Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, December 25, 2009

Keutamaan Sahabat


Sesungguhnya bahwa kejayaan, kebahagiaan, dan kesuksesan manusia dunia dan akherat ada dalam genggaman Allah Ta’ala (Allah yang menciptakan). Hakekat Kebahagiaan

Allah telah putuskan bahwa kejayaan, kebahagiaan, dan kesuksesan manusia dunia dan akherat hanya dalam Agama yang sempurna. Keputusan Allah

Agama yang sempurna itu adalah Taat pada seluruh perintah Allah SWT dan ikut cara Rasullullah SAW. Definisi Agama

Hari ini Umat tidak dapat mengamalkan Agama secara sempurna ini dikarenakan lemahnya Iman. Fakta keadaan hari ini

Sahabat dapat mengamalkan Agama secara sempurna karena mereka memiliki 6 Kualitas dalam diri mereka. Perbandingan dengan Sahabat RA

Bukan berarti bahwa 6 Kualitas ini adalah kesempurnaan agama tetapi dengan perkara ini akan memudahkan kita mengamalkan agama secara sempurna. Hanya Methode

6 Kualitas Sahabat itu adalah :

1. Kualitas Yakin pada Allah dan Rasulnya ini seperti ruh & pakaian pada badan
2. Kualitas Sholat ini seperti kepala pada badan
3. Kualitas Ilmu dan Dzikir ini seperti mata & rasa pada badan
4. Kualitas Iqromul Muslimin ini seperti tangan pada badan
5. Kualitas Ikhlas ini seperti perut pada badan
6. Kualitas Dakwah wa Tabligh Khuruj Fissabillillah ini seperti kaki pada badan


Sifat Yakin pada La Illaha Illallah Muhammadur Rasullullah


1.1 Yakin pada La IIlaha Illallah

• Artinya : Tiada (La) Tuhan yang patut disembah (Illaha) selain Allah (Illallah)
Tiada yang bisa atau tiada yang mampu atau tiada yang haq selain Allah yaitu dengan menafikan (meniadakan) kekuatan mahluk atau Putus dengan Mahluk dan hanya membenarkan kekuatan Allah. Inilah kalimat Nafi Itsbat yaitu menafikan segalanya dan mengitsbatkan hanya kepada Allah.

• Maksud dan Tujuan :

1. Pengakuan bahwa Allah Kuasa atas seluruh mahluk dan KekuasaanNya tanpa batas, Allah berkehendak dan kehendakNya Mutlak, Allah tidak berhajat pada Mahluk, mahluk berhajat pada Allah.

2. Mengeluarkan keyakinan dan kebesaran Mahluk dari hati, lalu memasukkan keyakinan dan kebesaran Allah kedalamnya.

ketika sahabat ditanya oleh Nabi SAW tentang apa yang akan dia lakukan jika dia melihat istrinya ada bersama laki-laki lain dalam kamarnya. Dia menjawab akan saya penggal leher laki-laki itu. Lalu Nabi SAW berkata aku lebih pencemburu dari kamu dan Allah lebih pencemburu dari aku. Cemburunya Allah menemukan ada selain Allah dalam hatimu sama seperti cemburunya engkau ketika menemukan istrimu berduaan dengan laki-laki lain di kamarmu.

Hikmah : Hati ini milik Allah dan Allah tidak suka didalam hati ini ada kebesaran mahluk selain dari kebesaran Allah walaupun itu isteri, anak, harta, dan jabatan.

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Barang siapa mampu mengucapkan La Illaha Illallah di akhir hayatnya dijamin Surganya

2. Barang siapa mengucapkan Kalimat La Illaha Illallah dengan Ikhlas maka Allah akan mengampunkan dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.

3. Nabi SAW memberi nasehat kepada Ibnu Abbas RA, beliau SAW bersabda, “Wahai pamanku, jika seluruh manusia berkumpul dan hendak memberi manfaat kepadamu selain dari apa yang Allah telah tetapkan niscaya mereka tidak akan dapat melakukannya. Begitu juga jika seluruh manusia berkumpul dan hendak memberikan Mudharat kepadamu selain dari apa yang Allah telah tetapkan, niscaya mereka tidak akan dapat melakukannya. Tinta telah kering dan Pena telah diangkat.”

4. Nabi bersabda, bahwasanya Allah berfirman, “Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian ini lapar kecuali yang aku beri makan, maka mintalah makan kepadaKu niscaya Aku akan memberikanmu makan, Wahai hamba-hambaKu sesungguhnya kalian ini telanjang kecuali yang aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepadaKu niscaya akan Aku berikan kepadamu pakain, wahai hamba-hambaKu sesungguhnya kalian ini buta kecuali yang aku beri petunjuk maka mintalah petunjuk kepadaKu niscaya akan memberimu petunjuk. Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian ini banyak berbuat dosa siang dan malam tetapi Aku Maha Pengampun maka mintalah ampunan kepadaKu niscaya akan Aku ampuni dosamu walaupun dosamu seluas langit dan bumi. Wahai hamba-hambaKu sesungguhnya apapun yang kamu lakukan tidak akan ada gunanya untukKu. Jika kamu bertaqwa kepadaku setaqwa-taqwanya mahluk niscaya itu tidak akan menambah kekayaan dan kekuasaanku. Jika kamu durhaka sedurhaka-durhakanya mahluk niscaya itu tidak akan mengurangi kekayaan dan kekuasaanKu. Jika seluruh mahluk dikumpulkan dari jin, manusia, hingga malaikat di suatu tempat dari zaman nabi adam AS hingga Akhir kiamat lalu mereka meminta permohonan yang berbeda-beda dan Aku mengabulkannya, maka itu tidak akan mengurangi Khazanah KekayaanKu melainkan hanya bagaikan satu tetes air dilautan.”

5. Jika kalimat La Illaha Illallah ditimbang dengan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi maka kalimat ini akan lebih berat. Dan jika kalimat ini diletakkan diatas tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi maka tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi akan hancur.

6. Barangsiapa yang bersaksi tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhhammad itu Rasullullah dan hatinya membenarkan apa yang diucapkan oleh mulutnya, maka Allah akan mengijikannya untuk memasuki Surga dari Pintu manapun.

