Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, August 26, 2010

Islam dalam Uluhiyah, Ubudiyah, Muamalah, Muasyarah dan Akhlak

Assalamualaikum WRB

Segala Puji hanya milik Dzat yang Maha Mulia, yang ditanganNya tergenggam nyawa-nyawa seluruh mahluk semesta alam..yang Maha Kekal sebelum segala sesuatunya ada, dan akan tetap Kekal setelah segala sesuatunya tiada.Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya.Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita.

Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, Kekasih Allah juga para ahlul bait dan para sahabat2 beliau yang kita sebagai ummatnya, saudara seIman mereka di masa sekarang ini belum pernah melihatnya tapi tetap merasakan kehadirannya dan senantiasa merindukan perjumpaan dengannya.

Saudaraku seiman yang saya cintai, tiada suatu hal lain yang menjadi tujuan kita hidup didunia ini jika bukan untuk mencari hakekat bagaimana dalam kehidupan ini kita bisa bahagia.

Tidak ada satu mahlukpun didunia ini yang tidak mencari kebahagian, baik mereka yang hidup di pelosok desa hingga ke taraf kehidupan gemerlapnya kota yang seakan-akan tidak pernah berhenti beraktivitas.

Allah SWT mengutus kekasihNya Baginda Rasulullah SAW semata-mata untuk mengajarkan kita mengenal siapa yang berada dibalik terciptanya seluruh jagad raya ini dan juga bagaimana kita hidup sesuai dengan tata cara hidup yang Allah SWT inginkan.

Seorang ilmuwan yang menciptakan sebuah penemuan (Anggaplah mobil) maka ia pasti dan pasti mengetahui bagaimana mesin bisa berjalan, bagaimana cara perawatannya dan apa-apa hal yang bisa menyebabkan penemuannya ini mengalami kerusakan.

Maka orang yang pandai akan menggunkan penemuaan (Mobil) ini sesuai dengan buku panduan atau petunjuk yang diberikan sang Ilmuwan.

Begitupula dengan Allah SWT, tidak ada yang lebih mengenal diri kita selain Allah SWT karena Dialah yang telah menciptakan kita.

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa" Al Baqarah :21

Maka apabila ada mahluk yang mencari kebahagian diluar petunjuk Allah maka pasti dan pasti dia tidak akan bahagia, malah mungkin dia akan sengsara dan binasa di dunia yang sementara terlebih lagi di akhirat selama-lamanya.

Tapi berbeda dengan manusia, Allah SWT menciptakan mahluk tapi Allah SWT tidak butuh kepada mahlukNya. Manusia menciptakan mobil karena berhajat kepada mobil untuk transportasi, manusia menciptakan kulkas karena berhajat ingin mendinginkan dan mengawetkan makanan, manusia menciptakan rumah karena berhajat terhindar dari panas dan hujan.

Allah SWT menciptakan mahluk tetapi sedikitpun Allah SWT tidak berhajat kepada mahlukNya.

Allah SWT hanya ingin kita mengenalNya, mengetahui sifat-sifatNya sampai setiap waktu dalam hidup kitapun Allah SWT ingin selalu kita dekat denganNya, ingin kita selalu menyanjungNya, memuliakanNya walau sebenarnya Allah SWT tidak butuh itu semua.

Dikisahkan seorang Ulama yang senantiasa berdzikir memuji Allah suatu ketika ditanya oleh santrinya.
"Ya Syeh mengapa engkau sering sekali memuji Allah? untuk apa sebenarnya??"
Maka sang Guru pun tiba-tiba langsung memuji-muji muridnya.
"Masya Allah engkau ini murid yang pandai, teladan, sopan tutur kata dan santun dalam bertindak"
Maka sang muridpun senang bukan kepalang dipuji oleh gurunya.
tapi tiba-tiba sang guru kemudian berbalik lagi memaki-maki sambil mengatakan.
"Kamu ini murid yang bodoh dan pemalas, tidak tahu bersyukur dan juga tidak tahu diri"
Spontan saja sang murid langsung marah dan merah padam wajahnya, selang berapa waktu maka sang gurupun menjelaskan.
"Begitupula dengan Allah, apabila kita senantiasa menyanjung dan memuliakan namaNya maka ia akan senang kepada hambaNya.

Tujuan kita hidup didunia ini semata-mata untuk memancing Redho Allah SWT, bagaimana Allah SWT senantiasa sayang kepada kita, sampai ibadah yang kita lakukan setiap saatnyapun tiada lain hanya bertujuan untuk memancing Rahmat dan RedhoNya dan dengan Rahmat dan RedhoNya inilah Allah SWT memasukkan kita kedalam surgaNya.

