Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Sunday, July 11, 2010

BERKENALAN DENGAN ALLAH

Secara fitrah, manusia mengetahui akan adanya Pemilik Tunggal alam dan isinya. Dan manusia juga, pasti menyadari bahwa jauh di relung hatinya, ada Zat yang sangat kuasa yang mengatur kehidupannya. Sehingga, ada banyak pertanyaan Allah, mengapa kita tidak mau memakai akal kita untuk berfikir? Mengapa kita dikalahkan nafsu? Mengapa bisa tertipu oleh kesenangan palsu, yang ditawarkan dunia?

Dalam Al-Qur’an banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengajarkan ketauhidan, pemurnian akidah, sekaligus media memperkenalkan siapa Allah-Tuhan kita-sebenarnya.

Diantaranya terdapat pada surat Al-Mu’minun: 84-89:
“Katakanlah, kepunyaan siapakah bumi dan segala apa yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui? Mereka menjawab, milik Allah. Katakanlah, tidaklah kamu mendapat pelajaran?
“Katakanlah, siapakah yang mempunyai langit yang tujuh dan yang mempunyai ‘arsy yang besar? Mereka berkata, milik Allah. Katakanlah, maka mengapa kamu tidak bertakwa?”
“Katakanlah, siapakah yang di dalam kekuasaan-Nya segala sesuatu berada, sedang Dia melindungi tetapi Dia tiada dilindungi, jika kamu mengetahuinya? Mereka berkata, milik Allah. Katakanlah, maka mengapa kamu sampai tertipu?”

Sebuah pembelajaran yang mengingatkan orang-orang yang sekedar tahu mengenai Allah, tetapi tidak mengenal-Nya. Kenal, tetapi tidak mengindahkan-Nya.

Sumber: diringkas dari buku “Mencari Tuhan yang Hilang” karya Ust Yusuf Mansur

No comments:

Post a Comment