Setelah memeluk Islam, pada saat-saat jamaah kaum muslimin masih sangat sedikit dan lemah, ia telah berani menunjukkan ke-Islamannya di hadapan umum. Akhirnya ia menerima berbagai macam siksaan dan penderitaan, sehingga memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Akan tetapi orang-orang kafir Quraisy tidak suka ia berhijrah dan hidup dengan tenteram, mereka berusaha mencegahnya dengan mengirimkan pasukan untuk memaksanya kembali ke Makkah.
Ketika kaum kafir itu mendekatinya, ia berkata kepada mereka, “Kalian semua tahu, aku adalah pemanah yang sangat handal. Selama aku masih memiliki anak panah, kalian tidak dapat mendekatiku. Apabila anak panahku habis, aku akan menggunakan pedang. Jika kalian suka, pergilah dan ambillah harta dan dua hamba sahaya wanita yang aku tinggalkan di Makkah sebagai penebus diriku.” Mereka menyetujui usulan itu, kemudian Shuhaib ra memberi tahu tempat penyimpanan uangnya di Makkah. Setelah itu dia meneruskan perjalanannya ke Madinah.
Berkenaan dengan perbuatan Shuhaib ini, Allah menurunkan ayat berikut ini kepada Nabi saw :
“Dan di antara manusia ada yang mejual dirinya untuk mendapatkan keridhaan Allah. Dan Allah itu Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.”
(QS.al Baqarah 2:207)
Ayat ini diturunkan ketika Rasulullah saw sedang berada di Quba. Ketika Nabi saw melihat Shuhaib, Nabi berkata, “Penjualan yang sungguh menguntungkan, wahai Shuhaib.”
Shuhaib ra bercerita : Suatu hari aku menyertai Rasulullah yang sedang makan kurma. Ketika itu satu mataku sedang sakit. Nabi saw bersabda : “Hai Shuhaib, engkau makan kurma ini sedangkan matamu sedang sakit.” “Tetapi saya memakannya dengan menggunakan mata saya yang sehat, ya Rasulullah.” Jawabku. Mendengar jawaban itu Nabi saw tertawa.
Shuhaib ra adalah seorang yang suka menyedekahkan uangnya untuk keperluan orang lain. Umar al Faruq pernah berkata, “Kamu terlalu berlebih-lebihan, wahai Shuhaib.” Shuhaib menjawab “Tetapi saya tidak menggunakannya untuk hal yang sia-sia.” Ketika Umar ra hampir wafat, ia meminta supaya shalat jenasahnya dipimpin oleh Shuhaib ra
No comments:
Post a Comment