti halnya jin, surga adalah tempat yang tersembunyi sehingga termasuk salah satu perkara gaib yang wajib diimani setiap muslim.

Jannah adalah gambaran tentang taman yang didalamnya terdapat pepohonan berupa kurma dan tanam tanaman lainnya. Adapun bentuk jamaknya ialah jannan atau jannat. Adapun menurut istilah, jannah adalah tempat yang dijanjikan dan disediakan oleh Allah SWT bagi orang yang bertakwa sebagai balasan atas keimanan dan amal perbuatan baik mereka. Demikian dijelaskan Al-Mu'jam Al Wasith.

Terdapat dua belas nama bagi surga yang dijanjikan Allh SWT yang disebutkan dalam Al Quran. Berikut ini nama nama surga berikut penjelasan ringkas artinya.

Pertama, Al Jannah yang berarti tertutup dan tersembunyi. Disebut tersembunyi karena memang tidak dapat dilihat oleh mata lahir saat ini. Taman yang berisi pepohonan, juga disebut Al Jannah karena tersembunyi dari pandangan mata oleh rindangnya pepohonan di dalamnya. 

Kedua, Dar As-Salam, alam yang damai dan sentosa. Sebagaimana termaktub dalam surah Al An'am ayat 127, "Bagi mereka tempat yang damai (dar as-salam) di sisi Tuhan." Disebut alam kedamaian karena jauh dari berbagai kesengsaraan dan penderitaan."

Ketiga, Dar Al-Khuldi atau tempat abadi. Dinamakan demikian karena penghuni didalamnya tidak akan pergi lagi dari alam tersebut untuk selamanya. Tempat ini bukan tempat peristirahatan sementara, tapi kekal abadi buat selamanya. Firman-Nya "Adapun orang orang yang berbahagia, tempatnya di surga, mereka kekal di dalamnya." (QS. HUD : 108).

Keempat, Dar Al-Maqamah, tempat kekal. Firman-Nya, "Dan mereka berkata, 'Segala puji bagi Allah Yang menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Rabb kami benar benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (dar al-maqamah) dari karunia Nya, di dalamnya kami tiada lelah, tiada pula merasa lesu." (QS. Fathir : 34-35). 

Tuesday, November 19, 2013

Surga dalam Keimanan Islam 3



Di dalam surga ada tenda berongga yang terbuat dari mutiara, lebarnya enam puluh mil. Pada setiap sudut ada penghuninya, yang mereka itu mulus tubuhnya, tidak berbulu, tidak berkumis, dan mata mereka seolah olah memakai celak. Kemudian mereka tetap terjaga, pakaian mereka juga tidak hancur. Mereka tidak buang air kecil dan buang air besar, tidak juga kotor menjijikkan. Sisir mereka terbuat dari emas, keringat mereka wangi bagaikan minyak kesturi. Bidadari surga semuanya cantik jelita, perawan, penuh cinta kasih, dan umur mereka sebaya.

Penghuni surga yang paling rendah tingkatannya adalah orang yang berangan angan sesuatu lalu diberi sepuluh kali lipat angan angannya itu. Para pelayan surga adalah anak anak muda yang tetap muda. Mereka bagaikan mutiara yang bertaburan. Adapun nikmat surga yang paling agung adalah melihat Allah SWT.

Rupa penghuni surga tidak bisa digambarkan dengan rupa penduduk bumi. Tubuh tubuh penghuni surga mulus, tidak berbulu, tidak berkumis, dengan kelopak mata indah seolah memakai celak. Mereka tidak pernah tua dimakan usia, selalu muda dan segar. Pakaian mereka tidak pernah lekang oleh waktu. Tiada pernah buang air kecil dan buang air besar. Mereka senantiasa bersih dan rupawan.