Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, February 6, 2009

Ikhlas 2


Barang siapa yang mengerjakan tujuh hal tanpa dibarengi dengan tujuh hal, maka apa yang ia kerjakan itu tidak akan membawa manfaat, yaitu:

Seseorang yang beramal dengan takut, namun tidak memelihara diri. Ia mengatakan:”Saya takut siksaan Allah, tetapi ia tidak meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa. Maka ucapannya itu tidak membawa manfaat sama sekali bagi dirinya.

Seseorang yang beramal dengan penuh harapan, namun tidak beusaha. Ia mengatakan:”saya mengharapkan pahala Allah, tetapi ia tidak berusaha mencapainya dengan amalan-amalan shaleh. Maka apa yang ia ucapkan itu tdk ada gunanya.

Niat tanpa realisasi. Di dalam hati ia berniat untuk mengerjakan ibadah dan perbuatan baik, namun ia tidak merealisasikannya dengan tindakan. Maka apa yang ia niatkan itu tidak akan membawa manfaat bagi dirinya.

Doa tanpa kesungguh-sungguhan. Ia berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik, namun ia tidak bersungguh-sungguh untuk mengerjakannya. Maka doanya itu tidak ada gunanya. Yang lebih penting hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam beramal, maka Allah akan memberinya ia kekuatan, firman Allah : “Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS.Al-Ankabuut:69)

Mohon ampun tanpa penyesalan. Ia mengucapkan “saya mohon ampun kepada Allah” namun ia tidak menyesali dosa-dosanya. Maka permohonannya itu sia-sia saja.

Dalam hal-hal yang kelihatan, ia kerjakan dengan baik, namun dalam hal-hal yang tidak diketahui orang, ia tidak mengerjakannya dengan baik. Tindakan semacam ini menunjukkan bahwa perbuatannya itu tidak membawa kebaikan kepada pelakunya.

Seseorang yang beramal dengan sungguh-sungguh tanpa ikhlas. Maksudnya ia bersungguh-sungguh dalam menerjakan ibadah, namun amal ibadahnya tidak ikhlas karena Allah SWT. Maka amalan-amalannya yang tidak ikhlas itu tidak akan bermanfaat apa-apa bagi dirinya, bahkan yang demikian itu merupakan penipuan bagi dirinya sendiri.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan dari Nabi saw, Beliau bersabda : “Pada akhir zaman akan keluar orang-orang yang dalam menghimpun dunia itu seperti pemerah susu” dalam naskah yang lain disebutkan “memakan dunia dengan menggunakan agama” dalam naskah yang lain disebutkan “Mereka menghimpun dunia, kemudia berpakaian seperti bulu domba didalam kehalusannya, mulut (ucapan) mereka lebih manis daripada gula, namun hati-hati mereka adalah laksana hati-hati serigala” Allah berfirman : “Apakah dengan Aku kamu menipu atau apakah kamu memperdayakan Aku penuh keberanian?” Di mana ia menjadikan dirinya itu gagah berani tanpa berfikir dan bertanya-tanya. (Firman Allah) : “Maka dengan nama-Ku Aku bersumpah bahwa sungguh Aku menimpakan fitnah kepada mereka yang mana orang-orang bijaksana dan berakal yang berada di tengah-tengah mereka terheran-heran”

“Ada seseorang datang kepada Nabi saw, lantas berkata :’Wahai Rasul Allah, sesungguhnya saya mengerjakan suatu amal, kemudian saya menyembunyikannya kemudia amal itu diketahui orang, maka hal yang demkian itu menimbulkan rasa bangga bagiku, maka dalam hal ini apakah saya mendapatkan pahala?’ Beliau bersabda:’Dalam hal yang semacam ini kamu memperoleh pahala diam-diam dan pahala diketahui orang’.”

Segala sesuatu didunia ini adalah bergantung kepada niatnya, apabila baik niatnya maka akan baik pula hasilnya, tetapi apabila niatnya buruk maka akan buruk pula hasilnya, bagaikan bola yang dilemparkan ke tembok, kira-kira kemanakah bola tersebut akan kembali ?

Selalu berusaha memperbaiki niat, diawal amalan, ditengah amalan, dan pada akhir amalan, hendaknya jangan disebut-sebutkan.

Sedangkan orang yang merasa bangga bila orang lain melihat amal perbuatannya tidak dengan maksud agar diikuti / ditiru orang lain, maka dikhawatirkan pahala amal yang demikian akan lenyap.

Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya para malaikat mengangkat amal salah seorang dari hamba-hamba Allah, dimana mereka menganggap banyak dan suci atasnya, sehingga mereka sampai ke tempat yang dikehendaki oleh Allah dari kekuasaan-Nya, Allah lantas mewahyukan kepada mereka dengan firman-Nya. “Sesungguhnya kamu yang menjaga amal hamba-Ku, sedangkan Aku yang menilai apa yang ada didalam jiwanya. Sesungguhnya hamba-Ku yang ini tidak ikhlas kepada-Ku dalam amalnya, maka tulislah ia dalam Sijjin. Dan para malaikat naik dengan membawa amal salah seorang hamba di mana mereka menganggap sedikit dan sepele atasnya, sehingga mereka sampai ke tempat yang dikehendaki Allah dari kekuasaan-Nya, Allah lantas mewahyukan kpada mereka dengan firman-Nya: “ Sesungguhnya kamu yang menjaga amal hamba-Ku, sedangkan Aku yang menilai apa yang ada didalam jiwanya. Sesungguhnya hamba-Ku yang ini ikhlas karena Aku dalam amalnya, maka tulislah ia di dalam “Illiyyin”.”

Hadist diatas menunjukkan bahwa amal yang sedikit yang disertai dengan ikhlas karena Allah itu lebih baik daripada amal yang banyak yang tidak ikhlas karena Allah. Sebab amal sedikit yang ikhlas akan dilipatgandakan oleh Allah atas kemurahan-Nya.

Allah berfirman : “Dan jika ada kebaikan sekecil zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya” (QS.An-Nisaa:40)

Sedangkan amal yang banyak yang dikerjakan tidak ikhlas karena Allah, maka tidak akan mendatangkan pahala bagi pelakunya, bahkan tempat kembalinya adalah neraka jahannam.

No comments:

Post a Comment