• Cara mendapatkan :

1) Membuat halaqoh2 pembicaraan Iman :

a) Membicarakan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang Maha Hebat
b) Membicarakan pertolongan Allah SWT pada para Anbiya AS
c) Membicarakan pertolongan Allah SWT pada para Sahabat RA
d) Mencari dalil2 keimanan dalam Quran dan Hadits ( Taklim )

2) Berkorban untuk Khuruj Fissabillillah
3) Dakwah
4) Doa

• Penyakit yang timbul jika tidak ada Yakin yang benar : Penyakit Syirik

• Kisah Nabi :

1. Ketika Musa AS ditanya oleh Allah apakah kegunaan tongkatmu itu. Lalu Musa menjawab manfaat yang dia dapatkan dari tongkatnya seperti untuk mengembala kambing, mengambil buah-buahan, dan mengusir binatang buas. Lalu Allah Ta’ala berfirman, “Wahai Musa sekarang lemparlah tongkatmu.” Setelah Musa AS melempar tongkatnya tiba-tiba tongkat yang dapat memberikan manfaat kepada Musa menjadi Ular besar. Musa AS lari ketakutan karena kini tongkat yang bermanfaat telah menjadi Ular yang membawa Mudharat buat Musa AS. Tapi ketika itu Allah Ta’ala memerintahkan Musa untuk mengambil ular itu dari mulutnya. Karena ini perintah Allah, maka Musa AS dengan rasa takut diambillah ular itu dari mulutnya. Dengan Kekuasaan Allah tiba-tiba Ular besar yang dapat memberi Mudharat kepada Musa AS berubah menjadi tongkat kembali. Tarbiyah yang hendak Allah berikan kepada Musa AS adalah bahwa Manfaat dan Mudharat itu datangnya dari Allah. Allah dapat mengubah sesuatu yang dapat mendatangkan manfaat bagi manusia menjadi mendatangkan mudharat. Begitu juga Allah dapat mengubah sesuatu yang dapat mendatangkan mudharat bagi manusia menjadi bermanfaat. Manfaat dan Mudharat berubah-ubah atas kehendak Allah, dan Allah yang mengatur.

2. Suatu ketika Nabi SAW menyuruh seseorang memotong satu ekor kambing untuk dimakan kakinya lalu kaki kambing yang telah dimasak itu diletakkan dalam mangkuk besar yang tertutup. Setiap sahabat diperintahkan mengambil kaki kambing tersebut. Setelah kaki kambing yang ke empat dimakan Nabi SAW masih memerintahkan mengambil kaki kambing yang kelima. Lalu Sahabat bertanya “Darimana bisa ada lima kaki yang rasullullah sementara kita hanya memotong satu kambing ?” Lalu Nabi SAW menjawab, “Itulah keyakinan kamu, Allah mampu menciptakan seluruh langit dan bumi beserta isinya, bagaimana mungkin Allah tidak mampu hanya untuk menciptakan kaki kambing yang kelima.”

3. Ketika Allah Ta’ala beritakan kepada Nuh AS bahwa akan datang banjir besar yang airnya akan keluar dari pembakaran roti milikmu. Nuh AS percaya saja, dia langsung taat pada perintah Allah dan lalu membuat kapal besar diatas bukit. Beda dengan anaknya yang Nuh AS telah beritakan kepadanya tentang banjir, anaknya berkata, “Jika Banjir itu datang saya akan lari ke atas gunung.” Anak Nuh AS bergantung pada gunung untuk selamat dari banjir. Tetapi apa yang terjadi ketika Banjir itu datang, gunungpun ditelan oleh banjir tersebut. Sedangkan Nuh AS selamat karena ikut perintah Allah Ta’ala. Jangan sampai salah bergantung, hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apa-apa.

• Kisah Sahabat :

1. Suatu ketika Ali RA keluar dari mesjid dengan dikawal untuk menjaganya, lalu Ali RA bertanya kenapa kalian menjagaku. Mereka menjawab bahwa mereka khawatir ada orang yang mau membunuhnya. Lalu Ali RA berkata “jika aku sudah diputuskan mati oleh langit (Allah) siapa yang mampu melawannya.”

2. Suatu ketika Khalid bin Walid RA ditantang oleh seorang Yahudi untuk meminum racun jika ia memang Yakin pada Tuhannya, bahwa mati itu Allah yang menentukan. Lalu seketika itu juga tanpa berpikir dua kali Khalid RA meminum Racun itu. Ketika itu Khalid RA tetap hidup bahkan penyakit yang dideritanya hilang asbab racun tersebut. Inilah keyakinan para Sahabat.

3. Sahabat ketika hendak dilempar ketungku panas oleh Raja Persia, dia menangis ketika ditanya mengapa, sahabat tersebut yang benama Hanzalah RA dia berkata, “Andaikata nyawaku sebanyak bulu dibadanku maka Aku akan lemparkan nyawaku semuanya ini kedalam tungku panas ini.”

• Nasehat :

Rudi Farid, Jumidar Bandung Jangan sampai tertipu dan Jangan sampai salah bergantung hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apa-apa.

• Ayat Qur’an :

“ Allah pencipta langit dan bumi, dan bila dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu, maka cukuplah Dia hanya mengatakan kepadanya : “Kun / Jadilah”. Maka terjadilah. ” ( 2 : 117 )

“Hai Manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak akan dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemahlah yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
( 22 : 73-74)

• Ciri-ciri orang yang yakinnya benar :

1. Selalu mengedepankan perintah Allah
2. Tidak terkesan pada kebendaan dan keadaan
3. Ikhlas terhadap segala Musibah
4. Tidak pernah meminta kepada siapapun atau berharap pada siapapun hanya pada Allah
5. Mereka yang suka mondar-mandir ke mesjid

1.2 Yakin pada Muhammadur Rasullullah

• Artinya : Muhammad adalah utusan Allah.

• Maksud dan Tujuan :

1. Menyadari bahwa seluruh tindak tanduk Nabi SAW selama 24 jam dari Nabi SAW bangun tidur hingga tidur dan bangun lagi ini dinilai sebagai Amal Sholeh oleh Allah Ta’ala. Dibalik Sunnah ini ada kejayaan dan barang siapa meninggalkan sunnah akan tersesat.

2. Meyakini bahwa tidak ada cara lain untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akherat selain cara Rasullullah SAW.

• Fadhilah / Keuntungan ( Mahfum Hadits ) :

1. Barangsiapa yang menjalankan Sunnahku berarti dia mencintaiku, barangsiapa mencintaiku maka dia akan di Surga bersamaku.

2. Rasullullah SAW berkata kepada para Sahabatnya bahwa nanti ada orang-orang yang tidak mau masuk surga. Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasullullah”, Nabi SAW menjawab, “Mereka yang tidak mau mengerjakan Sunnahku”

4. Rasullullah SAW bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Barang siapa yang menyatakan perang kepada kekasihKu, Aku akan menyatakan perang kepadanya. Tidak ada jalan yang lebih Aku sukai dari hamba-hambaku yang ingin mendekatkan dirinya kepadaKu selain dari mengerjakan perkara-perkara yang Aku Wajibkan. Namun hamba-hambaKu senantiasa juga melaksanakan yang Aku Sunnatkan, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka Aku akan menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi mulutnya yang dengannya ia berbicara, aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah, dan aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memukul. Jika ia berdoa kepadaku niscaya pasti akan aku kabulkan.”

