Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, February 6, 2009

Akhlak 2


Kadang seseorang beranggapan bahwa dirinya adalah pemberani. Padahal dia adalah orang yang nekat dan ngawur serta sembrono. Ada juga yang merasa dirinya jujur dalam ucapan dan selalu berbicara benar. Padahal dia sering menebar isu dan mengadu domba. Ada juga orang yang terlalu lembut dan terlalu merendah, hingga menjadi orang yang kalah, lemah dan tak berdaya. Bersikap keras dalam kondisi yang dibutuhkan sikap kelembutan termasuk sikap yang sembrono dan kasar. Bersikap lembut dalam kondisi yang membutuhkan ketegasan, termasuk dari kelemahan.

Kadang kedermawanan seseorang sampai pada sikap boros juga kurang baik, namun dia merasa sebagai orang yang dermawan dan terpuji. Ada juga yg beranggapan telah memberikan manfaat kepada orang lain dengan pujian yang berlebihan. Padahal dia telah memenggal leher orang lain dan menyembelihnya tanpa pisau.

Manusia memiliki karakter yang berbeda-beda dan cara yang berbeda dalam berinteraksi dengan mereka. Agar seseorang dapat beradaptasi dalam interaksinya dengan orang lain, maka ia harus memahami penyakit dan obatnya. Sebisa mungkin dia harus memahami al-Quran, Sunnah, sejarah hidup Rasullullah s.a.w dan para sahabatnya juga cara bergaul dengan Rasulullah dan dengan orang banyak. Juga harus memahami kondisi orang lain dan mampu meletakkan dalil dari al-Quran dan Sunnah dengan tepat. Harus mampu menyikapi setiap peristiwa dengan sikap yang baik. Inilah yang dinamakan dengan hikmah. Bagian dari hikmah adalah meletakan dalil yang benar pada tempat yang benar juga.

Banyak orang yg cukup mengerti tentang al-Quran dan Sunnah, tapi tidak mampu meletakkan dalil tertentu sesuai pada tempatnya. Mirip apoteker yang mempunyai banyak obat tapi memberikan obat yang salah, sudah pasti pesakit akan menjadi tambah sakit bukan sembuh. Dia harus meletakan dalil pada tempatnya yang tepat. Benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w dalam riwayat Bukhari “Berapa banyak mubalig (orang-orang yang menyampaikan) yang menyampaikan (sesuatu) kepada orang yang lebih paham akan sesuatu itu daripada dirinya.

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim terdapat “Jika Allah menginginkan kebaikan pada diri seseorang,maka dia akan diberikan kepahaman agama”

Firman Allah :”Allah memberikan hikmah kepada orang yang dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang mampu mengambil pelajaran,kecuali orang-orang yang berakal”
(QS.Al-Baqarah:269)

Ayat-ayat al-Quran dan Sunnah adalah mata yang dipergunakan oleh hati seorang hamba untuk melihat segala sesuatu. Bagaikan cahaya yang menerangi mata manusia dari kegelapan dunia.

Rasululluah s.a.w bersabda : Allah akan membahagiakan seseorang yang mendengar ucapanku kemudia dia sadar dan melaksanakannya seperti yang didengar olehnya”

Keutamaan berbudi luhur dan kebutuhan mendesak akan adanya aturan (fikih) tentang akhlak, maka dari itu saya disini belajar untuk menyampaikan apa yang selama ini saya dapatkan, bukan bermaksud untuk menggurui seseorang, tetapi hanya sekedar saling mengingatkan sebagai saudara seiman. Agar supaya kita dapat berbahagia di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.

Allah SWT telah meletakan kejayaan, kesuksesan umat manusia di dunia dan diakhirat kelak hanya pada amalan agama yang sempurna, jadi bukan pada harta kekayaan, bukan pada tingginya jabatan, bukan pada miskin dan kayanya seseorang, bukan pula dari rupa dan fisik tubuhnya. Tetapi semuanya tergantung niat dan amalan agamanya semata. Subhanallah.. Maha Adil-Nya Allah SWT.

“Kelangsungan hidup suatu bangsa tergantung pada akhlaknya, jika tidak ada akhlaknya, maka hancurlah mereka”

“Perbaiki selalu hubungan kita dengan Allah, maka Allah akan perbaiki hubungan kita dengan mahluk-mahlukNya”

No comments:

Post a Comment