Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, October 27, 2011

Tanda Tanda Shugra (Kecil) 6


Berhentinya Jizyah dan pajak


Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Irak menolak dirham dan takarannya. Syam melarang mud (tukaran) dan dinarnya, dan Mesir melarang ukuran dan dinarnya. Dan, kalian akan kembali dari mana kalian datang. Kalian akan kembali dari mana kalian datang.” (HR Muslim)


Keadaan semacam ini terjadi lebih dari satu kali, yaitu ketika musuh menjadi kuat dan melawan kaum muslimin, bahkan ketika mereka berpindah. Yang tidak terduga lagi adalah berhentinya jizyah dan pajak. Hal ini disebabkan lemahnya pemerintahan Islam dalam mengatur wilayah dan orang orang kafir dzimmi serta tidak ada lagi orang yang mau membayar pajak.


Keluarnya Api dari Bumi Hijaz


Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga keluar api dari bumi Hijaz yang menyinari leher leher unta di Bushra, Syam.” (HR Muslim)

Imam Nawawi mengatakan bahwa di zaman kita, telah keluar api di Medinah, yaitu pada tahun 654 Hijriah. Api itu tampak sangat besar dilihat dari sisi Medinah di belakang Harrah. Secara berturut turut, api itu keluar di Syam hingga menyeluruh. Hal itu diberitahukan kepada saya oleh penduduk Medinah sendiri. Perkataan ini terdapat dalam Syarah Nawawi (hal 18-28).

Dikatakan juga bahwa api itu terus menyala selama tiga bulan dan para wanita Medinah memperbincangkan sinarnya. Hal ini disebutkan dalam jurnal dan terjadi saat kiamat sudah dekat.

Hal tersebut dikuatkan oleh Al Hafizh bin Hajar yang mengatakan, “Yang tampak kepada saya bahwa api itu muncul dari arah Medinah, sebagaimana yang dipahami oleh Qurthubi dan yang lainnya.” Hal ini disebutkan dalam Fathul Bari (halaman 13-79). Disebutkan pula oleh Yaqut Al Hamawi dalam Mu’jam Al Buldan.

Api itu menyala sangat tinggi hingga sinarnya sampai ke negeri Syam. Jadi, maksud dari hadits Rosululloh saw yang menyebutkan bahwa apinya menyinari leher leher unta adalah menyinari apapun yang lebih tinggi dari bumi, dengan ukuran setinggi leher unta. Yaqut Al Hamawi juga menguatkan bahwa penduduk Syam melihat sinar itu dengan jelas. Diperkuat lagi bahwa sinarnya sampai leher leher unta dan nyalanya sampai tiga bulan. Orang orang yang menyaksikan api ini adalah penduduk Syam sendiri. Jadi, apa yang diberitakan secara mutawatir dan banyak saksi memang benar adanya.


Penenggelaman, Pemuntahan, dan Penghapusan Menjelang Kiamat


Dari Ibnu Mas’ud ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Menjelang kiamat akan terjadi penghapusan, penenggelaman, dan pemuntahan.”
(HR Ibnu Majah)

Dari Aisyah ra bahwa Rosululloh saw bersabda

Akan terjadi pada akhir umat ini : penenggelaman, penghapusan dan pemuntahan. Dikatakan kepada beliau. “Ya Rosululloh, apakah kita akan hancur, sedang di tengah tengah kita ada banyak orang sholeh ? Beliau menjawab, “Ya jika banyak kejahatan.” (HR Turmudzi)

Dari Imran bin Al Hashin ra bahwa Rosululloh saw bersabda :

Didalam umat ini akan terjadi penenggelaman, penghapusan dan pemuntahan. Seorang bertanya, “Ya Rosululloh, kapan itu akan terjadi ? Beliau menjawab, “Jika telah muncul banyak budak, alat musik dan khamar mulai diminum.” (HR Turmudzi)

Al Khasfu berarti Alloh SWT akan menenggelamkan bumi hingga sangat dalam dan manusia tidak mengetahuinya, kecuali Alloh SWT

Al Qadzfu berarti bumi akan memuntahkan segala sesuatu yang dikandungnya, termasuk lahar atau lava dan gunung berapi.

