Banyak ulama yang menyebut Idul Adha sebagai “hari solidaritas muslim”, karena di-samping hubungannya dengan pelaksanaan ibadah haji yang menjadi simbol persatuan ummat Islam dunia, juga merupakan bentuk nyata kasih sayang sesama manusia, yaitu dengan pelaksanaan qurban serta pembagian daging qurban.
Sunnah Rasulullah SAW sebelum memasuki tanggal 10 Dzulhijjah di antaranya ialah;
(1) Bagi mereka yang hendak menyembelih hewan qurban di-sunatkan tidak memotong rambut, bulu dan kukunya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW; “Apabila kalian melihat hilal pada bulan Dzulhijjah (memasuki tanggal 1) dan bermaksud menyembelih maka cegahlah (memotong) rambut dan kukunya.”
(2) Sunnah melaksanakan shaum pada hari Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah bagi yang tidak melaksanakan haji. Keutamaan shaum Arafah ini tercantum dalam Hadits dari Qata-dah RA, Rasulullah SAW bersabda; “Shaum pada hari Arafah pahalanya berupa penebus dosa dua tahun, yaitu setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang.”
(3) Menjelang Idul Adha disunatkan mengu-mandangkan takbir, tahlil dan tahmid, yaitu pa-da shubuh hari Arafah (tgl. 9 Dzulhijjah) sampai waktu ashar hari tasyrik yang terakhir, berdasarkan firman Allah; “Dan berdzikirlah (de-ngan menyebut) Allah dalam beberapa hari berbilang...”
Ibnu Abbas menafsirkan hari tersebut pada ayat ini termasuk hari
tasyrik. Alhafidz menje-laskan: “Yang lebih shahih ialah pandangan Ali, Ibnu Mas’ud yaitu bertakbir pada shubuh hari Arafah sampai ashar pada akhir hari-hari Mina (tasyrik),“
(4) Disunnahkan memakai pakaian yang terbaik dan memakai wewangian serta mandi sebelum berangkat shalat ied. Ibnul Qayim berkata; “Adalah Rasulullah SAW memakai baju yang terbaik pada setiap ied, dan beliau memiliki satu jubah yang dipakai setiap ‘Ied dan Jum’at.”
(5) Pada Idul Adha disunatkan tidak makan dahulu sebelum shalat ‘ied. Dari Buraidah ber-kata; “Adalah Rasulullah SAW tidak bersegera pergi pada Idul Fitri sehingga ia makan dahulu, dan tidak makan dulu pada Idul Adha sehingga ia kembali (dari shalat ied).”
(6) Menuju lapangan untuk melaksanakan shalat sunat ‘Ied dan mendengarkan khutbah ‘ied, serta pulang dengan mengambil jalan yang berbeda.
(7) Memperbanyak amal shalih sampai hari kesepuluh Dzulhijjah (Idul Adha) sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Tiada hari yang lebih Allah cintai bagi mereka yang beribadah pada-nya selain hari-hari sepuluh Dzulhijjah, shaum pada hari itu disamakan dengan shaum setahun dan qiyamullail pada hari itu sama dengan qiyamullail pada Lailatul Qadar.” Tentu saja pelaksanaannya harus sesuai dengan dengan Sunnah Rasulullah SAW yang sudah jelas.
(8) Acara yang paling penting dalam Idul Adha ialah penyembelihan hewan qurban yaitu bagi mereka yang mampu dan memenuhi syarat dan rukunnya. Rasulullah SAW ber-sabda; “Tidak ada suatu amal bani Adam pada hari raya Adha yang lebih Allah cintai selain dari menyembelih hewan qurban.”
Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah qurban. Disamping sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah, ibadah qurban juga merupakan sarana untuk bertaqarrub kepada-Nya..
Wallahu A’lam Bis-Shawwab
No comments:
Post a Comment