Pada zaman yang pendek dan singkat untuk umur umat Nabi Muhammad saw dalam kehidupan di dunia ini, Alloh SWT menjadikan tanda tanda atau syarat syarat terjadinya kiamat. Setiap kali muncul tanda tanda tersebut, umur dunia makin berkurang. Hal ini dimaksudkan agar umat Nabi Muhammad saw bersiap siap menghadapi peristiwa besar yang merupakan penghabisan dari kehidupan dunia untuk memulai kehidupan baru dan hari dikumpulkannya semua manusia, lalu berhenti di hadapan Alloh SWT di bumi yang telah dijanjikanNya, kemudian berakhir pada kehidupan yang abadi, yaitu di surga atau di neraka.
Tanda tanda dan syarat syarat tersebut juga dimaksudkan untuk menenangkan hati orang orang Islam yang beriman bahwa janji Alloh SWT itu benar. Semuanya diperlihatkan kepada mereka di dunia, sebagaimana akan diperlihatkan juga di akhirat kelak agar iman mereka kepada Nya makin bertambah.
Saya melihat beberapa generasi muslim yang telah menghabiskan waktu mereka di dunia ini dengan mengakui tanda tanda datangnya hari kiamat, bahkan mereka mengakui tanda tanda kiamat yang telah terjadi pada masa lalu dan sekarang, pada zaman mereka, serta menunggu tanda tanda yang belum terjadi.
Seorang mukmin yang cerdas adalah yang secara umum menghitung dan memerhatikan fenomena alam berdasarkan ayat ayat al Quran dan hadits hadits Nabi saw, bukan sekedar menentukan dengan dugaan dugaan, lalu mengakui tanda tanda tersebut dengan memanfaatkan teori teori ahli astronomi tentang dekatnya kehancuran alam, yaitu dengan jatuhnya bintang bintang, lautan dinyalakan, gunung gunung dihancurkan, serta musnahnya planet planet dan bulan bulan. Dan, masih banyak lagi teori ilmiah modern yang membahas keberadaan alam ini.
Semua yang telah disebutkan di awal, sebenarnya merupakan permulaan dari tanda tanda kiamat, bukan peristiwa kiamat itu sendiri. Peristiwa pada hari kiamat itu berlangsung lama karena kejadiannya yang sangat dahsyat. Bagaimana tidak dikatakan dahsyat dan berat, sedangkan peristiwanya merupakan penghabisan alam secara keseluruhan, baik jasad kasar maupun rohnya ? Bagaimana pula tidak dikatakan besar, sedangkan kejadiannya merupakan permulaan kehidupan di akhirat, yang satu hari di sana sama dengan lima puluh ribu tahun dalam kehidupan di atas bumi ?
Lalu, bagaimana lagi tidak dikatakan dahsyat bahwa peristiwanya sangat besar jika kehidupan sesudahnya merupakan kehidupan yang kekal, baik di neraka maupun di surga ?
Yang kami kehendaki dari mukadimah ini adalah pengetahuan bahwa kedatangan hari kiamat itu sudah dekat dan kita sangat membutuhkan persiapan untuk menghadapinya serta untuk kehidupan akhirat yang merupakan tempat tinggal abadi dan kekal. Oleh karena itu, hendaklah kita memahami ayat ayat Alloh SWT dan hadits hadits Nabi saw yang menerangkan tanda tanda kiamat, baik dalil yang menetapkan atas wujud Nya yang hak dan keesaan Nya maupun dalil keimanan yang membangkitkan kekuatan iman dalam jiwa terhadap kebenaran, yaitu kebenaran penghabisan dunia dengan terjadinya kiamat. Sekali lagi saya katakan bahwa tanda tanda tersebut dimaksudkan agar hati kita menjadi tenang, jiwa kita menjadi tajam dan terasah, serta berharap akan bertemu di tempat yang kekal, sebagai balasan, rahmat, dan karunia Nya kepada kita. Siapakah yang lebih jujur daripada Alloh SWT dalam perkataan ?
No comments:
Post a Comment