Al Maskhu berarti Alloh SWT akan melenyapkan suatu kaum atau kelompok yang Dia kehendaki dari makhluk makhluk Nya karena mereka menghalalkan yang haram,  seperti kera dan babi atau jenis binatang lain. Sesungguhnya, Alloh SWT menciptakan apa apa yang Dia kehendaki. Bukankah Alloh SWT itu Sang Pencipta dan berbuat apa yang dikehendaki Nya ?

Makna dari hadits tersebut bukan berarti hal itu belum terjadi di masa kita ini, melainkan telah terjadi di banyak tempat dan waktu. Kejadian itu akan terus berlangsung, tetapi penenggelaman, pemuntahan dan penghapusan yang paling besar merupakan sebagian tanda dekatnya kiamat. Alloh SWT tidak akan menurunkan bencana itu kepada suatu kaum jika mereka tidak menghalalkan apa apa yang telah diharamkan oleh Alloh SWT.


Dari Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda :

Jika harta rampasan diambil bagaikan menimba, amanat bagaikan harta rampasan, zakat disenangi, belajar bukan agama Alloh, suami menaati istri dan durhaka terhadap ibu, menghinakan temannya, serta merendahkan bapaknya, muncul terdengar suara suara di masjid, orang orang fasik menjadi tuan, pemimpin suatu kaum adalah orang yang paling buruk di antara mereka, orang yang paling mulia karena ditakuti kejahatannya, muncul banyak budak, alat alat musik, khamar mulai diminum, dan umat terakhir ini melaknat umat yang terdahulu, maka berhati hatilah saat itu dengan angin merah, gempa, penenggelaman dan penghapusan.
(HR Muslim, Abu daud dan Turmudzi)

Orang yang mengikuti berita akan mengetahui bahwa hal ini pernah terjadi dan akan terus berlangsung hingga tanda tanda kiamat kubra. Contohnya adalah pada tahun 232 Hijriah, awal pemerintahan Al Mutawakkil pada masa Abbasiyah, telah terjadi angin samum yang hebat di Irak dan belum pernah terjadi sebelumnya. Angin ini membakar lahan pertanian di Kufah, Basrah dan Bagdad, bahkan menewaskan para musafir. Angin ini berlangsung hingga lima puluh hari dan sampai ke Hamadzan membakar lahan pertanian, menewaskan banyak binatang di Mushil dan Sinjar, menerjang manusia di pasar pasar dan orang yang berada di jalan, serta menghancurkan banyak makhluk.

Jatuhnya Dua Pemimpin, Persia dan Romawi

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Jika Raja Kisra telah jatuh maka tidak ada Kisra sesudahnya dan jika Kaisar (Romawi) telah hancur maka tidak ada kaisar sesudahnya.” (HR Bukhari)

Kerajaan Persia dan Romawi telah jatuh ke tangan kaum muslimin. Raja mereka disingkirkan pada masa Umar bin Khattab ra

Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda :

Sesungguhnya, Alloh menyingkirkan bumi untukku maka aku dapat melihat bagian timur dan baratnya. Dan, sungguh umatku akan menjadi rajanya, lalu aku berikan dua harta simpanan, yaitu merah dan kuning. (HR Muslim)

Rosululloh saw juga memberitahukan kepada kita bahwa kita akan memerangi orang orang India.

Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda :

Dua kelompok dari umatku akan dijaga Alloh dari neraka, satu kelompok memerangi India dan satu kelompok lagi bersama Isa bin Maryam as
(HR Ahmad dan Nasa’i)


Penyampaian Ajaran Agama Siang dan Malam serta Penaklukan Romawi.


Rosululloh saw telah memberitahukan bahwa agama Islam akan sampai pada kejayaannya bersama kemuliaan dan kehinaan. Rosululloh saw bersabda, “Sungguh, perkara ini akan sampai pada apa yang telah dicapai oleh siang dan malam. Alloh tidak akan meninggalkan suatu rumah pun, kecuali memasukkan agama ini bersama kemuliaan dan kehinaan. Mulia karena Alloh memuliakan rumah itu dengan Islam, sedangkan hina karena Alloh menghinakannya dengan kekafiran.” (HR Ibnu Hibban)