• Cara Mendapatkan :

1. Suroh : Mengamalkan Sunnah Nabi SAW dari ujung rambut sampai kaki
2. Sirah : Mengamalkan kehidupan Nabi SAW selama 24 jam
3. Sariroh : Mengamalkan perjalanan hidup Nabi SAW sepanjang hayatnya
4. Fikir dan Perasaan Nabi SAW menjadi fikir dan perasaan kita
5. Maksud Hidup Nabi SAW menjadi maksud hidup kita : Dakwah

• Penyakit yang timbul jika tinggalkan Sunnah : Hidup Bid’ah ( cara sendiri )

• Kisah Nabi :

Suatu ketika datang seorang dokter kepada Nabi SAW dan berkata bahwa ia hendak melakukan inspeksi di kota madinah untuk melihat kondisi kesehatan orang-orang madinah, kalau-kalau ada yang sakit. Setelah berkeliling kota madinah dokter tersebut melaporkan bahwa tidaka da satu orangpun yang sakit atau tidak sehat di madinah. Lalu Nabi SAW menjawab itu karena mereka semua menjalankan Sunnahku. Mereka makan ketika lapar berhenti sebelum kenyang (salah satu sunnah nabi).

• Kisah Sahabat :

1. Ada seorang Sahabat yang tidak suka memakan buah labuh, namun suatu ketika dia melihat Nabi SAW memakan buah Labuh itu dengan Lahapnya. Maka semenjak itu dia jadikan Buah Labuh menjadi buah kesukaannya. Kesukaan Nabi menjadi kesukaannya. Ada sahabat menghancurkan rumah tingkat yang dibangunnya karena Nabi SAW tidak suka melihatnya. Apa yang dibenci Nabi menjadi apa yang dia benci.

2. Suatu ketika Nabi SAW melewati pohon yang rantingnya agak rendah sehingga Nabi SAW harus membungkuk. Karena Sahabat meyakini dibalik Sunnah Nabi SAW ada kejayaan maka sahabat yang mengikuti Nabi SAW dari belakang juga ikut membungkukkan badannya padahal jika dia berjalan normalpun ranting itu tidak akan mengenai kepalanya.

3. Suatu ketika ada sahabat yang tertangkap oleh orang kafir Quraish dan akan dihukum mati oleh mereka. Lalu salah seorang dari kafir Quraish bertanya apakah dia mau menukarkan dirinya demi keluarganya dengan Jiwa Rasullullah SAW. Tetapi apa kata sahabat tersebut, “Aku dan Keluargaku tidak akan rela melihat Nabi SAW disakiti walaupun itu hanya sebiji duri yang mengenai kakinya.” Sahabat lebih memilih melihat dirinya dan keluarganya mati dibanding harus melihat Nabi SAW tersakiti walaupun hanya dengan sebiji duri.

4. Ada kisah mengenai Abu Bakar RA, suatu ketika anak laki-laki Abu Bakar RA datang kepadanya lalu berkata, “Wahai Ayahuku sesungguhnya ketika perang Badr aku mendapatkan tiga kali kesempatan untuk membunuhmu, namun karena rasa cintaku kepadamu aku tidak jadi membunuhmu.” Lalu apa jawab Abu Bakar RA, “Wahai anakku jika ketika itu aku melihatmu maka aku langsung memenggalmu karena Aku lebih mencintai Allah dan Rasulnya.” Inilah kecintaan Sahabat kepada Nabi SAW melebihi cinta mereka kepada keluarganya.

• Nasehat :

Rudi Farid, Jumidar Bandung Kalau mau selamat, sukses, berhasil, dan bahagia ikut aja Nabi SAW dan para Sahabat RA yang jelas-jelas sudah dijamin kesuksesannya oleh Allah Ta’ala, gak ada jalan lain, yang mau coba-coba cari jalan lain dijamin gagal.

• Ayat Qur’an :

“ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasullullah SAW itu suri tauladan (program/contoh) yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap Rahmat (Pahala / Kebaikan) dari Allah…”
( 33 : 21 )

“ Katakanlah : “ Jika kamu mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampunkan dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” ( 3 : 31 )

• Ciri-ciri orang yang mengamalkan Sunnah :

1. Mengamalkan seluruh sunnah Nabi SAW
2. Menghidupkan Adab dan mewujudkan Sunnah dalam diri
3. Mengedepankan nilai Amal dan Janji Allah
4. Mengikuti Akhlaq Nabi SAW sehari hari
5. Suka bershalawat mendoakan Nabi SAW, Keluarga dan Sahabatnya.
6. Apa yang menjadi kesukaan nabi menjadi kesukaannya, apa yang dibenci nabi itu yang dia benci.


Sifat Sholat Sahabat yang Khusyu dan Khudu

• Artinya : Sholat ( Hubungan antara Hamba dengan Penciptanya ) dengan konsentrasi bathin dan merendahkan diri dengan mengikuti cara yang di contohkan Rasullullah SAW.

• Maksud dan Tujuan :

1. Mencegah kemungkaran yang ada dalam diri dan Memancing pertolongan Allah

2. Memasukkan sifat-sifat Sholat kedalam kehidupan kita sehari-hari seperti sifat sabar, taqwa (takut pada Allah), tawadhu (rendah hati ), dzikir (ingat pada Allah), istiqomah (Disiplin), ikhlas, Tawakkal (terserah Allah), Husnudzon (Prasangka Baik), dan lain-lain.

3. Menyadari bahwa kita ini hanya seorang hamba dan Allah adalah satu-satunya Kholiq (Pencipta ) yang patut disembah

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Barang siapa berwudhu dengan sempurna lalu dia melangkahkan kakinya ke mesjid maka Allah akan memberikan pahala, mengampunkan dosa, dan menaikkan derajatnya pada setiap langkahnya.

2. Barang siapa yang menjaga sholatnya lima waktu berjamaah di mesjid tepat pada waktunya hingga akhir hayatnya, maka Allah Ta’ala akan memberikan jaminan padanya di lima alam :

1. Diberkahi Hidupnya
2. Dicabut Siksa Kuburnya
3. Di Mahsyar akan diberikan buku amal dari tangan kanannya
4. Melewati Shirath (Jembatan) secepat Kilat
5. Masuk Surga tanpa Hisab

• Cara mendapatkannya :

1. Sholat dengan 3 Tertib :

a. Tertib Waktu : Ketika Adzan dikumandangkan yaitu pada waktunya
b. Tertib Tempat : Di Mesjid
c. Tertib Cara : Berjamaah

2. Belajar Adab dan Fiqh Sholat ( Dzohir Sholat )

3. Melatih kekhusyuan dengan menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah dalam sholat

Caranya : a. Menjaga pandangan
b. Menjaga makanan dari yang diharamkan
c. Membaca qur’an, berdzikir, berdoa sebelum sholat
d. Membawa sifat Ihsan dalam sholat
e. Menyelaraskan gerakan mulut dengan gerakan hati

4. Belajar selesaikan masalah dengan sholat hingga sholat kita menyelesaikan masalah

• Penyakit jika Sholat ditinggalkan : Penyakit Fasad (hati) dan Mungkar (Perbuatan)

• Kisah Nabi :

Ketika Nabi Isra’ dan Mi’raj, Nabi SAW pergi menemui Allah langsung di Sidratul Muntaha, untuk menerima satu-satunya perintah yang diterima langsung dari Allah Ta’ala tanpa perantara malaikat Jibril. Yaitu perintah Sholat. Nabi SAW jika sedang sholat kadang-kadang kakinya sampai bengkak sangking lamanya beliau Sholat. Bahkan ada seorang Sahabat yang ingin mengambil keberkahan Sholat sunnat berjamaah bersama Nabi SAW tetapi tidak sanggup karena sangking lamanya sholat sunnat Nabi SAW. Nabi SAW setiap ada masalah maka beliau langsung ke mesjid dan sholat 2 raka’at.

