Turunnya Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra Menggantikan Mu’awiyah ra untuk Perbaikan Umat
Rosululloh saw memberi kabar gembira, setelah peperangan yang panjang dan fitnah besar, bahwa umat ini akan membaik di bawah kekuasaan Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Cerita tentang hal ini sangat panjang, tetapi di sini saya cukup menyebutkannya secara ringkas.
Setelah terjadi Perang Shiffin dan banyak kaum muslimin menjadi korban, lalu berakhirnya dengan perdamaian, manusia terpecah belah, muncul kelompok Khawarij, dan terbunuhnya Ali bin Abi Thalib ra di tangan Abdurrahman bin Muljam, Hasan bin Ali berpendapat untuk memegang kekuasaan menggantikan Mu’awiyah demi mencegah pertumpahan darah kaum muslimin. Dan, begitulah Rosululloh saw memberikan kabar gembira ini disaksikan para sahabat yang saat itu menghadiri perdamaian antara Mu’awiyah dan Hasan. Mereka mengatakan bahwa Rosululloh saw telah bersabda, “Sesungguhnya, anakku (Hasan) ini adalah seorang tuan (pemimpin). Alloh SWT akan mendamaikan dengannya dua kelompok besar dari kaum muslimin.” (HR Ahmad bin Hambal)
Peristiwa ini juga merupakan salah satu mukjizat Rosululloh saw dalam memberitahukan hal hal yang gaib, seperti memberitahukan terjadinya peperangan yang besar dan tentang Hasan bin Ali yang mendamaikan dua kelompok besar. Ini juga merupakan salah satu tanda kiamat. Kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah munculnya semua tanda tersebut, yang datang silih berganti, di antaranya perdamaian umat dan dua kelompok yang saling berperang.
Termasuk dalam fitnah yang besar ini adalah terbunuhnya Husain bin Ali bin Abi Thalib di tangan Yazid bin Mu’awiyah. Fitnah ini telah banyak diketahui dan sangat terkenal. Begitu juga dengan fitnah pada masa para sahabat yang terjadi di Hurrah. Umar bin Abi Syaibah meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Demi Dzat yang jiwaku berada di genggaman Nya, sungguh akan terjadi peperangan yang besar di Medinah yang dinamakan haliqah (pemotong), tetapi saya katakan bukan pemotong rambut, melainkan pemotong agama.” (HR Ibnu Abi Syaibah)
Peperangan terjadi antara pasukan Yazid bin Mu’awiyah (Muslim bin Uqbah) dan penduduk Medinah ini merupakan protes dari Ibnu Umar, Ibnu Abbas, dan Abdurrahman bin Abu Bakar atas pembantaian terhadap Yazid bin Mu’awiyah.
Fitnah Orang Orang Tartar dan Perang Terhadap Turki
Sesungguhnya, fitnah orang orang Tartar yang dikabarkan Rosululloh saw merupakan bagian dari tanda tanda kiamat, yang akan menimpa dunia Islam. Beliau memberitahukan bahwa akan ada suatu kaum dari Turki, yaitu orang orang Tartar. Sandal mereka adalah rambut, bermata sipit, wajahnya kemerahan, dan berhidung kecil. Mereka akan memerangi kaum muslimin.
Dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh saw bersabda “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kalian memerangi suatu kaum yang beralaskan rambut dan memerangi bangsa Turki. Mata mereka sipit, wajah kemerahan, berhidung kecil, dan wajah mereka seperti bejana yang ditempa. (HR Yang Enam kecuali Nasa’i)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kalian memerangi orang orang khauz dan Kirman, yaitu suatu kaum asing yang berwajah kemerahan, mempunyai muka lebar, berhidung pesek, bermata sipit, wajah mereka bagaikan bejana yang ditempa. Dan, kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian memerangi kaum yang beralaskan rambut.” (HR Bukhari).
Semua sifat yang telah disebutkan di atas sesuai dengan orang orang Tartar yang berasal dari Turki karena Tartar dan Turki di belakang negara India dan Sind. Tartar dan Turki adalah kaum yang paling rakus atau buas di antara manusia. Mereka tidak memahami sesuatu pun, kecuali bahasa perang, kekerasan, merampas, dan menghancurkan, di mana pun mereka berada. Mereka mengangkat pemimpin yang hatinya tidak mengenal kasih sayang, lalu menyerang, di manapun mereka berada. Ketika sampai Bagdad, mereka memperbolehkan membunuh pemimpin dan keluarganya.
Dikatakan pula bahwa mereka memerangi Bagdad untuk mendidik jutaan kaum muslimin karena kemunduran khalifah dalam pemerintahan dan kebodohannya. Namun, sesungguhnya mereka lalai dan bersenang senang dengan mengumpulkan harta kekayaan. Bangsa Tartar menyebarkan kerusakan di atas bumi, di mana pun mereka berada hingga Alloh menetapkan seorang pemimpin muslim bernama Qathaz, yang saat itu menjabat sebagai hakim di Mesir. Ia dibantu oleh Zhahir Bibras berhasil mengalahkan bangsa Tartar. Maka, pecahlah mereka, bahkan kekuatan mereka pun melemah setelah terjadi peperangan yang menpertemukan mereka di Ain jalut.
Pada saatnya nanti, Tartar dan Turki akan berusaha menyerang negara negara Islam lebih dari satu kali. Kemenangan dan kehancuran silih berganti di antara keduanya. Akhirnya, mereka masuk Islam, tetapi mereka membuat kerusakan besar di istana kekhalifahan Bani Abbas serta membunuh Al Mutawakkil bin Al Mu’tashim dan anak anaknya satu per satu.
Hadits hadits tersebut merupakan mukjizat kenabian Muhammad saw. Beliau telah menyebutkan semua sifat bangsa Tartar, permasalahan (perkara) mereka dengan kaum muslimin dan bencana yang akan menggantikan umat Muhammad saw, baik dari segi perilaku maupun produk mereka. Dan, kiamat tidak akan terjadi, kecuali setelah bencana itu datang, baik dalam fitnah maupun peperangan.
No comments:
Post a Comment