Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Monday, January 11, 2010

Hak ke dua orang tua 4

Diriwayatkan dar Ibnu Abbas, bahwasanya di dalam menafsirkan ayat :

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku ! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
(QS.Al Israa,17:23-24)

Ibnu Abbas menjelaskan bahwa Allah memerintahkan untuk tidak bertauhid kepada selain-Nya, tidak mentaati seseorang dalam maksiat, akan tetapi taatilah Allah dalam segala apa yang diperintahkan kepada kita. Yang dimaksud bahwa kita harus berbakti kepada orang tua, adalah bahwasanya kita selalu berbuat baik dan lemah lembut kepada kedua orang tua, dan bila keduanya atau salah satu di antara keduanya itu telah tua renta janganlah sekali-kali mengatakan “ah”, artinya jangan sampai mengucapkan kata-kata yang bisa menyakitkan hati. Bila orang tua kita sudah jompo dan memerlukan bantuan di dalam buang air besar, maka janganlah kita merasa malas atau bermuka masam di dalam melayani orang tua kita. Ingatlah bahwa keduanya telah berupaya membesarkan kita dengan susah payah. Kita harus selalu bersikap sopan terhadap keduanya dan berbicara dengan lemah lembut, serta mendoakan keduanya terutama setelah selesai sholat.

Diriwayatkan dari sebagian ulama tabi’in, bahwasanya dia berkata : “Barang siapa yang mendoakan kedua orang tuanya lima kali setiap hari, maka ia telah menunaikan hak keduanya; karena Allah Swt berfirman :

“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” (QS.Luqman,31:14)

Maka bersyukur kepada Allah itu adalah dengan mengerjakan shalat lima kali setiap hari, dan bersyukur kepada kedua orang tua adalah dengan mendoakan keduanya lima kali setiap hari.

Dikatakan bahwa kedua orang tua itu mempunyai 10 hak dari anaknya, yaitu :

1. Apabila orang tua membutuhkan makanan, maka anaknya harus memberikan makanan kepadanya.
2. Apabila orang tua membutuhkan pakaian, maka anaknya harus memberikan pakaian kepadanya apabila anaknya mampu untuk memberikannya.
3. Apabila orang tua membutuhkan pelayanan, maka anaknya harus melayaninya.
4. Apabila orang tua memanggilProxy-Connection: keep-alive
Cache-Control: max-age=0

naknya, maka anaknya harus menjawab dan datang kepadanya.
5. Apabila orang tua memerintahkan sesuatu, maka anaknya harus mematuhinya selama tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat dan menggunjing.
6. Anak harus berbicara dengan sopan dan lemah lembut, tidak boleh berbicara kasar kepada orang tuanya.
7. Anak tidak boleh memanggil nama orang tuanya.
8. Anak harus berjalan di belakang orang tuanya.
9. Anak harus membuat kesenangan kepada orang tuanya sebagaimana ia membuat kesenangan kepada dirinya sendiri, dan menjauhkan segala apa yang dibenci orang tuanya, sebagaimana ia menjauhkan diri dari apa yang dibenci oleh dirinya sendiri.
10. Anak harus memohonkan ampun untuk kedua orang tuanya kepada Allah selama ia berdoa untuk dirinya sendiri.

Allah menceritakan tentang Nabi Nuh as, di mana ia berdoa :
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku.”

Demikian pula doa Nabi Ibrahim as :
“Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan hari kiamat.” (Qs.Ibraahiim,14:40-41)

Diriwayatkan dari sementara sahabat ra, bahwasanya ia berkata : “Meninggalkan doa kepada kedua orang tua itu menyebabkan sempitnya rezeki bagi si anak.”

Apakah mungkin seseorang dapat menyenangkan kedua orang tua setelah keduanya meninggal dunia ? Dikatakan kepadanya : “Ya, ia dapat menyenangkan kedua orang tuanya dengan tiga hal, yaitu :

1. Ia sendiri menjadi anak yang shaleh, karena menjadi anak yang shaleh itu adalah sesuatu yang paling disenangi oleh kedua orang tuanya.
2. Ia mempererat tali persaudaraan dengan kerabat dan kenalan orang tuanya.
3. Ia memohonkan ampun dan mendoakan kedua orang tuanya, serta bershadaqah untuk keduanya.
Al-‘Ala’ bin Abdur Rahman meriwayatkan dari ayahnya dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda :

“Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga hal, yaitu : Shadaqah jariyah, ilmu yang dapat diambil manfaatnya, dan anak shaleh yang memohonkan ampun untuknya.”

Diriwayatkan dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda :

“Janganlah kamu memutuskan orang yang dulunya biasa dihubungi oleh ayahmu, karena yang demikian itu bisa memadamkan cahayamu, karena sesungguhnya kasih sayangmu adalah kasih sayang ayahmu.”

Disebutkan bahwasanya ada seseorang dari Bani Salimah datang kepada Nabi saw berkata :

“Sesungguhnya kedua orang tuaku sudah meninggal dunia, maka apakah masih ada jalan untuk berbuat baik kepada keduanya itu ?” Beliau bersabda : “Ya, yaitu memohonkan ampun untuk keduanya, melaksanakan janji wasiat keduanya, menghormati teman-teman keduanya, dan mempererat tali persaudaraan yang tidak dilakukan melainkan, karena keduanya.”

Wallaahu a’lam.

No comments:

Post a Comment