• Kisah Sahabat :

1. Suatu ketika Sahabat didatangi oleh seorang Yahudi dan berkata, “Jika Tuhanmu benar-benar ada coba kamu minta kepadanya untuk diturunkan hujan saat ini.” Lalu Sahabat ketika itu sholat dua rakaat. Selesai sholat, hujan belum turun hingga ia sholat lagi dan lagi, hingga tiga kali. Setelah itu Hujan turun hanya dalam kebunnya saja, sedang diluar kebunnya keadaan tetap kering dan tidak terhujani.

2. Sahabat dengan Sholat dua rakaat keledainya yang mati bisa hidup kembali lalu mengantarkannya hingga sampai ketujuan baru mati lagi. Sahabat dengan sholat dua rekaat dapat mengeluarkan air keluar dari tanah.

• Nasehat :

Pak Cecep, Syuro’ Indonesia Mau masalah selesai, Sholat minta pada Allah. Cukup dengan Sholat saja, jika Sholat kita benar dan diterima oleh Allah maka ini bisa jadi asbab terselesaikannya segala masalah.

• Ayat Qur’an :

“ Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang Khusyu.” ( 2 : 45 )

“…Sesungguhnya Sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…” (29:45)

• Ciri-ciri orang yang sholatnya benar

1. Hadir dalam Sholat 5 waktu berjamaah di mesjid ketika adzan dikumandangkan
2. Meninggalkan perbuatan Mungkar dan dapat menghadirkan sifat sholat dalam kehidupan sehari hari.

Sifat Ilmu Ma’a Dzikir Sahabat
( Ilmu yang mengingatkan kita kepada Allah )

3.1 Ilmu

• artinya : Pengetahuan

• Maksud dan Tujuan : Mengenal Allah dengan mengetahui Kehendak Allah dalam setiap waktu, tempat, dan keadaan.

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Barang siapa yang memudahkah langkahnya menuju ke majelis Ilmu maka Allah akan memudahkan langkahnya menuju Surga

2. Mempelajari satu ayat ini lebih baik daripada sholat sunnat 100 rekaat, apabila mempelajari satu bab Ilmu ini lebih baik dari pada sholat Sunnat 1000 rekaat.

3. Nabi SAW pernah bersabda bedanya orang berilmu dengan orang tanpa Ilmu ini seperti Aku dengan orang yang terbodoh diantara sahabatku.

• Cara mendapatkannya : Taklim Fadhoil & Masail , bertanya pada Ulama, Doa, keluar dijalan Allah.

• Penyakit jika ilmu ditinggalkan : Kebodohan

• Kisah Nabi :

1. Nabi SAW tidak mempunyai pesantren, tetapi Nabi SAW mengajarkan para Sahabat dengan cara pengamalan, Learning By Doing. Setiap ayat yang turun Nabi perintahkan Sahabat untuk langsung mengamalkan. Dan Sahabat tidak pernah minta ditambah Ilmunya sebelum mengamalkan Ilmu yang ada.

2. Nabi Musa AS ditaskil pergi keluar 3 hari di jalan Allah untuk menambah kefahaman bersama Nabi Khiddir AS. Mau nambah kefahaman keluar dijalan Allah ini resepnya.

• Kisah Sahabat :

1. Sahabat Nabi SAW demi mempelajari satu hadits rela menempuh perjalanan jauh berhari-hari yaitu Sahabat Ibnu Abbas RA. Beliau rela menunggu sampai-sampai mukanya dan badannya tertutup debu demi belajar kepada seorang Sahabat yang ketika itu sedang tertidur. Inilah semangat Sahabat dalam menuntut Ilmu walaupun itu hanya untuk satu hadits. Kini apa yang ditunggu dan dicari oleh sahabat, kita malah tertidur, yaitu dalam Taklim.

2. Seorang Sahabiah menangis karena meninggalnya Nabi SAW. Namun ketika sahabat-sahabat yang lain seperti Abu Bakar RA, Umar RA, Ali RA telah berhenti dari berduka atas wafatnya Nabi SAW, sahabiah ini masih tetap menangis. Ketika ditanya kenapa, maka sahabiah itu menjawab, “Kalian hanya menangisi wafatnya Nabi SAW, tetapi aku tidak hanya menangisi wafatnya Nabi SAW tetapi aku juga menangisi terhentinya wahyu (Ilmu) dari Allah Ta’ala.”

• Nasehat :

H. Muslichuddin, Syuro Indonesia Ilmu tanpa Amal ini Mubazir, Amal tanpa Ilmu sia-sia. Dakwah tanpa ilmu memang tidak boleh, tapi modal dakwah sampaikan walaupun satu ayat.

• Ayat Qur’an :

• “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan Hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” ( 17 : 36 )

• “ Hai orang-orang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” ( 2 : 208 )

• Ciri-ciri orang yang faham dengan Ilmunya :

1. Mempunyai sifat Wara’ (Hati-hati)
2. Senantiasa menjaga Amal dalam segala keadaan dengan merujuk kepada Ilmunya atau Fiqih Agama.
3. Apa yang Allah cintai menjadi kecintaannya, Apa yang Allah benci menjadi apa yang dia benci
4. Siap meninggalkan keluarga untuk kepentingan Agama dengan harta dan diri keluar di jalan Allah

3.2 Dzikir

• Artinya : Ingat kepada Allah sebagaimana keagungannya Allah Ta’ala

• Maksud dan Tujuan : mengingat Allah dengan menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah dalam setiap amal yang dilakukan dalam setiap tempat, waktu dan keadaan, dengan mengikuti cara yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW.

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Perbedaan antara orang yang berdzikir dengan yang tidak adalah seperti orang yang hidup dengan yang mati.

2. Muadz RA bertanya kepada Nabi SAW amal apakah yang paling disukai Allah Ta’ala. Nabi SAW menjawab, “Sibukkanlah lidahmu dengan Dzikir.”

3. Dari Abu Hurairah RA, beliau mendengar Nabi SAW bersabda, bahwasanya Allah berfirman, “ Aku ini seperti prasangkaan hambaKu terhadapKu. Jika HambaKu mengingatKu dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingatKu dalam suatu majelis maka Aku akan mengingatnya dalam suatu majelis yang lebih baik dari majelis itu ( majelis Malaikat ). Jika hambaKu mendekatiku dengan selangkah, maka Aku akan mendekatinya dengan sehasta, Jika hambaku mendekatiKu sehasta maka Aku akan mendekatinya dengan Sedipa, Jika ia mendekatiku dengan berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari.

4. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasullullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki satu jemaah malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan untuk mencari ahli dzikir. Apabila mereka menjumpai orang-orang yang berdzikir kepada Allah, mereka akan memanggil satu sama lain lalu berkata, “Kemarilah, inilah yang kalian cari.” Lalu para malaikat itu mengerumuni majelis itu dengan sayap-sayap mereka sampai ke langit. Apabila para ahli dzikir itu berpisah dari majelis, para malaikat itupun kembali ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka( walaupun Allah telah mengetahuinya), “Darimanakah kalian datang ?” Para malaikat menjawab, “Kami datang dari hamba-hambaMu yang sedang sibuk mensucikanMu, mengagungkan dan memuji DzatMu.” Allah SWT bertanya,”Apakah mereka dapat melihatKu.” Para Malaikat menjawab, “Tidak mereka tidak melihat engkau.” Allah SWT lalu bertanya lagi, “Bagaimana seandainya jika mereka dapat melihatKu?” Para malaikat menjawab ,”Jika mereka dapat melihat Engkau tentulah mereka akan lebih giat lagi beribadat kepadaMu dan lebih banyak lagi memuhi dan mensucikanMu.” Lalu Allah Ta’ala bertanya lagi, “Apakah yang mereka minta ?” Para Malaikat menjawab, “Mereka meminta SurgaMu.” Allah Ta’ala bertanya kepada para Malaikat, “Apakah merka pernah melihat Surga itu ?” Para Malaikat menjawab, “Mereka belum pernah melihat Surga itu.” Allah bertanya lagi, “Bagaimanakah sekiranya bila mereka melihat SurgaKu itu.” Para Malaikat menjawab, “Jika mereka dapat melihat SurgaMu itu, tentu mereka akan lebih ingin lagi dan lebih berusaha lagi sekuat mungkin untuk mendapatkannya.” Kemudian Allah bertanya lagi, “Dari Apakah mereka berlindung.” Para Malaikat menjawab, “Mereka berlindung dari Neraka Jahannam.” Allah Ta’ala bertanya,”Apakah mereka pernah melihat Neraka Jahannam itu ?” Para Malaikat menjawab, “Tidak, Mereka belum pernah melihat Surga itu.” Allah bertanya kembali,”Bagaimana sekiranya jika mereka pernah melihat Neraka Jahannam itu ?” Malaikat menjawab, “Seandainya mereka pernah melihat Neraka itu, tentu mereka akan lebih takut dan lebih berusaha lagi untuk menjauhkan diri darinya.” Kemudian Allah berfirman, “Hendaknya kamu sekalian menjadi saksi bahwa aku telah menjadi saksi bahwa Aku telah mengampuni seluruh peserta majelis itu.” Salah satu malaikat berkata,”Ya Allah si Fulan itu datang secara kebutulan karena urusannya sendiri, dia bukan peserta majelis itu.” Allah berfirman,”Majelis itu adalah suatu majelis yang sangat berbahagia, maka tidak akan kecewa orang-orang yang menyertai majelis itu.”

• Cara mendapatkannya : Dzikir pagi-petang, Baca Qur’an, Do’a.

• Penyakit jika Dzikir ditinggalkan : Penyakit Lalai ( Lupa pada Allah )

• Kisah Nabi :

1. Suatu ketika Nabi Zakaria AS sedang dikejar-kejar untuk dibunuh lalu sebuah pohon berkata kepadanya untuk bersembunyi didalam pohon tersebut. Lalu setan memberi tahu kepada para pengejar untuk membelah pohon tempat Nabi Zakaria AS bersembunyi. Ketika itu Nabi Zakaria AS tanpa tersengaja mengucapkah “Ah” karena menahan sakit. Lalu turun firman Allah, jika dia mengucapkan itu lagi maka akan dicabut kenabiannya. Seorang Nabi jika lalai dari mengingat Allah diancam akan dicabut kenabiannya. Pentingnya tidak lalai dari Allah.

2. Ketika Nabi SAW beristirahat dibawah pohon datanglah seseorang hendak membunuh Nabi SAW dengan meletakkan pedangnya dileher Nabi SAW. Lalu orang itu berkata, “Siapa yang akan menolongmu ?” lalu Nabi SAW berkata, “Allah” seketika itu juga pedang orang tersebut terjatuh lalu diambil oleh Nabi SAW dan diletakkan dileher orang itu dan berkata, “Sekarang siapa yang akan menolongmu ?” seteleh orang tersebut memohon belas kasihan kepada Nabi SAW akhirnya orang tersebut dibebaskan oleh Nabi SAW. Inilah keyakinan Nabi SAW walaupun dalam keadaan tidak ada seorang penolongpun siapa yang Nabi SAW ingat Allah Ta’ala.

3. Ketika Yusuf AS diceburkan oleh abang-abangnya kedalam sumur, Yusuf AS langsung ingat kepada Allah tidak lalai sedikitpun sehingga dia berdoa kepada Allah memohon pertolongan, maka ketika itu datanglah pertolongan Allah melalui musafir yang menolong Yusuf AS dari sumur. Tetapi ketika Yusuf AS dipenjara, dia meminta tolong kepada kepada orang yang akan keluar dari penjara untuk memberi tahu kepada Raja bahwa dia, Yusuf AS, tidak bersalah. Karena Nabi Yusuf AS lalai dari Allah ketika itu, dia bergantung pada orang lain, bergantung kepada selain Allah, maka Allah buat orang yang keluar dari penjara itu lupa atas pesan Yusuf AS. Lalu Allah biarkan Yusuf AS berada dalam penjara selama 8 tahun lamanya tanpa pertolongan.

• Kisah Sahabat :

1. Suatu ketika seorang sahabat dalam pertempuran hampir saja terbunuh karena pedang sudah di depan mata, lalu terselamatkan oleh panah sahabat yang lain. Setelah itu sahabat yang memanah bertanya kepada Sahabat yang hampir dipenggal lehernya oleh musuh, lalu apa jawab sahabat tersebut, “Aku sedang memikirkan Apa yang Allah kehendaki lagi atas diriku ?”

2. Suatu ketika Umar RA sebagai Amirul Mukminin melemparkan Takaza Perang kepada para Sahabat karena mereka sebentar lagi akan berperang. Lalu Khalid bin Walid RA berkata Amirul Mukminin, “Kirim saja aku sendiri untuk menghadapi mereka.” Lalu Umar RA bertanya, “Mengapa demikian ?” Khalid RA menjawab, “Aku pernah mendengar Rasullullah SAW bersabda barang siapa yang ingat pada Allah dia hidup disisi Allah, barang siapa tidak ingat kepada Allah dia mati disisi Allah. Untuk apa saya harus takut kepada orang mati.” Inilah kefahaman sahabat.