Dari Abi Qubail ra berkata, “Kami sedang bersama Abdullah bin Amr bin Ash, lalu ia ditanya, kota mana yang lebih dahulu ditaklukkan, Konstantinopel atau Romawi ? Maka, ia mengajak mendekati kotak dan mengeluarkan sebuah buku dari dalamnya. Kemudian, Abdullah mengatakan, “Ketika kami sedang menulis di samping Rosululloh saw, beliau ditanya, kota mana yang lebih dahulu ditaklukkan, Konstantinopel atau Romawi ? Beliau menjawab : kota Heraklius, yaitu Konstantinopel akan ditaklukkan lebih dahulu.” (HR Ahmad, Ad darami dan Hakim)

Telah diterangkan bahwa kaum muslimin telah menaklukkan Persia dan Romawi serta menjatuhkan Kisra dan Kaisar, kemudian mereka kaum muslimin memerangi India pada masa pemerintahan Umawiyah, lalu menaklukkan Konstantinopel dan Roma. Rosululloh saw juga memberitahukan bahwa setelah itu, kita akan memerangi Turki dan Tartar yang berakhir dengan kemenangan.

Sekarang ini, dengan izin Alloh SWT, kita akan menang atas musuh musuh kita, musuh musuh Alloh SWT dan agama Islam. Sampai di sini, kita dapat mengatakan bahwa tanda tanda kiamat shugra yang jauh dari masa kita dan telah banyak terjadi, sebagian besar merupakan karunia Alloh SWT. Sedangkan, sisanya atau tanda tanda yang belum terjadi pada masa kita sekarang, hanya Alloh SWT yang tahu, dan apa yang disampaikan dalam hadits Rosululloh saw akan sampai ke kita pada saatnya nanti.

Sekarang dengan pertolongan Alloh SWT, kita akan menyebutkan tanda tanda wustha (menengah) yang telah terjadi pada masa shadrul Islam yang pertengahan dan masih terus berlangsung hingga sekarang. Sebagian tanda belum terjadi, tetapi masanya sudah dekat. Segala sesuatu yang akan terjadi, berarti telah dekat. Oleh karena itu, hendaklah kita tidak terburu buru karena janji Alloh SWT itu pasti datang dan apa yang diberitahukan oleh Rosululloh saw pasti juga datang. Orang orang fasik, kafir, dan yang berbuat maksiat meminta kiamat dan kejadiannya disegerakan karena mereka tidak percaya dengan kebangkitan hari kiamat. Sedangkan, orang orang yang beriman mengetahui bahwa kiamat pasti akan tiba, tidak diragukan kedatangannya dan Alloh SWT tidak akan mengingkari janji Nya.

…Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat ? Orang orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar akan terjadi…
(QS Asy Syura : 17-18)

…kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali kali tidak lain hanyalah menduga duga dan kami sekali kali tidak meyakininya
(QS Al Jatsiyah: 32)


Sebenarnya, tanda tanda wustha (menengah) merupakan kelanjutan dari tanda tanda shugra. Namun, sebagian ulama ada yang menganggapnya sebagai tanda tanda shugra. Mereka mengatakan bahwa tanda tanda kiamat itu hanya ada dua, yaitu tanda tanda shugra dan kubra. Tanda tanda wustha (menengah) ini mempunyai waktu yang lama hingga terjadinya kiamat. Di antaranya ada yang telah terjadi, tetapi sebagian besar belum terjadi. Lalu, bagaimana bisa dinamakan tanda tanda shugra ?  Tanda tanda shugra adalah tanda tanda yang telah terjadi pada masa Rosululloh saw, para sahabat, dan masa shadrul Islam (pertengahan) yang awal. Sedangkan, kita mengetahui bahwa sebagian besar dari tanda wustha (menengah) mempunyai keterkaitan dengan apa yang terjadi pada masa kita sekarang sehingga tidak diketahui oleh orang orang yang terdahulu. Sebagian besar ulama dan tabi’in yang membicarakan tanda tanda ini mengatakan bahwa mereka tidak akan melihatnya karena akan terjadi nanti, sebagaimana sabda Nabi saw yang berbunyi “Para wanita yang berpakaian, tetapi telanjang. Mereka mempunyai rambut seperti punuk unta yang miring.”

Sedangkan jenis wanita seperti yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada pada masa sekarang dan kebanyakan dari mereka di setiap tempat dibujuk oleh setan.

No comments:

Post a Comment