Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Sunday, February 8, 2009

keadaan Surga dan Penghuninya 1


Dari Abu Hurairah ra Nabi saw bersabda : “Kami bertanya : “Wahai Rasulullah, surga itu dibuat dari apa ?” Beliau menjawab : “Dari air”. Kami berkata : “Beritahukanlah kepada kami tentang bangunan surga itu”. Beliau bersabda : “Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, lantainya berupa minyak kesturi yang semerbak harum, tanahnya berupa za’faran, kerikilnya berupa mutiara dan permata. Barang siapa yang masuk kedalamnya, maka ia selalu berada dalam keadaan senang dan tidak pernah susah, kekal dan tidak pernah mati, bajunya tidak pernah rusak, dan masa mudanya tidak akan berlalu”

Kemudian Nabi saw bersabda : “Ada tiga macam kelompok manusia yang doanya tidak akan ditolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka puasa, dan doa orang yang dianiaya. Doa itu diangkat keatas awan, lalu Tuhan yang sempurna keagungan-Nya melihat lantas berfirman : “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolong kamu, walaupun tidak sekarang”.

Dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw, Beliau bersabda :
“Sesungguhnya di dalam surga itu ada suatu pohon yang bila seseorang yang berkendaraan berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun niscaya ia tidak akan terputus daripadanya. Perhatikanlah ayat : “Dan naungan yang terbentang luas” (QS.Al-Waaqi’ah:30) Di dalam surga ada kenikmatan yang tidak pernah dipandang mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang. “Perhatikanlah ayat : “Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam-macam nikmat yang menyenangkan hati” (QS.As-Sajdah:17) Dan sungguh tempat cemeti di dalam surga itu lebih baik dari pada dunia dan isinya,. Perhatikanlah ayat : “Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan” (QS. Ali ‘Imran:185)

Dari Ibnu Abbas ra, dimana ia berkata : “Sesungguhnya didalam surga itu ada bidadari yang diciptakan dari empat macam bahan yaitu : minyak kesturi, ‘anbar, kafur, dan za’faran, dan tanahnya dicampur dengan air kehidupan. Semua bidadari itu sangat mempesonakan, dan seandainya mereka berludah ke laut, niscaya air laut itu menjadi tawar, dan di leher bidadari itu tergantung tulisan yang berbunyi : “Siapa yang ingin mempunyai istri seperti aku, maka hendaklah ia taat kepada Tuhanku”.

Mujahid berkata : “Bumi surga itu terbuat dari perak, debunya dari minyak kesturi, urat-urat daunnya dari perak, dahan-dahannya dari mutiara dan batu permata, serta daun dan buahnya berada dibawah dahan. Barang siapa yang memakannya dengan berdiri, maka ia tidak akan mengalami kesulitan, siapa yang memakannya dengan duduk, maka ia tidak akan mengalami kesulitan, dan siapa yang memakannya dengan berbaring, maka ia pun tidak akan mengalami kesulitan sedikit pun”, dan kemudian ia membaca ayat yang berbunyi : “Dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya” (QS.Al-Insaan:14)

Maksudnya buahnya itu dekat, sehingga mudah digapai baik oleh orang yang berdiri maupun duduk.

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw, Beliau bersabda : “Demi Dzat yang menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw., sesungguhnya penghuni surga itu selalu bertambah bagus dan tampan, sebagaimana mereka selalu bertambah tua sewaktu berada di dunia”.