• Nasehat :

KH. Udzairon, Syuro Indonesia Jika kita bisa ingat Allah diwaktu senang maka Allah akan ingat pada kita di waktu susah. Barangsiapa yang memiliki Allah maka dia memiliki segala-galanya, dan barangsiapa yang kehilangan Allah maka dia telah kehilangan segala-galanya.

• Ayat Qur’an :

“Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” (13 : 28)

“Karena itu ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku akan ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkari NikmatKu.” (2:152)

• Ciri-ciri orang yang senantiasa ingat kepada Allah :

1. Selalu merasa diawasi Allah ( mempunyai sifat Murroqobah )
2. Dapat menghadirkan Ihsan dalam beramal
3. Menjaga Adab dan Do’a
4. Kalau ada masalah yang diingat adalah Allah pertama kali dengan melakukan sholat 2 rakaat.
5. Istiqomah dalam Amalan Dzikir Ibadat ( Tahajjud, baca Qur’an, Dzikir pagi petang )
6. Lidahnya basah dengan dzikir, hatinya sibuk mengingat Allah

Sifat Iqromul Muslimin Sahabat

• Artinya : Memuliakan saudara seiman / berkhidmat kepada saudara kita

• Maksud dan Tujuan : Menunaikan hak saudara kita tanpa meminta hak kita untuk di tunaikan. Bahkan belajar mengorbankan hak kita, keperluan kita, kebutuhan kita demi memenuhi hajat saudara kita.

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Barang siapa yang membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya, sehingga dia malu untuk pulang kerumahnya sendiri. Barangsiapa menutupi aib saudaranya maka Allah akan menutupi aibnya dunia dan akherat, bahkan malaikatpun tidak akan bisa membaca aib atau dosa yang telah Allah tutupi dari catatan amalnya.

2. Barang siapa memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan memberinya 73 Rahmat dari KhazanahNya. 1 Rahmat dapat menyelesaikan seluruh masalahnya di dunia, dan 72 lagi Allah simpan di akherat.

3. Orang yang paling bangkrut diakherat adalah orang yang membawa pahala sebesar gunung namun karena dia sering menyakiti orang maka pahalanya habis bahkan dia harus menanggung dosa orang lain.

4. Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya maka ini lebih baik daripada 60 tahun Itikaf. 1 hari Itikaf Allah jauhkan kita dari Neraka sejauh 3 parit. 1 parit jaraknya sejauh langit dan bumi.

5. Dijaman sebelum Nabi SAW ada seorang pelacur yang masuk surga hanya karena mengambil air dengan susah payah untuk diberikan kepada anjing yang kehausan dengan sepatunya. Ini baru Iqrom kepada anjing bagaimana kepada manusia.

• Cara mendapatkannya :

Kita Tunaikan Hak saudara kita :

Jika sakit, kita jenguk
Jika meninggal, kita hantar
Jika perlu bantuan, kita tolong
Jika diundang, kita datang
Jika ada aib, kita sembunyikan
Jika minta nasehat, kita berikan

Kita Muliakan dengan cara :

Menyayangi yang muda
Menghargai sesama
Menghormati yang tua

• Penyakit jika Iqrom ditinggalkan : Penyakit Bakhil ( Pelit / Kikir ) dan Ghibbah ( Gossip )

• Kisah Nabi :

1. Suatu ketika Bilal RA masih dalam keadaan memeluk Islam, ia sedang diperintahkan oleh majikannya untuk menggiling gandum, lalu Nabi SAW lewat didepannya dan mengambil gilingan gandum dari Bilal yang seorang budak dan menyuruhnya istirahat. Bilal RA tanpa banyak tanya dia duduk istirahat dan memperhatikan Nabi SAW yang rela membantu seorang budak. Hari kedua, Nabi SAW melakukan hal yang sama, namun Bilal RA tidak bertanya apa-apa dan tidak mempedulikan Nabi SAW. Namun setelah hari ketiga Nabi SAW melakukan hal yang sama baru Bilal berani bertanya dan Nabi SAW menjelasakan tentang Islam. Karena Akhlaq Nabi SAW yang dilihatnya akhirnya Bilal RA masuk Islam.

2. Ketika Nabi SAW ditimpuki batu oleh orang Thaif hingga nabi terluka kepalanya dan masih terus ditimpuki hinga bermil-mil jauhnya walaupun telah diluar kota Thoif sehingga Nabi pingsan. Para Malaikat turun atas perintah Allah untuk menerima perintah Nabi SAW membalas perbuatan orang Thoif dengan menghancurkannya. Tetapi apa kata Nabi SAW, “Ini bukan yang Aku mau, mereka melakukan ini karena kelemahanku dalam menyampaikan.” Lalu Nabi SAW mendoakan kebaikan bagi Rakyat Thoif agar suatu hari dapat memeluk Islam. Nabi SAW mendoakan Hidayah bagi orang yang telah mendzoliminya, dan menolak Adzab yang akan ditimpakan atas mereka.

3. Suatu ketika Nabi SAW membagi-bagikan sedekah untuk para fakir, lalu Nabi SAW berkata kepada Umar RA, “Wahai Umar RA orang yang aku berikan sedekah tadi adalah orang yang kaya” Lalu Umar RA berkata, “Kenapa engkau berikan ya Rasullullah” Lalu Nabi SAW menjawab, “Allah tidak menyukaiku mempunyai sifat Bakhil.”

• Kisah Sahabat :

1. Sahabat menjamu Tamu Nabi SAW padahal dirumahnya hanya ada makanan tinggal buat anak-anaknya. Lalu Sahabat memerintahkan isterinya untuk menidurkan anaknya dan menyediakan makanan untuk tamu Nabi SAW. Lalu dia perintah isterinya untuk mematikan lilin lalu pura-pura membetulkan lilin, sementara dia pura-pura mengunyah makanan sehingga dikira tamunya ia ikut makan. Asbab perbuatan sahabat ini turun ayat dari Allah untuk mengenang perbuatan Sahabat yang Iqrom kepada tamu Nabi SAW, sampai hari kiamat.

2. Sahabat membuat makanan kepala kambing lalu memberikannya kepada tetangganya. Lalu tetangganya berpikir bahwa tetangga dia belum makan maka diberikanlah kepala kambing itu kepada tetangganya sehingga kepala kambing itu berputar hingga tujuh rumah dan kembali kepada si pembuat.

3. Seorang Sahabat di medan pertempuran meminta air minum ketika dalam keadaan terluka parah. Namun terdengar suara Sahabat yang lain meminta air akhirnya dia memerintahkan untuk memberikan air itu kepada orang yang memanggil. Setelah tiba kepada yang memanggil lalu terdengar suara lain meminta air juga sehingga sahabat tersebut memerintahkan untuk pergi kepada orang tersebut yang meminta. Setelah tiba ke orang yang ketiga yang meminta ternyata sudah meninggal. Kembali kepada sahabat yang kedua ternyata sahabat yang keduapun telah meningga. Kembali kepada yang pertama, ternyata sahabat yang pertama meminta minum juga telah meninggal.

