Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, September 7, 2018

Umat menghadapi kenaikan harga

pesan Rasulullah Shalalahu Alaihi Wassalam saat umat menghadapi kenaikan harga barang ...

hakikatnya krisis kenaikan harga barang telah berlaku kepada manusia sejak pada zaman Rasulullah dan telah direkam dalam hadist sahih ...

dari Anas bin Malik ra. dia berkata, “Harga barang menjadi mahal pada zaman Nabi SAW, lalu mereka (para sahabat) berkata, ‘Wahai Rasulullah, harga telah menjadi mahal maka tetapkanlah harga untuk kami.’” (Riwayat Abu Dawud)

peristiwa ini berlaku apabila harga barang di pasar di Madinah naik, maka para sahabat bertemu Rasulullah meminta supaya Baginda menetapkan harga supaya orang-orang miskin dapat membeli barang dengan harga yang mereka mampu. Lalu apa jawab Rasulullah? Baginda bersabda:

“Sesungguhnya Allah, Dialah yang menetapkan harga itu, Dialah Allah yang melapangkan, Dialah Allah yang menyempitkan, serta Dialah Allah yang memberikan rezeki. Dan sesungguhnya aku berharap agar aku bertemu Allah SWT dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku di dalam kezaliman terhadap darah mahupun kezaliman terhadap harta.”
(Sahih. Riwayat Abu Daud)

kenaikan harga barang tidak mengubah rezeki seseorang. Nabi menyatakan bahawa Allah-lah yang melapangkan rezeki seseorang hamba dan Dia juga yang menyempitkan rezeki mana-mana hamba yang dikehendakiNya. Ini selaras dengan firman Allah SWT, “Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Al-Ra’d: 26)

“Jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya tentulah mereka melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendakiNya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui hamba-hambaNya lagi Maha Melihat.” (As-Syura: 27)

jadi tidak usah khawatir kerana rezeki setiap manusia pasti dicukupkan dan tidak dikurangkan sedikit pun , kenaikan harga sama sekali tidak mempengaruhi rezeki yang ditetapkan.

Ini seperti mana sabda Nabi SAW, “Wahai manusia, sesungguhnya salah seorang kamu tidak akan mati sehingga dia mendapat seluruh rezekinya secara sempurna. Maka janganlah kamu tidak sabar dalam mendapatkan rezeki. Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia! Carilah rezeki secara baik, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.”
Riwayat Al-Hakim, Sahih.

“Ajaibnya urusan orang Mukmin, seluruh urusannya adalah kebaikan dan ini tidak terdapat kecuali pada seorang Mukmin. Jika mendapat kesenangan dia bersyukur dan ini baik baginya, jika ditimpa musibah dia bersabar dan ini juga baik baginya.” (Riwayat Muslim)

jadi hakikatnya krisis kenaikan harga barang bukan fenomena baru, karena sudah berlaku di zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya , oleh karena itu , kita harus sabar dan terus berdoa ke hadrat Allah SWT agar keluarga kita sentiasa dimurahkan rezeki...

insyaAllah ...