Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Tuesday, October 5, 2010

LIDAH

Diriwayatkan, Mu'adz bin Jabal Radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku sering bersama nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam perjalanan. Suatu hari ketika kami sedang dalam perjalanan, aku berjalan berdekatan dengan rasulullah."

Aku berkata kepadanya: "Wahai rasulullah, beritahukan kepadaku tentang suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka!"

Beliau menjawab: "Kamu telah menanyakan perkara yang besar. Sesungguhnya ia sangat mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah. Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, puasalah dibulan Ramadhan dan tunaikan haji!"

Kemudian beliau berkata, "Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa itu perisai, shadaqah itu akan menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api, shalatnya seseorang pada tengah malam, beliau membaca ayat, "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya"
(as-Sajdah 16)

hingga firman Allah, "sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (as-Sajdah 17)

Beliau melanjutkan sabdanya: "Maukah kamu aku tunjukkan pokok dan inti perkara (agama ini)? Ia adalah Jihad."

Rasulullah bersabda lagi: "Maukah kamu aku tunjukkan perkara yang dapat mempermudah kamu untuk melakukan itu semua?"

aku menjawab: "Ya."

Beliau mengeluarkan lidahnya lalu berkata: "Jagalah ini!"

Aku berkata: "Wahai Nabi Allah! Apakah kami akan di siksa karena apa yang kami bicarakan?"

Beliau menjawab: "Celakalah engkau wahai Mu'adz! Tidak ada yang melemparkan manusia ke neraka kecuali hasil yang dipetik dari lidah mereka." [HR. Ibnu Majah dalam al-Fitan hadits (3973) dengan lafazzh beliau, dan diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam al-Iman hadits (2616)]

Semoga Allah memampukan kita untuk menjaga lisan, sehingga menyelamatkan diri kita...
Dan menjadikan diam sebagai perhiasan yang melekat seperti emas yang dihiasi mutiara...

Salam Ikhlas !

No comments:

Post a Comment