Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Monday, July 5, 2010

KETIKA WAKTU SUDAH HABIS

***dikirim oleh bundo, entah yg nulis siapa, semoga penulis ikhlas dan ridho tulisannya sy posting kesini.

KISAH YANG MUNGKIN NYATA”
Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.
Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat bertanya…. .siapa dia…tiba2 saya merasa dada saya sesak… sulit untuk bernafas….namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku……terus berjalan…. .kekerongkonganku. …sakittttttttt ……..sakit. ….. rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,… . Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku…..

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku…kkhh…….. .khhhh… .. kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat
sakit

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi… Badanku gemetar… peluh keringat mengucur deras…. mataku terbelalak.. …air mataku seolah tak berhenti.

Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu…pergi. ..berlalu begitu saja….hilang dari pandangan.

Namun setelah itu……… aku merasa aku jauh lebih Ringan, sehat, segar, cerah… tidak seperti biasanya.
Aku herann… istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya
membiru. siapa dia???????.. .
Mengapa anak2 & istriku memeluknya ! sambil menangis… mereka menjerit…histeris …terlebih istriku seolah tak mau
melepaskan orang yang terbujur tadi…Siapa dia……… ….????? ??? Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.. .. dia……..dia.
……dia mirip dengan aku….ada apa ini Tuhan…???? ????
Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu….. Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku. Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak… ..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku…Dan mereka terus-menerus menangis…. aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku Aku telah mati…aku telah mati. Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis…. berteriak. …..

Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis……. masaku telah terlewati… . aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja. Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah. Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca "tulisan" ini sungguh aku amat sangat bahagia.

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.

Demikian para sahabat mudah-mudahan ada manfaatnya

No comments:

Post a Comment