• Nasehat :

Maulana Saad, Syuro Dunia Buahnya Iman adalah Akhlaq yang baik. Sebaik-baiknya Akhlaq adalah Menolong Sesama Muslim.

• Ayat Qur’an :

“Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” ( 20 : 43-44)

“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain…” (49: 12)

• Ciri-ciri orang yang wujud Akhlaq Iqromul Muslimin dalam dirinya :

1. Banyak Khidmat (terutama pada orang yang mendzolimi kita) dan Sedekah (Beri yang terbaik)
2. Suka menyambung Sillaturrahmmi dengan yang memutuskan
3. Suka mendamaikan 2 saudara yang bermusuhan
4. Berbaik baik, Memaafkan dan Mendo’akan Kebaikan pada yang mendzolimi kita.

Sifat Ikhlas Sahabat / Tashihun Niat

• Artinya : Membetulkan Niat, tanpa Pamrih semata-mata karena Allah

• Maksud dan Tujuan :

1. Membersihkan niat dalam setiap amalan semata-mata karena Allah.
2. Apapun yang dilakukan dari Diam dan Geraknya kita karena Allah.

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Nabi SAW menasehati Muadz bin Jabal RA, “Wahai Muadz jagalah keikhlasan dalam beramal, karena Ikhlas ini dapat membuat amal kecil menjadi besar dan amal besar menjadi kecil dimata Allah.”

2. Allah tidak melihat wajahmu atau kekayaanmu, tetapi Allah hanya melihat hatimu dan niatmu dalam beramal (Keikhlasan ).

3. Barang siapa beramal sebesar gunung Uhud tetapi tidak Ikhlas maka amalnya tidak akan diterima. Tetapi barangsiapa yang beramal sebesar biji sawi namun dia Ikhlas maka Allah akan membalas amalnya sebesar gunung Uhud.

• Cara mendapatkannya : Kita check amal kita sebelum, ketika, dan sesudah melakukan amal, kalau ada ketidak ikhlasan ucapkan “La Haula Wala Quwata Illa Billah” (Tiada daya upaya selain dari pertolongan Allah), Do’a, Taklim, dan keluar dijalan Allah.

• Penyakit jika Ikhlas ditinggalkan : Penyakit Riya’ (ingin dilihat atau diketahui )

• Kisah Nabi :

1. Suatu ketika pada masa Nabi SAW hijrah ke madinah ada seorang pemuda dalam rombongan yang pergi hijrah mengikuti Nabi SAW. Lalu orang Anshor berkata “Sungguh beruntung pemuda itu dapat Hijrah mengikuti Nabi SAW.” Tapi apa kata Nabi SAW, “belum tentu Hijrahnya diterima oleh Allah, karena jika pemuda itu hijrah karena wanita, maka hanya itulah yang dia dapatkan.” Jadi pemuda itu hijrah bukan karena Allah tetapi karena wanita sehingga hanya wanita itulah yang dia dapatkan bukan Amal Hijrahnya. Seseorang mendapatkan fadhilah dari suatu amal tergantung pada niatnya.

2. Dalam suatu peperangan terlihat seorang pemuda dengan gagahnya menggempur musuh lalu mati syahid, para sahabat memuji permuda tersebut sementara Nabi SAW hanya terdiam. Ketika ditanya sahabat mengapa, lalu Nabi SAW menjawab, bahwa sebelum perang dimulai pemuda itu berkata, “Ini adalah saatnya membawa kaum kita tampil sebagai pahlawan sehingga kaum kita akan dikenal” maka pemuda itu sudah mendapatkan apa yang dia mau, sehingga ia tidak mendapatkan pahala Syahid, karena niatnya untuk kaumnya bukan karena Allah.

• Kisah Sahabat :

1. Seorang Sahabat melapor kepada Nabi bahwa ia diberika panah dan busur terbuat dari emas asbab ia mengajarkan Qur’an kepadanya. Lalu apa jawab Nabi SAW, “Apakah kamu mau dikalungkan busur yang terbuat dari Api di Neraka nanti” ini karena Sahabat mengambil imbalas sehingga menghilangkan Nilai keikhlasan. Akhirnya busur itu dikembalikan oleh Sahabat tersebut.

2. Suatu ketika dalam peperangan ketika Ali RA hendak menebas leher musuhnya tiba-tiba musuhnya meludah kemukanya. Sehingga Ali RA tidak jadi memenggal leher musuhnya. Lalu musuhnya bertanya kenapa dia tidak jadi memenggal lehernya ketika ada kesempatan. Ali RA menjawab, “Sebelum engkau meludahiku Aku niat memenggal lehermu karena Allah Ta’ala, tetapi setelah engkau meludahiku timbul rasa marah dalam diriku hingga Aku tidak jadi memenggalmu. Aku takut aku memenggalmu bukan karena Allah tetapi karena Nafsuku.”

• Nasehat :

Maulana Ibrahim, Syuro India Jagalah Keikhlasan dan Kesabaran dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan dalam segala keadaan baik senang maupun susah. Karena Allah akan menguji kita dengan keadaan-keadaan. Sejauh mana kita dapat Sabar dan Ikhlas menjalankan perintah-perintah Allah dalam keadaan tersebut inilah yang namanya kesuksesan.

• Ayat Qur’an :

“Katakanlah : “Hanya Allah saja yang Aku sembah dengan memurnikan ketaatan (dengan Ikhlas) kepadaNya dalam menjalankan Agamaku.” (39:14)

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (Ikhlas) kepadaNya dalam menjalankan Agama dengan lurus (jauh dari syirik),…” ( 98 : 5 )

• Ciri-Ciri :

1. Istiqomah dalam beramal baik dalam keadaan berat ataupun ringan.
2. Sabar terhadap segala keadaan, baik sabar ketika senang ataupun sabar ketika susah.
3. Tidak terkesan dengan Pujian atau Celaan dalam beramal karena yang dilihat Allahnya.
4. Tidak meminta imbalan apapun bahkan terima kasih sekalipun dalam beramal atau menolong orang

Sifat Pengorbanan Sahabat untuk Dakwah Khuruj Fissabillillah

• Artinya : Pergi di Jalan Allah dengan Harta dan Diri untuk Menyampaikan Agama Allah

• Maksud dan Tujuannya :

1. Mengekalkan Hidayah dalam diri dan memancing hidayah turun diseluruh alam.
2. Memperbaiki kesalah fahaman bahwa harta dan diri ini bukan milik kita tetapi milik Allah.

• Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

1. Mahluk-mahluk di laut, di darat, dan dilangit akan mendoakan ampunan serta rahmat untuk kita ketika kita keluar dijalan Allah.

