Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, September 3, 2010

SYETAN LAKNATTULLAH

oleh Akas Semendawai
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillah
SETAN, MUSUH BESAR MANUSIA.

Sadarkah kita, bahwa setiap diri kita memiliki musuh besar? Musuh yang sangat berkeinginan untuk menyesatkan dan mencelakakan kita. Musuh yang memiliki berbagai tipu-daya dan cara untuk mencapai tujuannya. Musuh yang kita tidak dapat melihatnya, sedangkan dia melihat kita. Musuh besar itu adalah setan!!

Allah telah memperingatkan manusia agar tidak tergoda oleh setan, sebagaimana dia telah berhasil memperdayakan kedua orang tua manusia yang pertama, Adam dan Hawa 'alaihimas salam. Allah berfirman yangartinya, Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihatkamu dari suatu tempat yang kamu tidak melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tak beriman.
(QS. Al-A'raf: 27)

Oleh karena itulah dengan rahmat-Nya, Allah memerintahkan manusia untuk menjadikan setan sebagai musuhnya, karena memang hakikatnya setan adalah musuh nyata manusia. Dia berfirman, yang artinya, Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
(QS.Fathir: 6).

Sedangkan tindakan seseorang terhadap musuhnya telah jelas, yaitu berusaha dengan segenap kemampuan agar segala keburukan menimpa musuhnya dan segala kebaikan terlepas darinya. Imam Ibnul Qayim rahimahullah mengomentari ayat di atas dengan perkataan, Perintah Allah untuk menjadikan setan sebagai musuh ini sebagai peringatan, agar (manusia) mengerahkan segala kemampuan untuk memerangi dan melawan setan. Sehingga setan itu seolah-olah musuh yang tidak pernah berhentidan tidak pernah lalai.

1. Memang setan merupakan musuh yang tidak pernah berhenti dan tidakpernah lalai. Bahkan selalu menyertai dan menghadang manusia di atassetiap jalan kebaikan. Karena memang pada setiap diri manusia ituada setan dari kalangan jin yang berusaha menyesatkannya. Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Tidaklah seorangpun di antara kamu kecuali disertakan padanya jinyang selalu menyertainya. Para sahabat bertanya, "KepadaAnda juga wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Jugakepada saya, tetapi Allah membantuku melawannya, sehingga dia masuk Islam. Maka dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan.

2. Musuh besar manusia ini, selain tidak dapat dilihat, juga diberi berbagai kemampuan oleh Allah yang dia gunakan sebagai sarana untuk menyesatkan manusia. Itu semua merupakan ujian dan cobaan bagi manusia. Maka hambayang ingin selamat, ia perlu mengetahui berbagai rintangan setan,sehingga selamat dari jerat dan perangkapnya.

1 Tahapan Rintangan Setan

3. Setan berkehendak mengalahkan manusia dengan tujuh rintangan. Sehinggarin tangan ini lebih berat dari yang lainnya. Dia tidak akan beralih dari rintangan yang berat kepada yang di bawahnya, kecuali jika dia tidak mampu mengalahkan manusia pada rintangan tersebut. Tujuh rintanganini adalah :

1.1 Rintangan Kekafiran

Yaitu rintangan kepada Allah, agama-Nya, pertemuan dengan-Nya, sifat-sifat kesempurnaan-Nya, dan kepada apa yang diberitakan oleh para rasul dari-Nya. Jika setan dapat mengalahkan manusia pada rintangan ini,maka padamlah api permusuhannya, dan dia dapat beristirahat. Karena,jika manusia sudah kafir, maka ia akan menemani setan di dalam nerakaJahannam, kekal selama-lamanya. Allah berfirman, yang artinya, (Bujukan orang-orang munafik kepada orang-orang kafir itu adalah)seperti (bujukan) setan ketika ia berkata kepada manusia, "Kafirlahkamu". Maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata,"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam." Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zhalim.
(QS.Al-Hasyr: 16-17).

Alangkah banyak manusia yang telah dijerumuskan setan ke dalam jurang kekafiran ini. Berbagai jenis kemusyrikan melanda manusia dengan hebatnya.Sikap kemunafikan dianut banyak kalangan untuk mendapatkan kenikmatan dunia yang fana. Mendustakan berita Allah dan rasul-Nya, bahkan memperolok-oloknyaterjadi di mana-mana.Jika manusia dapat melewati rintangan ini dengan selamat, karena membawacahaya keimanan, setanpun memburunya dengan tahapan selanjutnya, yaitu:

1.2 Rintangan Bid'ah

Bid'ah ini dapat berupa aqidah (keyakinan) yang menyelisihi kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Atau berupa peribadatan yang tidak di izinkan oleh Allah. Atau berupa perkara lainnya yang termasuk cakupan agama.

