Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, September 23, 2010

Manfaat Doa Sebagai Penyembuh

Menggali sumber-sumber psikoterapi dalam doa dapat dilihat dalam formula yang dibaca dalam doa dapat mendatangkan ketenangan jiwa, ketenangan jiwa inilah yang menyembuhkan dari penyakit. Hal ini disebabkan orang yang memanjatkan doa yakin Allah SWT mengabulkan permintaannya.

Dan apabila hamba-hamba- Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al- Baqarah:186) .

Dalam Kitab Al-Hakim, Ibnul Qayyim al-Jauziyah diriwayatkan hadist dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda,

'Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Oleh karena itu wahai hamba Allah, kalian harus berdoa.'

Diriwayatkan Aisyah RA, bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda,

'Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Berdoalah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi oleh doa dan keduanya bertarung hingga hari kiamat.'

Hubungan doa dengan musibah yang menimpa manusia dikategorikan menjadi tiga yaitu:

1. Doa lebih kuat maka musibah dapat ditolak.

2. Doa lebih lemah dari musibah, walaupun doa lebih lemah meringankan perasaan dan membentuk ketenangan jiwa.

3. Doa dan musibah sama-sama kuat, keduanya saling menolak.

doa yang diterima adalah doa dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat dan adab maupun etika. Diriwayatkan Aisyah RA, Nabi SAW bersabda,

'sesungguhnya Allah menyukai orang yang bersungguh-sungguh dalam doa.'

Dari kriteria itu nampak proses psikologis yang terdapat dalam doa adalah hubungan yang kuat antara hamba dengan Sang Khaliq, proses ini dapat tercapai kalau ada kejernihan hati dan pikiran dalam doa kepada Allah SWT sehingga merangsang syaraf-syaraf parasimpatis dan menimbulkan ketenangan hati bagi yang berdoa. Semakin tinggi dan berkualitas doa yang dipanjatkan beserta terpenuhinya syarat-syarat doa maka semakin mustajab doanya.

Sementara doa yang gagal sifatnya tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa. Ia merasa ijabahnya terlalu lambat datangnya hingga merasa cemas. Akhirnya ia meninggalkan doa sama sekali.

Diriwayatkan Abu Hurairah Nabi SAW bersabda, 'Akan dikabulkan doa bagi seseorang diantara kalian selama tidak tergesa-gesa. Apalagi mengatakan, 'aku telah berdoa namun belum juga dikabulkan (HR Bukhari).

Dalam pandangan Ibnul Qayyim al-Jauziyah Ada beberapa hal yang menyebabkan doa itu dikabulkan yaitu,

1. Keadaan sangat genting, terdesak, atau darurat.

2. Didahului dengan perbuatan baik pada sesama seperti bershodaqoh, membantu anak yatim, dan juga orang yang membutuhkan pertolongan.

3. Dilakukan pada saat yang tepat (waktu-waktu yang diijabah).

4. Berserah diri secara totalitas hanya kepada Alloh SWT semata.

'Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila berdoa kepadaKu' (QS Al-Baqarah, 186).

Dengan demikian maka doa sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan bagi orang-orang yang sedang sakit. Dengan berdoa berserah diri kepada Allah SWT dan senantiasa bersyukur atas semua karuniaNya proses penyembuhan, insya alloh bisa terjadi lebih cepat. (hu
allahu a'lam bissowab).

No comments:

Post a Comment