Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Wednesday, August 25, 2010

Hati Gelap dan Hati Terang

Assalamu'alaykum wr., wb.,

Akhi wa Ukhti yang saya cintai,
Hati adalah sumber moral dan mental terpuji. Kalau akal menunjuki manusia pada kebenaran, maka hati memberi cara bijak mencapai kebenaran itu. Selain itu, hati berfungsi sebagai penerang akal, ketika akal berada dalam kebimbangan dan keraguan. Hati membentuk kepribadian agar manusia tahu persis apa yang harus dilakukan terhadap apa yang dihasilkan oleh akalnya. Kehidupan modern terlalu memacu akal dan mengabaikan pembinaan hati, lebih mengutamakan pengajaran daripada pendidikan. Seorang ayah seringkali lebih memperhatikan angka-angka rapor yang dicapai, daripada memperhatikan perkembangan kepribadian anaknya. Dan karena itu Allah di samping menganjurkan kita untuk mengajarkan buku-buku, hukum-hukum alam dan kebijakan-kebijakan, juga menganjurkan untuk melakukan penyucian hati (Q.S. 2: 151).

Menurut Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Nabi SAW, ada empat hal yang menyebabkan hati manusia menjadi gelap. Pertama, perut terlalu kenyang, melampaui batas yang diperlukan. Kedua, bergaul dengan orang-orang yang zalim. Ketiga, melupakan dosa-dosa masa silam tanpa ada perasaan menyesal. Dan terakhir, panjang angan-angan. Sebaliknya, ia juga berpendapat ada empat hal yang membuat manusia memiliki hati yang terang. Pertama, hati-hati dalam mengisi perut. Kedua, bergaul dengan orang-orang yang baik. Ketiga, mengenang dosa-dosa dengan penuh penyesalan. Dan keempat, pendek angan-angan.

Dari nasihat tadi dapat disimpulkan, ada empat hal yang harus kita perhatikan dalam pendidikan hati anak kita. Pertama, memperhatikan makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita. Yang diperhatikan tidak terbatas pada komposisi gizinya, tetapi juga halal haramnya dan jumlah porsi yang harus diberikan. Kebanyakan kita memberi makan sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyak, karena mengira makan yang banyak menyehatkan. Ingat pengertian sehat bagi Islam tidak terbatas pada sehat jasmani saja, tetapi meliputi sehat akal dan sehat hati.

Kedua, pergaulan. Menurut Abu Thayyib setiap kelompok manusia yang kita pergauli memiliki implikasi tersendiri dalam pembentukan kepribadian. Pergaulan dengan anak kaya membentuk pribadi cinta dunia, dengan anak miskin membentuk pribadi bersyukur yang selalu senang dengan ketentuan Allah, dengan anak penguasa membentuk pribadi sombong yang berhati keras, dengan wanita membentuk pribadi bodoh yang bersyahwat tinggi, dan dengan anak-anak kecil membentuk pribadi senang bermain-main. Ketiga, mengajarkan kepada anak agar terbiasa melakukan introspeksi, mengkaji diri terhadap semua perbuatan yang telah dilakukan, baik perbuatan baik atau jahat. Dengan demikian berarti kita telah membiasakan anak-anak kita belajar berbuat bijak. Dan keempat, mendidik anak bersikap realistik tapi tidak kehilangan idealisme dalam menghadapi kenyataan-kenyataan hidup.

Wallohu'alam......

No comments:

Post a Comment