Imam Asy-Syathibi rahimahullah berkata, Bid'ah adalah suatu jalan di dalam agama yang dibuat-buat, menyerupa isyari'at. Meniti jalan tersebut dengan niat berlebih-lebihan di dalamberibadah kepada Allah.

Atau, bid'ah adalah suatu jalan di dalam agama yang dibuat-buat, menyerupaisyari'at. Meniti jalan tersebut dengan niat sebagaimana meniti syari'at. Menjerumuskan manusia ke dalam bid'ah lebih disukai setan daripada menjerumuskan manusia ke dalam maksiat. Karena bid'ah itu menentang agama, dan pelakunya tidak diharapkan bertaubat. Karena dia manganggap bid'ah itu sebagai kebenaran dan ibadah. Maka bagaimana mungkin seseorang diharapkan meninggalkan kebenaran dan ibadah? Telah masyhur perkataanSufyan Ats-Tsauri tentang hal ini,
Bid'ah itu lebih disukai oleh iblis daripada maksiat. Terkadang orang bertaubat dari maksiat, tetapi (sulit diharapkan) orang bertaubat dari bid'ah.

4. Jika manusia dapat selamat dari rintangan ini, berpegang teguh dengan cahaya Sunnah dan hakikat mutaba'ah (mengikuti Sunnah dengan sebenarnya),serta meniti jalan Salafush Shalih, maka setan memburunya dengan tahapan berikutnya, yaitu:1.3 Rintangan Dosa-dosa Besar
Tahapan selanjutnya, setan berusaha menjerumuskan manusia ke dalam dosa-dosa besar, perbuatan keji dan kemungkaran. Allah berfirman,yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.(QS. An-Nur: 21).

Jika setan telah berhasil menjerumuskan manusia ke dalam dosa-dosa besar, maka dia akan selalu menghias-hiasinya pada pandangan mata manusia. Bahkan setan berusaha menangguhkan keinginan manusia yangakan bertaubat.Dia juga membukakan pintu irja' (murji'ah) kepadanya. Setan akan berkata kepadanya, Iman itu hanyalah keyakinan dalam hati, maka amalan itu tidak akan merusakkannya. Baik amalan kefasikan atau kemaksiatan! Setan juga akan membisikkan kesesatan lainnya, seperti, Dosa itu tidak akan membahayakan tauhid, sebagaimana kebaikan tidakakan bermanfaat dengan adanya syirik.

Jika hamba dapat melewati rintangan ini dengan penjagaan Allah dandengan taubat nashuha (yang sebenarnya), maka setan akan memburunya dengan rintangan selanjutnya.

1.4 Rintangan Dosa-dosa Kecil Setan akan membisikkan kepada manusia dengan kata-kata,
Dosa-dosa kecil tidak masalah bagimu, selama engkau menjauhi dosa-dosabesar.

Atau dengan kalimat, Tidakkah engkau tahu, dosa-dosa kecil itu otomatis terhapus dengan di tinggalkannya dosa-dosa besar, atau terhapus dengan perbuatan-perbuatan ketaatan? Setan akan selalu menjadikan orang tersebut meremehkan dosa-dosa kecil,sehingga dia akan terus menerus melakukannya. Padahal orang yang melakukan dosa besar, lalu ia takut kepada Allah, menyesali dosanya, dan bertaubat darinya, lebih baik daripada orang yang terus menerus melakukan dosa-dosakecil. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan umatnya tentang dosa-dosa kecil dengan sabdanya, Jauhilah dosa-dosa yang dianggap kecil, karena dosa-dosa itu akan berhimpun pada seseorang sehingga akan membinasakannya.

5. Jika seseorang selamat dari rintangan ini, karena selalu mewaspadai dirinya dan selalu bertaubat, maka setan akan mengejarnya dengan rintangan berikutnya. Sadarkah kita, bahwa setiap diri kita memiliki musuh besar? Musuh yang sangat berkeinginan untuk menyesatkan dan mencelakakan kita. Musuh yang memiliki berbagai tipu-daya dan cara untuk mencapai tujuannya. Musuh yang kita tidak dapat melihatnya, sedangkan dia melihat kita. Musuh besar itu adalah setan!! Allah telah memperingatkan manusia agar tidak tergoda oleh setan, sebagaimana dia telah berhasil memperdayakan kedua orang tua manusia yang pertama, Adam dan Hawa 'alaihimas salam. Allah berfirman yang artinya,
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepadakeduanya 'auratnya.

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihatkamu dari suatu tempat yang kamu tidak melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yangtak beriman. (QS. Al-A'raf: 27)

WALLAHU ALLAM, SEMOGA KITA SEMUA TERHINDAR DARI GODAAN SYETAN YANG TERKUTUK. AMIN YAA RABB

No comments:

Post a Comment