Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, October 21, 2010

MALU (bag-1)

Dari Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu'anhu, Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya di antara ucapan kenabian yang pertama kali ditemui manusia adalah jika engkau tidak merasa malu, maka berbuatlah semaumu." (HR. Bukhari)

PENJELASAN :

1.Warisan Para Nabi

Rasa malu adalah sumber akhlak yang terpuji, juga merupakan pendorong untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Wajar jika ia merupakan peninggalan nabi-nabi terdahulu. Yang tidak terhapus sebagaimana beberapa syariat yang lain.

Lalu terpelihara secara turun temurun. Diwarisi para nabi dari zaman ke zaman hingga akhirnya sampai pada umat Islam. Jika rasa malu adalah warisan dari para nabi dan rasul, juga jelas-jelas disebutkan dalam Al Qur'an, maka kita wajib memelihara rasa malu yang telah diberikan Allah kepada kita. Menjadikannya sebagai akhlak, agar warisan para nabi tersebut tetap terpelihara dan menghiasi kehidupan.

2.Pengertian Hadits

Terdapat tiga versi penjabaran, ketika mengartikan hadits di atas:

a.Perintah, dalam hadits ini, menunjukkan ancaman. Seakan Rasulullah bersabda, "Jika kalian tidak memiliki rasa malu maka lakukanlah sekehendakmu, dan Allah swt akan memberimu siksa yang sedih. Perintah seperti ini juga terdapat dalam Al-Qur'an, "Berbuatlah sesuka hati kalian." (QS.Fushilat : 41)

b.Perintah, dalam hadits ini, berarti pemberitahuan. Seolah hadits di atas memberitakan bahwa jika seseorang tidak lagi memiliki rasa malu, ia akan melakukan apa saja. Karena yang bisa mencegah perbuatan keji adalah rasa malu. Tidak heran, jika rasa malu telah tiada, ia akan asyik dengan segala perbuatan keji dan munkar.

c.Perintah, dalam hadits ini menunjukkan Ibahah (dibolehkan). Artinya, jika kalian tidak malu melakukan suatu perbuatan yang tidak dilarang oleh syara' maka lakukanlah. Karena pada prinsipnya, sesuatu yang tidak dilarang oleh syara' maka boleh dilakukan.

Bersambung: MALU (bag-2) - Dua Macam Rasa Malu

Salam Ikhlas !
-----------------

No comments:

Post a Comment