Yang dapat menentukan dan memastikan secara detail tentang penciptaan manusia hanyalah Alloh SWT karena Dialah Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui, bukan saja terhadap penciptaan manusia, melainkan setiap penciptaan. Penciptaan unsur paling kecil sekalipun di alam ini, berada dalam pengetahuan Nya yang sangat luas. Dia juga yang berkehendak, menciptakan dan menerangkan kepada kita sebab sebab penciptaan kita dan keberadaan kita. Oleh karena itu, saya tidak berani menjelaskan dan menerangkannya terlebih dahulu. Berikut ini dalah keterangan dan penjelasan mengenai penciptaan.
Pertama, Alloh SWT tidak menciptakan kita dengan main main dan sia sia. Alloh SWT berfirman tentang penciptaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya.
Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dengan bermain main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami telah melakukannya. (QS Al Anbiya’: 16-17)
Alloh SWT juga berfirman tentang penciptaan manusia :
Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main main saja dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami ? (QS Al Mu’minun: 115)
Kedua, sebagai penguat bahwa penciptaan manusia, langit dan bumi tidak sia sia Alloh SWT menciptakan akhirat dan keberadaannya sebagai balasan, baik bagi orang yang berbuat jahat maupun bagi orang orang yang berbuat baik.
Alloh SWT berfirman :
Dan kepunyaan Alloh lah apa yang ada di langit dan apa yanga ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga). (QS. An Najm: 31).
Alloh SWT menjadikan iman secara mutlak terhadap akhirat sebagai dasar akidah. Alloh SWT juga bersumpah d dalam kitab Nya bahwa kita akan dibangkitkan, dikembalikan, dihisab.
Alloh SWT berfirman:
Orang orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, “Tidak demikian, demi Tuhanku, benar benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh. (QS. At Taghabun: 7)
Ketiga, Alloh SWT menciptakan manusia bukanlah untuk dihancurkan, melaikan untuk kekekalan. Kematian hanyalah merupakan suatu periode yang harus dijalani manusia. Dalam ayat al Quran, disebutkan secara jelas bahwa mati hanyalah ciptaan sebagaimana hidup juga ciptaan.
Yang menjadi mati dan hidup… (QS Al Mulk: 2)
Karena mati merupakan ciptaan (makhluk), berarti ia mempunyai ketentuan sebagaimana kehidupan dunia juga mempunyai ketentuan atau ketetapan. Setelah melewati hari kiamat, kehidupan abadi yang sebenarnya dimulai, baik di surga maupun di neraka. Sebagaimana Alloh SWT telah bersumpah atas pengembalian kita, Dia juga menerangkan kepada kita bahwa orang orang kafir dan musyrik akan dimasukan ke dalam neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya. Sedangkan orang orang yang beriman kepada Alloh dan beramal sholeh adalam penghuni surga dan mereka kekal di dalamnya.
Alloh SWT berfirman :
Dan orang orang yang beriman serta beramal sholeh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (QS Al Baqarah: 82)
Sesungguhnya orang orang kafir, yakni ahli kitab dan orang orang musyrik akan masuk neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereaka itu adalah seburuk buruk makhluk. (QS Al Bayyinah: 6)
Dengan kebenaran Ilahi ini, kita telah berada di depan hakikat wujud kita sendiri dan wujud semuanya, yaitu hakikat ujian dan cobaan yang merupakan kaidah dasar tentang wujud.
Alloh SWT berfirman :
Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al Mulk: 2)
Dan Dia lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah “Arsy Nya di atas air agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya….(QS Hud: 7)
Dalam ayat lain Alloh SWT juga berfirman :
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS Al Kahfi: 7)
Dengan demikian, keberadaan kita di dunia ini sebenarnya sedang diuji dan diawasi oleh Alloh SWT dalam setiap perbuatan atau amal, dalam gerakan atau diam, baik yang kita rahasiakan maupun kita nyatakan, dan yang kita perlihatkan atau yang kita sembunyikan.
Alloh SWT berfirman:
Sama saja bagi Tuhan, siapa di antara kalian yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapannya itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan menampakkan diri di siang hari. Bagi manusia ada malaikat malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Alloh…(QS Ar Ra’d: 10-11)
Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS Al Mu’min: 19)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (QS Qaf: 16)
Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS Qaf: 18)
Pada hari itu kamu dihadapkan kepada Tuhanmu, tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi bagi Alloh. (QS Al Haqah: 18)
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat malaikat yang mengawasi pekerjaanmu. Yang mulia di sisi Alloh dan yang mencatat pekerjaan pekerjaan itu. (QS Al Infithar: 10-11)
Tidak ada suatu jiwa pun melainkan ada penjaganya. (QS Ath Thariq: 4)
Berdasarkan kaidah yang jelas mengenai pengawasan yang ketat ini, Alloh SWT juga menerangkan kaidah lain yang merupakan nilai atau hasil dari pengawasan tersebut, yaitu kaidah tentang perhitungan amal yang sangat jeli yang melampaui batas akal dan pengetahuan kita.
Alloh SWT berfirman :
…Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawi pun pasti akan Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah bagi Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS Al Anbiya’: 47)
…Sesungguhnya jika ada suatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Alloh akan mendatangkannya (membalasnya)… (QS Luqman: 16)
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan mencatat semuanya dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dn Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun.” (QS Al Kahfi: 49)
No comments:
Post a Comment