Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Tuesday, June 26, 2018

Penguasa/Raja adalah cerminan dari rakyatnya

*PENGUASA/RAJA ADALAH CERMINAN DARI RAKYATNYA*

Karena _Allah Ta'ala akan beri *Pemimpin Sholeh* jika *Rakyatnya Sholeh*._
Sebaliknya...
Allah Ta'ala akan _beri *Pemimpin Dzalim* jika *Rakyatnya Dzalim*_

Pemimpin adalah *produk* dari *rakyatnya*
Pemilu bagi Da'i adalah sepanjang hayat bahkan diteruskan smp akhir zaman dari generasi ke generasi... mengajak Ummat kepada Allah & RasulNya.

Allah ta’ala berfirman:

“وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ”

_“Dan kami jadikan sebagian orang zalim itu pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan kezaliman dan maksiat yang mereka kerjakan”_
(Al An’am:129)

Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah ketika menjelaskan ayat ini

“Perhatikanlah hikmah Allah Ta’ala yang menjadikan pemimpin, penguasa dan raja segenap hamba-Nya berdasarkan jenis amal yang mereka kerjakan. Bahkan seolah-olah *penguasa adalah CERMINAN dari perbuatan rakyatnya.*

Jika umat istiqomah berjalan diatas kebenaran maka demikian pula penguasanya. Jika masyarakat berlaku adil, maka yang memimpin mereka pun insan yang adil. Bila tipu daya dan makar tersebar dan dipraktekkan secara luas oleh rakyat, maka rajanya pun demikian -gemar menipu rakyatnya-.

Bila rakyat TIDAK menunaikan hak-hak Allah, bakhil dalam mengeluarkan zakat dan ENGGAN menunaikan kewajibannya sebagai hamba…. Maka pemimpin yang menguasai mereka akan berlaku demikian terhadap mereka. Tidak mau menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin dan enggan menunaikan hak-hak rakyat.

Andai rakyat mempraktekan hukum rimba. Dimana yang lemah diantara mereka diambil haknya secara paksa oleh yang kuat. Maka penguasa yang memimpin mereka akan berlaku serupa. Yakni mengambil harta rakyat secara zalim. Semakin keji pemeras menguras harta yang lemah. Semakin besar tekanan dan paksaan penguasa dalam rangka mengambil kekayaan rakyatnya tanpa alasan yang benar

Ketika kondisi umat bercampur. Ada diantara mereka yang zalim, dan sebagian yang lain adalah orang baik. Maka pemimpin yang menguasai mereka pun bergilir -terkadang orang saleh, dilain waktu orang fasik.

Pemimpin kita itu SESUAI dengan kondisi kita. Dan penguasa orang-orang sebelum kita -para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in- sesuai dengan keadaan mereka (saleh, adil, tidak suka menipu sesama, tidak gemar bermaksiat, ed).

Sekian penuturan Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah

oOo

Bila kita berharap dikuasai oleh orang-orang saleh, adil dan jujur. Maka PERBAIKI KONDISI KITA agar menjadi RAKYAT yang SHOLEH, tidak gemar menipu dan berdusta kepada sesama dan tidak MENZALIMI orang lain.

Pemimpin BERIMAN lahir dari Rakyat yg BERIMAN, maka jangan BERMIMPI lahir pemimpin yg baik kalo rakyatnya tdk baik juga.
Jadi kritiklah diri kita habis2an supaya segera bertobat dan koreksi diri, lalu hidupkan DAKWAH yaitu saling ajak utk sama2 tobat & islah diri… saling ASAH, ASIH, ASUH…dalam kebaikan…

Save your ENERGY… utk memperbaiki diri dan ummat/rakyat, jangan kau sia2kan energi mu utk berkeluh-kesah, menghujat sana-sini…apalagi meng-kafir-kan orang/kelompok lain, karena menjaga martabat/kehormatan sesama Muslim adalah Keutamaan.

Dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: _"Apabila seorang laki-laki mengkafirkan saudaranya, maka sungguh salah seorang dari keduanya telah kembali dengan membawa kekufuran tersebut."_

Jadi jika ada orang yg menganggap kafir sesama saudara muslimnya...dan ternyata yg dituduh kafir tsb, *di mata Allah tidak kafir* maka SI penuduh tsb lah yg menjadi kafir akibat dari tuduhan yg dibuatnya. Na'udzubillah

(HR. Muslim: 91) - http://hadits.in/muslim/91

Para pemimpin zolim adalah CERMINAN kita rakyat yg banyak melakukan kezaliman…yang sudah lama tinggalkan DAKWAH…,sudah lama tinggalkan saling ajak mengajak dalam kebaikan, sudah lama tinggalkan SILATURRAHIM…tinggalkan MESJID sbg jantungnya ummat, tinggalkan SEDEKAH, tinggalkan PERSAUDARAAN sesama muslim, tinggalkan AKHLAQ mulia…, tinggalkan Islam sebagai Rahmat bagi Semesta Alam yg menyebarkan Kasih Sayang krn Allah & RasulNya kpd seluruh alam…, bukan hanya kpd sesama muslim…tapi kepada seluruh alam dan isinya… menebarkan kedamaian, keadilan, dan teladan yg luhur & mulia…

Bahkan sembarang menuduh, berprasangka, walaupun bukan masalah kafir/laknat/munafik juga masalah besar.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ  اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا   ۗ  اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ   ۗ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ   ۗ  اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

No comments:

Post a Comment