
Fadhilah Ramadhan 3
Tujuan saya mengemukakan amalan-amalan yang dilakukan para leluhur kita ini dalam menghabiskan bulan ramadhan bukan sekadar bahan bacaan, tetapi sebagai dorongan agar kita berusaha meneladani dan mengikutinya mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga kita dapat mengungguli yang lain dengan keutamaan-keutamaan yang khusus dari berbagai segi. Orang-orang yang tidak begitu terikat dalam urusan dunia, alangkah baiknya jika mereka menjadikan satu bulan ini untuk beribadah dengan sungguh-sungguh setelah mereka menghabiskan sebelas bulan dengan sia-sia. Bagi para pencari uang yang duduk di tempat kerjanya dari jam sepuluh sampai jam empat, tidaklah sulit meluangkan waktunya pada bulan Ramadhan sekurang-kurangnya dari Shubuh hingga pukul sepuluh pagi sekadar membaca al Quran. Bagi yang bukan karyawan (di kantor), akan lebih bebas lagi meluangkan waktu untuk membaca al Quran.
Misalnya seorang petani, ia bukan bawahan / karyawan yang memiliki jadwal kerja tetap karena terikat oleh aturan-aturan kerja, maka tidak ada yang menghalanginya untuk duduk sambil membaca al Quran ketika berada di ladang atau di kebunnya. Juga bagi para pedagang, tidak ada kesulitan baginya mengurangi waktu dagangnya untuk membaca al Quran atau minimal ia dapat membaca al Quran sambil berdagang.
Walau bagaimanapun, bulan Ramadhan yang penuh berkah ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan al Quran. Karena Allah SWT menurunkan kitab-kitab-Nya pada bulan ini. Begitu pula al Quran telah diturunkan seluruhnya dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia pada bulan Ramadhan, kemudian dari sanalah diturunkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kejadian yang ada dalam waktu 23 tahun. Selain itu, Shahifah Nabi Ibrahim diturunkan pada tanggal 3 Ramadhan dan Nabi Dawud as mendapatkan kitab Zabur pada tanggal 12 atau 18 Ramadhan dan Nabi Isa as mendapat Injil pada tanggal 12 atau 13 Ramadhan. Inilah yang membuat bulan Ramadhan mempunyai hubungan erat dengan firman-firman Allah SWT, sehingga banyak riwayat yang menekankan pentingnya membaca al Quran pada bulan ini, dan yang demikian ini merupakan amalan para shalihin.
Jibril as biasa memperdengarkan seluruh al Quran kepada Rasulullah saw pada bulan Ramadhan. Disebutkan dalam sebagian riwayat, bahwa Jibril as mendengarkan bacaan dari Rasulullah saw. Dengan menggabungkan kedua hadits ini, para ulama berpendapat bahwa saling memperdengarkan bacaan al Quran satu sama lain seperti yang biasa dilakukan oleh para penghafal al Quran adalah sunnah. Oleh karena itu hendaklah sedapat mungkin bersungguh-sungguh dalam membaca al Quran, dan waktu-waktu yang tidak digunakan untuk membaca al Quran sebaiknya tidak disia-siakan.
Dalam hadist di atas Rasulullah saw juga menunjukkan empat hal kepada kita dan menasihati kita agar memperbanyak empat hal itu, yaitu : 1. Kalimah thayyibah 2. Istigfar 3. Doa meminta Jannah dan 4. Doa memohon keselamatan dari neraka. Oleh karena itu, sedapat mungkin waktu-waktu luang bisa digunakan untuk mengamalkan keempat hal di atas, dan anggaplah itu sebagai karunia bagi kita, juga sebagai bentuk penghargaan kita atas nasihat-nasihat Rasulullah saw. Apa susahnya sambil mengerjakan urusan dunia, kita membaca shalawat atau kalimah thayyibah sedangkan amalan ini semua akan kekal sampai nanti.
No comments:
Post a Comment