Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Saturday, June 26, 2010

Waktu Tak Akan Pernah Kembali

Anda : Aku harap agar engkau mau kembali kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebajikan.

Waktu : Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi berkompromi untuk berhenti.

Anda : Wahai detik....aku memohon, kembalilah padaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu.

Waktu : Bagaimana aku dapat kembali padamu, padahal aku telah tertutup oleh perbuatanmu?

Anda : Coba lakukanlah hal yang mustahil itu dan kembalilah padaku! Betapa banyak detik-detik selainmu yang juga kusia-siakan.

Waktu : Seandainya kekuasaan ada ditanganku, pastilah aku kembali padamu, namun tiada kehidupan bagiku. Dan itu terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu dan serahkan pada Allah SWT.....

Anda : Apakah mustahil, jika engkau kembali padaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara kepadaku?

Waktu : Sesungguhnya detik-detik dalam kehidupan manusia, ada yang dapat menjadi kawan setianya dan adakalanya ia menjadi musuh besarnya. Aku adalah termasuk detik-detik yang menjadi musuhmu dan yang akan menjadi saksi atasmu di hari kiamat kelak. Mungkinkah akan bertemu, dua orang yang saling bermusuhan?

Anda : Duhai, alangkah menyesalnya aku. Betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik-detik dalam perjalanan hidupku! Tetapi sekali lagi kumohon sekiranya engkau sudi kembali kepadaku, niscaya aku akan beramal saleh "di dalammu" yang pernah kutinggalkan.

Maka detik itupun terdiam, tidak mengeluarkan sepatah katapun. Si Fulan pun lantas memanggilnya:

Anda : Wahai detik, tidakkah engkau dengar panggilanku? Kumohon jawablah...

" Wahai orang-orang yang lalai akan dirinya, wahai orang yang menyia-nyiakan waktu-waktunya........
Tahukah engkau, saat ini, demi mengembalikan satu detik saja, sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu. Mungkinkah engkau dapat mengembalikan mereka pula? Namun aku hanya dapat berpesan kepadamu, Sesungguhnya segala perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa segala perbuatan yang buruk."

Itulah sepenggal dialog manusia yang telah menyia-nyiakan detik-detik dalam hidupnya. Satu detik saja dalam hidup ini tidak akan pernah kembali menghampiri kita, apa lagi untuk bermain dan bersenda gurau kembali dengannya. Ketika kita bertemu dengannya kita menjadikannya musuh, tidak menghargainya, mencampakannya, seolah-olah satu detik itu tidak berarti dalam hidup kita. Akibatnya kita tidak akan pernah mengajaknya kembali menemani kita, walaupun satu detik saja. Bahkan memikirkannya kembali pun hanya akan menghilangkan detik-detik waktu berikutnya. Adakalanya waktu itu kelak menjadi musuh dan sahabat kita, dan di akhirat nanti dia bersaksi atas aktivitas kita di dunia. Wallahualam bissawab.

Allah berfirman, "Dan (ingtlah) akan hari (yang waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) melainkan sesaat saja di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan." (QS.Yunus:45)

K Boris

No comments:

Post a Comment