2. Seluruh amal yang kita kerjakan akan dikalikan 700.000 kali pahalanya, lalu dikali lagi 70 bagi yang sudah menikah sehingga totalnya 49.000.000 kali. Sedangkan 1 dzikir La Illaha Illallahu wah dahu La syarikala Ahadan Somadan Lam Yalid Walam Yulad Walam Yakullahu Kuffuan Ahad di ucapkan di pasar bernilai 2.000.000 pahala, bagaimana jika diucapkan ketika kita keluar dijalan Allah. 1 pahala saja Allah kasih 10 kali lipat lebih luas dari pada langit dan bumi tempatnya.

3. Allah akan mengirimkan ribuan malaikat untuk menjaga kita dan keluarga kita selama kita keluar di jalan Allah.

4. Suatu ketika Aisyah R.ha merasa beruntung karena Nabinya Allah ada bersama dia R.ha. Tetapi apa kata Nabi SAW kepada Aisyah R.aha, “Sesungguhnya lebih beruntung lagi istri yang ditinggalkan suaminya keluar dijalan Allah, karena Allahnya Nabi bersama mereka.”

5. Lebih tinggi nilainya dibanding sholat dibelakang Imamul Anbiya yaitu Nabi SAW, di hari syahidul ayyam atau Imamnya hari yaitu hari Jum’at, di tempat yang paling mulia yaitu mesjid Nabawi Madinah. Inilah yang dilakukan Abdullah bin rawahah R.A ketika diperintahkan oleh Nabi untuk keluar dia menundanya karena ingin sholat dibelakang Nabi SAW pada hari Jum’at. Lalu apa kata Nabi kepadanya, “Kamu sudah tertinggal 500 tahun perjalanan dengan rombongan yang keluar dijalan Allah.”

6. Doa orang keluar di jalan Allah lebih ijabah dibanding do’a orang yang berdoa di masjidil Haram didepan Hajar Aswat pada malam Laitul Qadar.

7. Sahabat bertanya “Adakah pahala yang leibih tinggi dari pahala orang yang keluar di jalan Allah.” Nabi SAW menjawab, “Tidak ada” kalaupun ada kalian tidak akan dapat melakukannya. “Mampukah kalian sholat sepanjang malam tiap hari, baca quran sepanjang malam tiap hari, berdziki sepanjang malam tiap hari tidak berhenti tanpa tidur sampai orang tersebut kembali dari keluar dijalan Allah. Itupun kalau kamu mampu melakukannya masih lebih tinggi nilainya orang yang keluar dijalan Allah.”

• Cara mendapatkannya : Do’a, keluar 3 hari tiap bulan, 40 hari tiap tahun, minimal 4 bulan seumur hidup, Ambil Takaza, Jaga Nisab, dan Jaga Amal Maqomi.

• Penyakit yang datang jika Khuruj ditinggalkan : Penyakit Wahan yaitu Hubbud ( Cinta ) Dunia dan Takut Mati

• Kisah Nabi :

1. Nabi Musa AS Allah perintahkan keluar di jalan Allah untuk menyampaikan Agama kepada Fir’aun Laknatullah Alaih.

2. Nabi Muhammad SAW pergi di jalan Allah ke Thoif untuk menyampaikan Agama Allah

• Kisah Sahabat :

1. Ada seorang Sahabat tidak dapat tidur sebelum melihat Nabi SAW karena sangking cintanya dia kepada Nabi SAW. Sahabat rela mengorbankan anak, istri, harta, dan keluarga jika itu menjauhkan mereka dari Nabi SAW. Tetapi Demi Agama Allah para Sahabat rela meninggalkan Nabi yang mereka cintai demi tegaknya Agama dan pergi dijalan Allah. Seperti Muadz Bin Jabal RA ketika diperintahkan Nabi untuk berdakwah di Yaman dan Nabi berkata kepadanya ini yang terakhir kali engkau akan bertemu denganku. Dan Nabi rela memegang Kuda Muadz RA sementara Muadz dikudanya sampai keluar kota madinah. Muadz berkata, “Ya Nabiullah engkau adalah Nabinya Allah sungguh tidak pantas engkau berjalan mengantarkan Aku sementara aku duduk di kudaku.” Lalu apa kata Nabi SAW, “Aku ingin orang-orang melihat bagaimana nilainya orang yang keluar dijalan Allah.” Bahkan nabipun rela berjalan dibawah orang yang menunggang kuda untuk keluar dijalan Allah.

2. Para Sahabat RA sangat faham atas nilai orang yang keluar dijalan Allah sehingga ada sahabat yang baru menikah belum sempat mandi junub langsung pergi di jalan Allah setelah mendengar panggilan takaza keluar di jalan Allah lalu syahid.

3. Ada sahabat yang seharusnya menikah karena diperintahkan oleh Nabi SAW, akhirnya membatalkan pernikahannya karena mendengar takaza keluar dijalan Allah dengan cara menyamar takut dilarang oleh nabi untuk tidak keluar di jalan Allah, sehingga syahid dijalan Allah.

4. Ada seorang anak Sahabat yang mencari ayahnya yang baru syahid karena keluar di jalan Allah, Ibunya juga sudah meninggal di jalan Allah. Sehingga Nabi SAW bertanya kepadanya, “Maukah kamu menjadikan Aku sebagai Ayahmu, dan Aisyah sebagai Ibumu dan Fatimah sebagai Kakakmu.” Inilah nilai pengorbanan dimata Nabi SAW sampai-sampai beliau menawarkan keluarganya menjadi keluarga anak itu. Inilah pengorbanan Sahabat agar kita semua dapat memeluk Islam dan masuk kedalam Surganya Allah. Tetapi lihat kondisi kita kini, bagaimana kita akan memberikan alasan kita kepada mereka nanti di akherat ketika kita akan bertemu mereka.

• Nasehat :

Pak Abdillah Baradja, Jumidar Ciputat Kefahaman terhadap agama akan meningkat seiring dengan bertambahnya pengorbanan. Kefahaman ini datangnya dari Allah, Allah yang memberikan kefahaman kepada kita, tergantung pada pengorbanan kita. Nabi SAW tidak punya madrasah atau pesantren, mau faham Agama keluar dijalan Allah. Ini resep dari Nabi yaitu dengan mengajak sahabat untuk berkorban dengan jiwa dan harta di jalan Allah.

• Ayat Qur’an :

“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (47 :7)

“ Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari Adzab yang pedih ? yaitu kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihadlah dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu kedalam Surga…”(61:10-12)

“Apakah Kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” ( 3:142)

“Katakanlah : “Jika Bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggu sampai Allah mendatangkan keputusanNya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”( 9 : 24 )

• Ciri-Ciri :

1. Siap ambil Takaza kapan saja
2. Mengedepankan Nilai Amal ketika Takaza dibentangkan
3. Maksud hidupnya sudah benar yaitu Hidup untuk Dakwah, Dakwah sampai Mati, Mati dalam Dakwah.

Penulis : Buya Atha'illah

1 comment:

  1. subhananllah..maaf..ana lawat laman ni tnpa izn..tpi ana trtarik pda tjuk d atas..alhmdulillah..pmberitahuan yg brmanfaat..syukran

    ReplyDelete