Dalam berMuamalah apabila seorang yang paham agama dan ada Iman dalam dirinya maka setiap hal yang ia lakukanpun juga bertujuan untuk memancing Redho Allah SWT dan menjadi asbab hidayah bagi sesama mahlukNya

Seperti halnya seorang dokter ketika ada pasien yang mengeluh akan sakit yang didertianya, apabila ia orang yang paham agama dan ada amal-amal agama dalam hidupnya maka solusi yang diberikannya pun jadi asbab hidayah,
"Masya Allah sakit tuan ini tidak seberapa, mungkin penyakit tuan ini disebabkan karena tuan ini jarang shalat berjamaah, Insya Allah ana berikan resep tapi bukan obat ini yang menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah, obat ini hanya asbab saja untuk melihat kesungguhan tuan dan sebagai kafarat penebus dosa-dosa tuan, Insya Allah tuan minum sebelum Shalat subuh, sebelum shalat dzuhur dan setelah sholat isya"

Dokter yang ada amal-amal agama maka ia akan senantiasa mengingatkan sesamanya, belaku jujur, lemah lembut dan menjadi asbab hidayah bagi sesama mahluk. Karena secara tidak langusung ia mengajarkan tauhid kepada si pasien dan mengingatkan ia untuk bangun shalat subuh dan juga waktu shalat lainnya dan diamalkan secara berjamaah.

Dan begitupula seterusnya dengan berbagai profesi yang kita geluti, bila kita ada Iman dalam diri kita dan ada amal-amal agama maka spontan/tanpa sengaja akan mempengaruhi sikap kita dalam memberi solusi kepada orang lain.

Dalam muasyarahpun orang yang ada amal-amal agama dalam hidupnya maka akan menjadikan ia orang yang senantiasa disenangi orang-orang disekililingnya.

Islam adalah agama fitrah yang memperhatikan hak-hak yang berhubungan dengan asasi seseorang atau masyarakat. Agama yang mengatur hubungan hamba dengan Rabbnya dan hubungan antar hamba dengan keserasian dan keselarasan yang sempurna. Diantara hubungan antar hamba yang diatur dan diperhatikan, Islam adalah hubungan bertetangga, karena hubungan bertetangga termasuk hubungan kemasyarakatan yang penting yang dapat menghasilkan rasa saling cinta, kasih sayang dan persaudaraan antar mereka. Oleh karena itu Rasulullah SAW sangat memperhatikan hal tersebut.

“Dari Abu Dzar beliau berkata: “Kekasihku shallallahu ‘alaihi wassalam telah berwasiat kepadaku, jika kamu memasak kuah daging maka perbanyak kuahnya kemudian lihat keluarga tetanggamu dan berikanlah sebagian kepada mereka.”

“Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. (QS. An Nisaa’:36)

Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang beriman yang kedatangan tamu kemudian memandang muka tamu tersebut dengan wajah berseri-seri, niscaya diharamkan jasadnya masuk neraka oleh Allah."

(Untuk pembahasan mengenai memuliakan tetangga Insya Allah akan dibahas pada pesan berikutnya).

Dan hasil akhir dari semua sifat-sifat yang ada dalam Uluhiyah, Ubudiyah, Muamalah dan Muasyarah akan tercipta Akhlak mulia bagi seorang muslim, yang apabila dalam keramaian ataupun dalam kesendiriannya ia takut akan Allah dan dari ketakutannya itu maka timbullah sifat Tawadhu',
Sifat yang sayang akan semua mahluk ciptaan-ciptaan Allah, bukan karena mencintai mahluk tapi karena memandang dan mencintai yang menciptakan mahluk tersebut.

Dari Abdullah bin Amru: Rasulullah Saw. bersabda: "Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh yang Maha Pengasih. Kasihilah siapapun yang di atas bumi, maka engkau akan dikasihi yang ada dilangit " (HR. Tirmidzi).

Betapa cintanya Rasulullah kepada Allah, bahkan beliau tidak tega jika ada mahluk Allah yang menginjak paku dijalan hingga beliau menyatakan
"Iman itu ada tujuh puluh lebih atau enam puluh lebih macamnya, yang paling baik adalah mengatakan tiada ilah selain Allah, dan yang terendah adalah memungut adza (hal­hal yang membahayakan pejalan) dari jalan; dan malu adalah bagian dari pada iman". (HR. Muslim).

Saudaraku seiman, mungkin saya sendiri yang memposting catatan ini belum sepenuhnya mengamalkan apa yang saya da'wahkan, tapi saya berdo'a kepada Allah semoga saya dan kita semua senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk senantiasa taat kepadaNya dan mengamalkan sunnah-sunnah Baginda Rasul sekuat tenaga kita.

Semoga Allah SWT mengekalkan hidayah dalam diri kita hingga nafas terakhir yang kita hembuskan, semoga Allah menggunakan kita untuk perjuangan AgamaNya dan menjadikan kita asbab tersebarnya hidayah ke seluruh alam.

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan dalam artikel ini dikarenakan kebodohan dan kekurangan ilmu saya sendiri.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

No comments:

Post a Comment