Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Saturday, July 10, 2010

Letak Iman dan Pentingnya Da'wah

Assalamualaikum WRB

Segala puji tak berujung hanya milik Allah swt, yang maha mengatur segala mahlukNya lagi menjamin rezki semua mahluk, Raja diatas segala raja. Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan walaupun seorang mahluk melahirkan apa yang ada di dalam hatinya atau pun menyembunyikannya, niscaya Allah swt akan membuat perhitungan dengan perbuatan tersebut. Maha Suci Allah yang tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Shalawat dan salam senantiasa kita kirimkan kepada Nabi yang kita cintai, yang kita contoh segala amal perbuatannya, Nabi yang kita rindukan perjumpaan dengannya beserta ahli keluarga beliau serta para sahabat r.anhum dan ummat seluruhnya yang mempertahankan sunnah-sunnah baginda Rasulullah hingga hari kiamat.

Saudaraku seiman, jika seseorang bertanya dimanakah letak "yakin" maka tempat yang dituju adalah hati, dimana segala sesuatu berlabuh pada daging kecil yang tersimpan dalam tubuh kita.

Hati ini sangatlah kecil tapi yang ditampung dari hati ini melebihi dari luasnya langit dan bumi.

Didalam hati tersimpan berjuta keinginan dan hasrat setiap mahluk sampai nafsupun terkendali melalui hati, asbab pentingnya fungsi hati maka Allah SWT menyatakan.
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,tetapi yang buta,ialah hati yang di dalam dada"(QS AL-Haj{22}:46).

Rasulullah SAWpun bersabda
'Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal organ,bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu.Dan bila dia rusak,maka rusaklah seluruh tubuhnya.Organ itu adalah hati (qolbu)"(HR Bukhari 1/126 dan Muslim X1?27,28)

Dalam hidup kita ada dua hal yang membutuhkan makanan, yang pertama jasad dan yang kedua adalah hati.

Jasad butuh makanan agar dapat berfungsi dan bergerak untuk memenuhi segala keperluan hidup manusia tapi yang menjadi esensi dan kemanakah arah tujuan dari jasad manusia tergantung dari apa yang dikonsumsi oleh hati.

Jasad bergerak atas dasar perintah dan keinginan dari "hati", maka sangatlah penting untuk menjaga kondisi dari hati. Hati yang senantiasa mengkomsumsi hal-hal yang baik maka akan condong ke hal yang baik pula dan begitupula sebaliknya, hati yang senantiasa sering diisi dengan racun maka akan membuat perilaku yang tidak menyenangkan

Dikisahkan di antara sahabat Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang memiliki semangat dan kepiawaian dalam menjalankan tugas da’wah ialah Mush’ab bin Umair. Ia terhitung salah seorang as-Sabiqun al-Awwaluun (pionir pemeluk Islam). Sahabat yang satu ini sudah memperlihatkan kehanifan dan kecintaannya kepada "iman" sejak awal kali ia mendengar soal Muhammad bin Abdullah SAW yang mengaku sebagai Nabi terakhir utusan Allah.

Mush’ab bin Umair bukan sembarang lelaki. Ketika di masa jahiliyyah, ia dikenal sebagai pemuda dambaan kaum wanita. Ia adalah seorang pemuda ganteng yang dikenal sangat menawan. Bila ia menghadiri sebuah perkumpulan ia segera menjadi magnet pemikat semua orang terutama kaum wanita. Gemerlap pakaiannya dan keluwesannya bergaul sungguh mempesona. Namun sesudah memeluk Islam, ia berubah samasekali.

Ketika Ayahnya mengetahui akan keislamannya maka ia diperintahkan untuk menanggalkan segala sesuatu yang ia miliki yang telah ayahnya berikan kepadanya. Tanpa berfikir panjang beliaupun menanggalkan kesenangan yang dia tahunya hanya sementara itu maka jadilah sahabat Mush'ab bin Umair telanjang tanpa sehelai kainpun, tapi karena ibunya yang kasihan kepadanya maka diberikannya kepada mush'ab sehelai selimut untuk menutupi tubuhnya.

Ketika Rasulullah SAW berhijrah ke madinah, Mush'ab menyertai Rasulullah hanya memakai sehelai selimut yang diberikan ibunya.

Pada suatu hari ia tampil di hadapan beberapa orang muslimin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah. Demi memandang Mush’ab, mereka sama menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush’ab memakai jubah usang yang bertambal–tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka pakaiannya sebelum masuk Islam tak ubahnya bagaikan kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi.

Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia seraya bersabda : “Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Sahabat sangat mengerti akan kalimat syahadat, mereka meyakini bahwa kehidupan yang membuat manusia menjadi mulia bukan ketika mendapatkan segala sesuatunya di muka bumi ini, tapi mereka meyakini kebahagian akan mereka dapatkan selama mereka taat akan perintah Allah dan mencontoh cara hidup Rasulullah.

Ketika turun wahyu perihal haramnya minuman keras maka saat itu juga madinah berhamburan dengan botol minuman keras yang dipecahkan sahabat, ketika turun wahyu perihal Wajibnya wanita menutup aurat maka keesokan harinya sudah tidak ada lagi dijumpai di jalan-jalan wanita yang berkeliaran tanpa menutup aurat.

Aisyah R ‘anha berkata: “Semoga Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama. Tatkala turunnya perintah Allah (di dalam surah an-Nur:31 yang bermaksud: Dan hendaklah mereka melabuhkan tudung mereka hingga menutupi dada..), maka mereka terus mengoyak kain-kain mereka dan bertudung dengannya”. (Sahih al-Bukhari)

Para Sahabat Radiyallahu Anhum Ajmain sangat tahu persis hakekat dari pentingnya fungsi "hati" karena ditempat itulah bersemayam kalimah tauhid "La Ilaha Illallah", para sahabat rela menafikkan segala keinginan mereka semata-mata demi menjaga hati mereka senantiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Perintah Allah SWT melalui Rasullah SAW adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar bagi mereka.

Demi menjaga iman mereka maka tidak peduli dimanapun mereka berada, para sahabat senantiasa da'wah, entah itu dipasar, dikeramaian, ditempat umum. Mereka senantiasa saling mengajak "Mari kita beriman sesaat".

Hari ini kalimah syahadat yang kita ucapkan tidak ada bedanya dengan kalimat syahadat yang Sahabat ikrarkan.

Tapi yang menjadi perbedaan hari ini kita mengucapkan "La Ilaha Illallah" tapi hati kita yakin akan kebendaan, yakin akan asbab pekerjaan, yakin akan materi, yakin akan kesenangan dunia.

Maka tidak ada jalan lain untuk memperbaiki hati agar senantiasa terjaga adalah da'wah, dengan da'wah maka hati akan terjaga dari perbuatan yang maksiat. Karena iman kita adalah Iman suasana, ketika suhu panas maka ikut panas, ketika suhu dingin maka ikut dingin dan ketika sejuk maka ikut sejuk.

Maulana Sa'ad dalam bayannya menyampaikan, ketika manusia meninggalkan da'wah maka manusia akan mendapatkan 3 kemurtadan.
1. Murtad dalam muasyarah, jika tidak da'wah maka manusia akan merasa cara hidup orang kafir itu lebih baik dari cara hidup Rasulullah.
2. Murtad dalam fikiran, manusia akan mudah mengejek atau menghinakan kerja Agama dan amal-amal Agama dan lebih mementingkan dan memuliakan kerja dunia.
3. Murtad dalam keyakinan, manusia akan dengan mudahnya pindah dari agama mereka.

Ketika Nabi yunus meninggalkan da'wah maka berbagai kesuliatan pun dia terima, ketika berlayar laut tiba-tiba bergelombang bahkan angin juga bertiup kencang dan akhirnya dalam sebuah pengundian untuk menentukan siapa yang harus dikorbankan agar kapal tidak tenggelam nama Nabi Yunuspun terpilih hingga akhirnya dimakan ikan paus.

Maka Nabi Yunuspun berdo'a.
''Laa ilaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu min al-zhalimin (Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang zalim),''

Berbeda dengan Nabi Yunus ketika meninggalkan da'wah, maka apabila ummat hari ini meninggalkan da'wah maka Allah menghantar dunia untuk memakannya dan membuatnya lalai.

Pagi dan petang Masyaikh menyampaikan kepada kita untuk senantiasa beristigfar seperti halnya do'a Nabi Yunus sebagai bentuk penyesalan dan tobat kita yang telah lama lalai dan meninggalkan da'wah.

Semoga Allah SWT mengekalkan hidayah dalam diri kita hingga nafas terakhir yang kita hembuskan, semoga Allah menggunakan kita untuk perjuangan AgamaNya dan menjadikan kita asbab tersebarnya hidayah ke seluruh alam.

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan dalam artikel ini dikarenakan kebodohan dan kekurangan ilmu saya sendiri.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

No comments:

Post a Comment