Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Saturday, February 7, 2009

Ikhlas 5


Orang yang baik itu akan selalu mengingatkan dan memperingatkan kepada sesamanya dengan tiga persyaratan :


Barang siapa yang beramal untuk akhiratnya, maka Allah akan mencukupi urusan dunianya.


Barang siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.


Barang siapa yang memperbaiki apa yang tersembunyi, maka Allah akan memperbaiki apa yang nampak.

Apabila Allah menghendaki kehancuran seseorang, maka Allah menyiksanya dengan tiga hal :


Allah memberinya ilmu, namun ia tidak mau mengamalkannya.

Allah memberinya bisa bergaul dengan orang-orang yang shaleh, namun ia tidak mau mengerti hak-hak mereka.

Allah memberinya kesempatan untuk mengerjakan ibadah, namun ia tidak ikhlas dalam ibadahnya itu.

“Hal yang demikian itu bisa terjadi disebabkan oleh jahat niatnya dan jelek hatinya, karena seandainya niatnya itu benar, niscaya Allah akan mengaruniainya ilmu yang bermanfaat, ikhlas dalam beramal dan mengerti (penghormatan) kepada orang-orang yang shaleh”.

Apabila seseorang mengerjakan amal-amal perbuatan yang wajib karena perasaan riya, di mana seandainya bukan karena riya ia tidak akan mengerjakannya maka ia benar-benar orang munafik dan orang semacam itulah disinyalir oleh Allah melalui firman-Nya :

“Sungguh, orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka” (QS.An-Nisaa:145)

Maksudnya mereka akan ditempatkan di neraka Hawiyah bersama sama dengan keluarga Fir’aun, karena seandainya tauhidnya benar dan mempunyai rasa ikhlas, niscaya ia tidak akan enggan sama sekali untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban. Kedua, apabila seseorang mengerjakan amal-amal perbuatan yang wajib, di mana apabila diketahui orang lain ia akan mengerjakannya dengan sempurna, sedangkan bila tidak diketahui orang lain ia akan mengerjakannya dengan kurang sempurna, maka ia mendapatkan pahala dari amalan yang kurang sempurna itu, dan tidak akan diberi pahala dari amalanya yang sempurna itu yang ia kerjakan karena ada orang lain, bahkan nanti akan diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya yang karena orang lain itu, dan amalnya akan diperhitungkan sesuai dengan niatnya.

Wallaahu a’lam.

No comments:

Post a Comment