Dalam riwayat yang sama, dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda :
"Penguni surga itu makan dan minum di sana. Tanpa buang air besar, kencing, ingusan dan meludah. Makanan mereka menjadi sendawa dan keringat mereka merembes keluar bagaikan minyak kesturi." (HR. Ahmad).
Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra, Rasulullah saw bersabda "Penghuni surga itu makan dan minum. Tanpa ingusan, buang air besar dan kencing. Makanan mereka menjadi sendawa, baunya seperti minyak kesturi. Dan mereka diilhami tasbih dan takbir, seperti halnya mereka diilhami napas." (HR. Muslim).
Hendaknya kita tidak selalu mengukur kehidupan akhirat dengan pertimbangan ilmu kehidupan dunia saat ini. Karena kehidupan yang satu berbeda dengan alam kehidupan lainnya, terlebih kehidupan yang fana dan sementara menuju kehidupan yang kekal nan abadi. Dari sifat kehidupannya saja sudah berbeda, apalagi dari berbagai macam seluk beluk kehidupan di dalamnya yang tentunya jauh berbeda.
Dalam kehidupan dunia, seseorang makan sesuai dengan pilihannya. Di akhirat nanti, kita bisa bebas mengkonsumsi makanan apa saja yang diinginkan. Namun, jika di dunia selalu terikat hukum sebab akibat, tidak begitu halnya di akhirat. Seperti misalnya, agar memperoleh sesuatu seseorang harus berusaha dan berikhtiar. Tidak demikian di akhirat, di surga tepatnya, semuanya sudah tersedia tanpa ada usaha lagi.
Inilah saatnya memanen, menuai dan menikmati. Sebab sebab yang mesti dilakukan untuk memperoleh sesuatu, sudah berakhir. Disinilah perbedaan aturan dunia dan aturan surga. Akhirnya hanya Allah jualah yang lebih tahu.
No comments:
Post a Comment