
Ammar dan kedua orang tuanya r.hum termasuk kaum muslimin yang telah mengalami berbagai penderitaan akibat berbagai siksaan karena mengikuti ajaran Muhammad saw. Mereka disiksa di atas batu-batu dan pasir yang panas membakar. Apabila Rasulullah saw melewati mereka, beliau menghiburnya supaya bersabar dan memberi berita gembira mengenai Jannah. Akhirnya Yasir, ayah Ammar ra mati syahid setelah disiksa tanpa perikemanusiaan.
Ibunya Ammar ra yaitu Sumayah r.ha yang sudah tua ditikam kemaluannya dengan tombak oleh Abu Jahal sehingga meninggal dunia. Mereka tidak mau meninggalkan agama Allah walaupun disiksa dengan pedih. Sumayah merupakan wanita pertama yang gugur sebagai syahidah karena mempertahankan agama.
Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, Ammar ra menawarkan diri untuk membuat sebuah masjid agar Nabi saw dapat duduk beristirahat pada waktu siang dan dapat mengerjakan shalat di keteduhan. Bangunan itu didirikan dengan batu-batu yang dikumpulkannya sendiri di Quba. Ia juga melawan musuh-musuh Islam dengan penuh semangat dan keberanian. Dalam suatu pertempuran ia berkata dengan gembira, “Tidak lama lagi aku akan menemui kawan-kawanku. Aku akan berjumpa dengan Muhammad saw dan sahabat-sahabatnya.”
Kemudian ia meminta air untuk dminum, tetapi ia diberi susu. Sambil mengambil susu itu ia berkata, “Aku mendengar Nabi saw bersabda kepadaku bahwa, susu inilah minumanku terakhir di dunia.”
Ia bangun kemudian meneruskan perjuangannya melawan musuh hingga gugur. Waktu itu ia berusia sembilan puluh empat tahun. Sebagian orang mengatakan kurang setengah tahun dari angka itu. (Asadul Ghabah)
No comments:
Post a Comment