Dalam riwayat lain disebutkan, seandainya seorang wanita surga atau penghuni surga memperlihatkan telapak tangannya dari langit, niscaya segala apa yang berada di antara langit dan bumi itu akan terang benderang.
Ada seorang ahli kitab datang kepada Nabi saw. Dan berkata : “Wahai Abul Qasim, apakah kamu mengira bahwa penghuni surga itu makan dan minum?” Beliau bersabda : “Benar”. “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, Sesungguhnya salah seorang diantara mereka itu dikaruniai kekuatan seratus orang dalam hal makan, minum dan bersetubuh”. Ahli kitab itu berkata : “Sesungguhnya orang yang makan dan minum itu mempunyai hajat perlu ke kamar kecil, sedangkan di dalam surga tidak ada kotoran sama sekali”. Beliau bersabda : “Hajat salah seorang di antara mereka itu dikeluarkan melalui keringat yang baunya harum bagaikan harumnya kesturi”.
Dari Abu Hurairah ra Nabi saw bersabda : “Rombongan pertama yang akan masuk surga di antara umatku bagaikan bulan purnama, kemudian yang berikutnya bagaikan bintang yang sangat cemerlang, kemudian sesudah itu sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Mereka tidak kencing dan tidak buang air besar, tidak meludah dan tidak beringus. Sisir rambut mereka terbuat dari emas, dan ukup-ukup mereka dari kayu cendana yang harum. Keringat mereka berupa minyak kesturi dan bentuk mereka seperti bentuk seorang dengan tinggi badan seperti Nabi Adam as. Yakni 60 hasta”.
Setiap kekasih Alah itu mempunyai 70 perhiasan yang beraneka ragam warnanya. Pada jari-jari mereka terdapat sepuluh cincin dengan ditulisi :
Pada cincin pertama tertulis : “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu”
(QS. Ar-Ra’d:24)
Pada cincin kedua tertulis : “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman”.
(QS.Al-Hijr:46)
Pada cincin yang ketiga tertulis : “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu karena perbuatan yang telah kamu kerjakan” (QS.Az-Zukhruf:72)
Pada cincin keempat tertulis : “Dihilangkan dari kamu segala kesedihan dan duka-cita”.
Pada cincin kelima tertulis : “Kami pakaikan intan dan berbagai macam perhiasan kepadamu”.
Pada cincin keenam tertulis : “Kami kawinkan kamu dengan bidadari yang cantik jelita”.
Pada cincin ketujuh tertulis : “Dan bagimu di dalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati dan sedap dipandang mata dan kamu kekal didalamnya”.
Pada cincin kedelapan tertulis : “Kamu berteman dengan para nabi dan orang-orang yang benar”.
Pada cincin kesembilan tertulis : “Kamu akan muda terus, tidak akan tua”.
Pada cincin kesepuluh tertulis : “Kamu bertempat tinggal di tengah-tengah tetangga yang mana tidak ada tetangga yang akan mengganggu kamu”.
Barang siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan seperti tersebut diatas, maka ia harus senantiasa mengerjakan lima hal, yaitu :
Mencegah dirinya dari semua jenis kemaksiatan, Allah SWT berfirman : “Dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggalnya”. (QS. An-Naazi’aat:40-41)
Rela dengan keadaannya yang sangat sederhana. Diriwayatkan dalam sebuah hadist : “Harga surga itu adalah meninggalkan dunia”.
Sangat senang untuk mengerjakan ketaatan kepada Allah, di mana segala aktifitasnya dikaitkan dengan ketaatan itu dengan harapan bahwa ketaatannya itu akan menjadikan sebab ampunan dan mendapatkan surga. Firman Allah SWT : “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu karena perbuatan yang telah kamu kerjakan”. (QS.Az-Zukhruf:72)
Dalam ayat lain disebutkan :
“Sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan” (QS.As-Sajdah:17)
Mencintai orang-orang shaleh dan orang-orang yang baik, di mana dia senantiasa bergaul dan berkumpul bersama mereka, karena ada di antara mereka bila memohon ampun kepada Allah, niscaya akan memberikan syafa’at kepada kawan-kawan dan saudara-saudaranya, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi saw, dimana beliau bersabda : “Perbanyaklah saudara, karena sesungguhnya setiap saudara itu bisa memberikan syafa’at nanti pada hari kiamat”.
Memperbanyak doa dan mohon ampun kepada Allah SWT agar mengaruniai surga dan menjadikan akhir hidupnya baik (Husnul khatimah). Amin.
Sebagian orang-orang yang bijaksana berkata : “Orang yang cenderung kepada dunia padahal ia mengharapkan pahala adalah suatu kebodohan, dan orang yang tidak bersungguh-sungguh dalam beramal setelah ia mengetahui pahalanya adalah suatu kelemahan. Sesungguhnya di dalam surga itu ada suatu istirahat yang tidak akan diperoleh, melainkan oleh orang yang sewaktu di dunia tidak pernah istrirahat untuk beribadah, dan di sana ada suatu kekayaan yang tidak akan diperoleh, melainkan oleh orang yang tidak mementingkan dunia dan merasa cukup dengan keadaannya yang sangat sederhana”.
Salah seorang zahid bercerita bahwa ia makan sayuran dan garam saja tanpa roti, kemudian ada seseorang yang berkata : “Kamu cukup makan hanya seperti ini saja?” Orang zahid itu menjawab : “Saya jadikan makan ini hanya sekedar untuk menguatkan tubuh agar dapat mengerjakan ibadah semoga saya bisa masuk surga, sedangkan kamu jadikan makanan yang enak-enak itu untuk menuju ke kamar kecil (wc).”
Dari Ibrahim bin adham, bahwasanya ia hendak masuk ke kamar mandi, kemudian dilarang oleh pemiliknya seraya berkata : “Kamu harus membayar bila mau masuk”. Kemudian Ibrahim menangis dan berkata : “Wahai Allah, saya tidak diizinkan untuk masuk ke rumah setan dengan gratis, maka bagaimana mungkin saya dapat masuk rumah para nabi dan orang-orang yang benar dengan gratis”.
Disebutkan dalam sebagian wahyu yang diturunkan kepada sebagian nabi-nabi-Nya : “Wahai manusia, kamu mau membeli neraka dengan harga yang mahal, sedangkan kamu tidak mau membeli surga dengan harga yang murah”.
Yahya bin Mu’adz Ar-Razi berkata : “Meninggalkan dunia itu memang berat, akan tetapi meninggalkan surga itu jauh lebih berat daripadanya. Sesungguhnya maskawin surga itu adalah meninggalkan dunia”.
No comments:
Post a Comment