Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Saturday, May 29, 2010

Pentingnya Shalat 9

Dari Ibnu Salman ra berkata, “Seorang lelaki dari kalangan sahabat berkata kepada Rasulullah saw, “Ketika kami menaklukan kota Khaibar dalam suatu peperangan, orang-orang mulai mengeluarkan harta rampasan perang yang terdiri dari berbagai macam barang dan tawanan. Maka orang-orang pun mulai berjual beli dengan harta rampasan perang itu. Tiba-tiba seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya pada hari ini aku telah memperoleh keuntungan yang besar, dan tidak ada seorang pun dari penduduk lembah ini yang menandingi keuntunganku.” Dengan terheran-heran Rasulullah saw bertanya, “Berapa keuntungan yang engkau dapatkan ?” Dia menjawab, “Aku terus menerus berjual beli sehingga mendapatkan keuntungan 300 Uqiyah.”

Rasululah saw bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu, sebaik-baik orang yang memperoleh keuntungan ?”
Dia bertanya, “Apakah itu, ya Rasulullah ?”

Beliau saw menjawab, “Dua rakaat shalat sunnat setelah shalat fardhu.”
(HR.Abu Dawud)

Satu Uqiyah sama dengan 400 Dirham, sedangkan satu Dirham sama dengan 4 Anah (25 sen atau ¼ Rupe). Apabila dihitung, maka jumlahnya sama dengan 3.000 Rupe. Akan tetapi apalah artinya keuntungan 3.000 Rupe jika dibandingkan dengan keuntungan yang abadi yang tidak akan pernah habis. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Allah Swt penguasa dua alam, “Apakah ini suatu kemenangan yang besar ?” Seandainya kita memiliki hakekat iman seperti itu, bahwa uang 3.000 Rupe itu tidak bernilai apa-apa dibandingkan dengan dua rakaat shalat, maka hidup ini akan benar-benar menjadi damai. Oleh karena itulah Rasulullah saw bersabda, “Shalat adalah pelipur mataku” Salah satu wasiat terakhir beliau adalah agar kita memperhatikan shalat. (Kanzul Ummal)

Mengenai wasiat beliau yang terakhir ini telah disebutkan dalam beberapa hadits, di antaranya hadits dari Ummu Salmah r.ha, katanya, “Pada waktu menjelang akhir hayat Rasulullah saw, ketika mulut beliau tidak dapat lagi mengucapkan kata-kata dengan sempurna, beliau menekankan tentang masalah shalat dan hak-hak hamba sahaya.” Hadits seperti ini telah diriwayatkan juga dari Ali ra bahwa kata-kata Rasulullah saw yang terakhir adalah menekankan masalah shalat dan agar takut kepada Allah Swt mengenai hak-hak hamba sahaya. (Jami’ush Shaghir)

Pada suatu ketika Rasulullah saw mengirimkan pasukan jihad ke Najd. Dalam tempo yang begitu cepat mereka telah kembali membawa kemenangan dan ghanimah yang sangat banyak. Banyak orang yang merasa heran karena mereka kembali dengan begitu cepat dan membawa kemenangan serta harta rampasan yang begitu banyak. Rasulullah saw bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai orang yang mendapatkan harta yang lebih banyak dari semua itu dan lebih singkat waktunya ?” Mereka adalah orang yang mengerjakan shalat Shubuh berjamaah dan duduk di tempatnya sampai terbit matahari, kemudian mengerjakan shalat dua rakaat (shalat sunnat Dhuha). Itulah orang-orang yang mendapatkan keuntungan yang sangat banyak dalam waktu yang sangat singkat.”

Syaqiq Balkhi, seorang syaikh dan ahli shufi yang terkenal berkata, “Kita akan mendapatkan lima hal melalui lima cara, yaitu :
1. Keberkahan rezeki melalui shalat dhuha.
2. Cahaya di dalam kubur melalui shalat Tahajjud.
3. Kemudahan menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir melalui bacaan al Quran.
4. Kemudahan melintas titian shirath melalui shaum dan sedekah.
5. Naungan Arasy Allah melalui dzikrullah dalam keadaan bersendirian.

No comments:

Post a Comment