Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Monday, July 5, 2010

PUASA-PUASA SUNNAT DAN WAKTU YANG DIHARAMKAN BERPUASA

Saudaraku Seiman dan Sekeyakinan,,, Selain puasa wajib (fardhu) ada puasa yang dikerjakan oleh seseorang (muslim) guna mendapatkan ridha Allah SWT dan mendekatkan diri kepadanNya dan bagi yang melaksanakannya hukumnya sunnat. Inilah yang disebut puasa sunnat, yaitu puasa yang dianjurkan oleh Nabi SAW.

Adapun macam-macam puasa sunnat sebagaimana ditentukan Nabi SAW dan waktu-waktu diharamkan untuk berpuasa

1. Puasa Nabi Daud :
”Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda : ”Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu puasa Nabi Daud dan itulah seutama – utama puasa. Maka berkatalah aku : ”Saya sanggup lebih dari demikian.” Jawab Rasulullah SAW : ”Tidak ada yang lebih utama dari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Puasa 6 (enam) hari dibulan Syawal :
”Puasa ini biasa dinamakan puasa enam (Syawalan) dari Ayub berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia puasa 6 (enam) hari pada bulan syawal, seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Muslim)

3. Puasa Arafah :
”Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (bulan Haji) orang yang sedang melakukan haji tidak disunnahkan berpuasa Arafah karena mereka sedang wukuf di Arafah. Sesuai Hadist berikut ini :
”Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda : ”Puasa dihari Arafah akan menghapus dosa dua tahun, tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang.” (HR Musim)

4. Puasa Asyura :
Yaitu puasa sunnat pada tanggal 10 Muharram (puasa hari ’Asyura)
”Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW telah bersabda : ”Puasa hari ’Asyura itu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim)

5. Puasa Sya’ban :
(Puasa sunnat yang dilaksanakan dibulan Sya’ban.)
”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh, selain bulan Ramadhan dan saya tidak melihat Rasulullah pada bulan-bulan lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)

6. Puasa 3 (tiga) hari (setiap bulan yaitu tanggal 13,14, dan tanggal 15 bulan (Qomariah) kecuali bulan Dzulhijjah.
”Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda : ”Apabila engkau hendak berpuasa engkau hanya 3 (tiga) hari dalam satu bulan, hendaklah kamu berpuasa tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Ahmad dan Nasa’i)

7. Puasa Senin Kamis :
Bersabda Rasulullah SAW :
”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Nabi SAW selalu memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (HR Turmudzi)

Sementara waktu-waktu yang diharamkan berpuasa adalah seperti berikut, bahwa umat Islam diperbolehkan melakukan puasa kapan saja ia menghendakinya, kecuali pada hari-hari dimana Rasulullah SAW mengharamkan puasa dan hari-hari diharamkan kita (umat) berpuasa adalah :
A. Dua Hari Raya, yaitu hari raya Idhul Fitri dan Hari Raya Idhul Adha. Hari raya Idhul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal dan hari raya Idhul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.
@. Hadist Nabi SAW dari Abu Hurairah ra : ”Rasulullah SAW melarang puasa pada dua hari raya yaitu hari raya Idhul Fitri dan hari raya Idhul Adha.” (HR Muslim)

B. Hari-hari Tasrik (tiga hari) yaitu tanggal 11,12 dan tanggal 13 Dzulhijjah”
@. Sementara Hadist dari Nubaisyah Al Huzail ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Hari-hari Tasyrik itu adalah hari-hari makan dan minum serta menyebut (mengagungkan) Allah Azza wa Jalla.” (HR Muslim)
@. Dan bersabda Rasulullah SAW didalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Daruqutni :
”Dari Anas, bahwasanya Nabi SAW telah melarang berpuasa pada lima hari dalam satu tahun, yaitu : Hari raya Idhul Fitri, hari raya Idhul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.” (HR Daruqutni)

Saudaraku, larangan melakukan puasa tersebut adalah merupakan hak Allah yang harus ditaati oleh orang beriman. Karena setiap perintah maupun larangan Allah SWT pasti mempunyai rahasia dan manfaat bagi kita seorang hamba;
Rasulullah SAW bersabda :”Bahwasanya Tuhanmu mempunyai hak atasmu yang wajib engkau bayar. Begitu juga keluargamu dan dirimu, semua mempunyai hak yang wajib engkau bayar. Maka dari itu hendaklah engkau berpuasa sewaktu-waktu dan berbuka sewaktu-waktu. Berjaga malam sewaktu-waktu dan tidur diwaktu yang lain. Dekatilah ahlimu dan berikanlah hak mereka satu persatu.” (HR Bukhari)

c.Pada hari Syak yaitu tanggal 30 Sya’ban yang tiada terlihat malamnya hilal Ramadhan :
Saudaraku, selain waktu-waktu yang diharamkan berpuasa diatas, orang Islam juga dilarang (makruh) berpuasa pada hari Jum’at, kecuali sehari sebelum hari Jum’at atau sehari sesudah hari Jum’at memang sudah berpuasa atau memang akan berpuasa, sesuai Hadist dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang isinya melarang orang berpuasa pada hari Jum’at kecuali telah berpuasa sehari sebelumnya (hari Kamis) dan atau akan berpuasa sesudah hari Jum’at (hari sabtu)nya.

SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA....

Subhanallah wabihamdihi
Subhanakallahumma wabihamdika
AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

No comments:

Post a Comment