Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Tuesday, November 17, 2009

Amalan Rasulullah saw ketika terjadi awan gelap dan angin topan.


Aisyah r.ha berkata, “Apabila terjadi mendung, awan hitam dan angin kencang, wajah Nabi saw yang biasa memancarkan nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah. Beliau keluar masuk masjid dalam keadaan gelisah sambil terus menerus membaca doa :
“Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang berada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim dengannya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini dan kejahatan yang berada di dalamnya dan kejahatan yang Engkau kirim dengannya.”

Aisyah r.ha bercerita lagi: Apabila hujan mulai turun, maka wajah Rasulullah saw akan menjadi tidak ceria. Aku bertanya kepada beliau, “Ya Rasulullah, apabila terjadi awan mendung semua orang merasa gembira karena menandakan hujan akan turun, tetapi mengapa engkau justru terlihat ketakutan ?” Rasulullah saw menjawab, “Wahai Aisyah, bagaimana aku dapat meyakini bahwa angin kencang dan awan mendung itu akan mendatangkan azab Allah ? Kaum ‘Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Ketika mereka melihat awan mendung, mereka merasa gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal bukan hujan yang turun, melainkan azab Allah untuk membinasakan mereka.

Allah SWT berfirman:
“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, maka mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.” Bukan, bahkan itulah azab yang kamu minta supaya disegerakan yaitu angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak kelihatan lagi kecuali bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami berikan balasan kepada kaum yang berdosa.”
(QS. Al Ahqaf:24-25)
Hikmah: Inilah keadaan rasa takut kepada Allah Swt yang di contohkan oleh Sayyidul Awwaliin Wal aakhirin Rasulullah saw. Hal ini dapat diketahui melalui kisah-kisah beliau. Allah Swt telah berjanji dalam firman-Nya bahwa Dia tidak akan menyiksa suatu kaum selama Nabi saw tetap berada di dalamnya. Namun walaupun demikian, Rasulullah saw tetap merasa takut kepada Allah Swt. Jika terjadi awan mendung atau angin topan, beliau teringat kaum-kaum terdahulu yang telah di azab oleh Allah Swt. Ini adalah teladan bagi kita. Marilah kita melihat diri kita yang bergelimang dosa, kita tidak pernah merasa takut apabila terjadi banjir, gempa bumi, dan sebagainya. Hanya sedikit manusia yang menyibukkan diri dengan beristigfar dan bertaubat kepada Allah Swt serta mengerjakan shalat. Sedangkan sebagian besar lainnya masih tetap dengan kelalaian mereka.

No comments:

Post a Comment