Rasulullah saw bersabda : “Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka, maka ada suara yang berseru : “Wahai penghuni surga, sesungguhnya Allah bermaksud untuk melaksanakan janji-Nya kepadamu”. Mereka berkata : “Apakah itu, bukankah Dia telah memberatkan timbangan kami, mencemerlangkan wajah kami, memasukkan kami ke dalam surga, dan mengeluarkan kami dari neraka”. Nabi saw melanjutkan sabdanya : “Kemudian Allah menyingkapkan tabir, maka mereka dapat melihat-Nya. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, Allah tidak memberikan sesuatu yang lebih disenangi kepada mereka daripada melihat kepada-Nya”.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Di mana ia berkata “Malaikat Jibril datang kepada Nabi saw. Dengan membawa sebuah cermin putih yang disitu ada sebuah titik hitam, maka Nabi saw bertanya : “Apakah cermin putih itu?” Jibril menjawab : “Ini adalah hari Jum’at, dan titik hitam ini adalah saat yang ada pada hari Jum’at yang telah dikaruniakan Allah kepadamu dan kepada umatmu, sehingga umat-umat yang sebelum kamu, maksudnya orang-orang Yahudi, dan Nasrani, berada di belakangmu. Pada hari Jum’at itu ada suatu saat yang apabila seseorang mukmin memohon sesuatu yang baik kepada Allah SWT bertepatan pada saat itu, niscaya permohonannya itu akan dikabulkan oleh Allah, dan bila ia berlindung diri dari sesuatu yang tidak diinginkan niscaya Allah akan melindunginya”’ Jibril berkata : “ Bagi kami (para malaikat), hari Jum’at itu diberi nama hari tambahan?” Rasulullah bertanya, “apakah hari tambahan itu?” Jibril berkata : “Sesungguhnya Allah telah membuat suatu lembah di dalam surga yang didalamnya ada bukit dari minyak kesturi,. Apabila datang hari Jum’at, maka lembah itu dikelilingi dengan mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya yang diduduki oleh para Nabi, dan juga dikelilingi dengan mimbar-mimbar dari emas yang bertahtakan permata dan mutiara yang diduduki oleh para orang yang benar, orang yang mati syahid, dan orang yang shaleh. Orang-orang yang berada di dalam kamar itu turun lalu duduk di belakang mereka pada bukit itu. Mereka berkumpul menghadap kepada Tuhan lantas memanjat puja dan puji kepada-Nya, kemudian Allah SWT berfirman kepada mereka : “Ajukanlah permintaan kepada-Ku” Mereka berkata : “Kami memohon keridhaan-Mu” Allah SWT berfirman : “Aku telah memberikan keridhaan-Ku kepadamu yang mana Aku akan menempatkan kamu di rumah-Ku, dan Aku muliakan kamu”. Kemudian Allah menampakkan diri kepada mereka sehingga mereka melihat-Nya. Maka tidak ada suatu hari yang lebih mereka sukai daripada hari Jum’at karena pada hari Jum’at itu mereka mendapatkan tambahan kemuliaan”.

Allah berfirman kepada malaikat-Nya : “Berilah makan kekasih-kekasih-Ku”. Kemudian berbagai macam makanan dihidangkan kepada mereka. Mereka dapatkan pada setiap jenis makanan itu suatu kelezatan yang tidak terdapat pada makanan yang lain. Apabila mereka selesai makan, maka Allah SWT berfirman kepada malaikat-Nya : “Berilah mereka minum”. Kemudian berbagai macam minuman dihidangkan kepada mereka. Mereka dapatkan pada setiap jenis minuman itu suatu kenyamanan yang tidak terdapat pada jenis minuman yang lain. Apabila mereka telah selesai minum, maka Allah SWT berfirman kepada mereka : “Aku adalah Tuhanmu, Aku telah melaksanakan janji-Ku. Ajukanlah permintaan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya”. Mereka berkata : “Wahai Tuhan kami, kami mohon keridhaan-Mu”, mereka mengulanginya dua atau tiga kali. Kemudian Allah SWT berfirman : “Aku telah memberikan keridhaan kepadamu, dan pada hari ini Aku memberikan tambahan kenikmatan kepadamu, dimana Aku memuliakan kamu dengan suatu kemuliaan yang lebih besar daripada semua kenikmatan”. Kemudian Allah menyingkapkan tabir dan mereka dapat melihat Dzat-Nya. Masya Allah. Mereka semua bersungkur sujud kepada-Nya. Ketika mereka sedang bersujud , Allah berfirman kepada mereka : “Angkatlah kepalamu. Saat ini bukanlah saat untuk beribadah. Mereka lupa terhadap segala kenikmatan yang sudah dinikmatinya didalam surga karena melihat Dzat-Nya adalah suatu kenikmatan luar biasa yang tiada bandingannya.

Kemudian mereka pulang ke tempat masing-masing diiringi dengan hembusan angin yang sangat harum dari bawah ‘arasy dari bukit yang terbuat dari kesturi putih yang bertaburan di atas kepala mereka dan pada ubun-ubun kuda mereka. Ketika mereka sampai pada istri mereka, istri mereka melihat mereka itu lebih tampan daripada sebelum meninggalkannya. Istri itu berkata : “Kamu kembali dengan lebih tampan daripada sewaktu berangkat”.

No comments:

Post a Comment