Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, December 31, 2010

ILMU DAN DZIKIR (PENGETAHUAN DAN MENGINGATI ALLAH SWT) 24

121. Safiyyah r.anha meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengunjungi aku. Ada empat ribu biji kurma sedang berada di hadapanku dan aku sedang bertasbeh memuji Allah. Baginda berkata : Hai Putri Huyya (Safiyyah)! Apakah ini? Aku menjawab: Aku sedang bertasbeh memuji Allah dengan biji-biji kurma ini. Baginada berkata: Dari masa aku (Nabi SAW) berdi...ri bersama kamu; Aku telah berzikir kepada Allahlebih daripada kamu (yang mengira pada semua biji kurma ini). Ia (Safiyyah) meminta : Ajarkan kepadaku ,

wahai Rasulullah!0Baginda menjawab : Ucapkanlah …….

(Maha Suci Allah dengan jumlah yang sebnarnya dari segala yang Dia telah ciptakan!) (Mustadrak Hakim)

122. Juwairiyah r.anha meriwayatkan : Nabi SAW meninggalkan rumahnya (juwairiyah)di pagi hari untuk Shalat (Faajar), sedang ia sedang berada di atas sajadahnya (sibuk dengan zikrullah) sesudah shalatul Adha dan ia mendapatinya masih berada pada tempat yang sama.

Baginda bertanya: Adakah engkau masih (berzikir kepada Allah) sebagaimana aku meninggalkan kamu? Ia menjawab: Ya. Nabi SAW berkata: Semenjak aku meninggalkan kamu , aku mengucapkan empat rangkai kalimat , jikalau ditimbang beratnya dengan semua yang kamu sudah ucapkan (mengingati Allah) pada hari ini, maka niscaya lebih berat. Rangkaian kalimat itu adalah :

(Maha Suci Allah, dan Aku memuji-Nya sebanyak segala makhluk-Nya, seridho hjati-Nya, dan seberat ‘arasy-Nya, dan sebanyak tinta yang digunakan untuk menuliskan kalimat-kalimat-Nya). (Muslim)

123. Sa’d ibnu Abi Waqqas r.a. meriwayatkan: ia dan Rasulullah SAW pergi kepada seorang sahabiyah yang ada dihadapannya biji-biji kurma atau kerikil. Ia sedang mengira dan membaca Tasbeh.Nabi SAW berkata : Maukah aku memberitahu kamu sesuatu yang lebih mudah atau baik daripada aapa yang sedang kamu buat? Ucapkanlah ….

(Subhanallah – Allah Maha Suci, sebanyak ciptaa-Nya yang di langit; dan subhanallah, sebanyak ciptaan-Nya yang di bumi; Subhanallah,sebanyak ciptaan-Nya yang berada di antara keduanya; dan Subhanallah, sebanyak yang Dia ciptakan. Kemudian ucapkan, Allahu Akbar

(Allah Maha Besar) , seperti itu. Alhamdulillah , seperti itu. Kemudian ucapkanlah : La ilaha illallah ( tiada yang patut disembah kecuali Allah) - seperti itu. Dan ucapkanlah ….

( Tiada daya dan upaya kecuali melalui Allah). (Abu Daud).

124. Abu Umamah Al-Bahili r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW datang ketika saya sedang duduk dan bibir saya sedang komat-kamit. Baginda bertanya : Apa yang sedang kamu perbuat dengan menggerakkan bibirmu? Saya menjawab: Wahai Rasulullah! Saya sedang berzikrullah ( berzikir kepada Allah) . Baginda berkata: Tidak sukakah engkau aapabila aku memberitahu kamu ucaapan yang jikalau kamu membacanya, maka bahkan zikirmu dari siang dan malam itu tidak akan dapat menyaamai pahala ucapan-ucapan itu? Saya meminta : Beritahukan kepadaku! Rasulullah SAW berkata: Ucapkan ….

Alhamdulillah- Segala puji bagi Allah - seimbang dengan segala sesuatu yang tercatat dalam Kitab-Nya; dan Alhamdulillah, seimbang dengan jumlah segala sesuatu yang diperlukan yang memenuhi ruang antara langit dan bumi; dan Alhamdulillah , seimbang dengan jumlah segala sesuatu; dan Alhamdulillah ada pada segala sesuatu.

Dan seperti itu juga ucapkan dengan Subhanallah (Allah Maha Suci); dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar). (Tabrani dan Majma-uz-Zawaid).

125. Ibnu ‘Abbas r.anhuma meriwayatkan: Rasulullah SAW bersabda : Yang pertama diseru untuk memasuki sorga pada Hari Kiamat adalah orang yang memuji Allah baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan kesusahan. (Mustadrak Hakim).

126. Anas ibnu Malik r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Allah suka dengan hamba-Nya yang apabila memakan makanan, ia memuji-Nya; dan apabila ia minum, ia memuji-Nya. (Muslim).

127. Mu’az ibnu Jabal r.a. meriwayatkan: Ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Ada dua kalimat Ilaihi , yang pertama tidak berhenti sebelum mencapai ‘Arsy (Allah) , dan kedua memenuhi ruangan antara langit dan bumi (dengan cahaya atau pahala). Mereka adalah La ilaha illallah (tiada yang patut disembah kecuali Allah) , dan Allahu Akbar (Allah Maaaha Besar ). (Tabrani dan Targhib).

128. Seorang Sahabi dari Kaum Bani Sulaim meriwayatkan : Rasulullah SAW menghitung di atas jariku atau di atas jarinya, dan berkata: Dengan mengucapkan Subhanallah (Maha Suci Allah) , memenuhi separuh timbangan; dan dengan mengucapkan Alhamdulillah (Segaala puji bagi Allah) , maka timbangan akan disempurnakan; dan mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar, maka ruangan antara langit dan bumi dipenuhi (dengan pahala). (Tirmizi).

129. Sa’d r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Tidakkah aku menghantar kamu ke suatu pintu dari pintu-pintu sorga? Saya berkata: Beritahukanlah kepadaku! Baginda menjawab : (Pintu ini adalah) ( Tiada daya dan upaya, kecuali melalui Allah). (Mustadrak Hakim).

130. Abu Ayyub Al-Ansari r.a. meriwayatkan bahwa pada malam Mi’raj, Rasulullah SAW melewati Ibrahim A.S. Ibrahim AS bertanya: Hai Jibrail! Siapa itu yang bersama engkau? Jibrail AS menjawab: Muhammad SAW. Ibrahim AS BERKATA: Beritahukan kepada Ummatmu supaya menanam sebanyak-banyaknya pohon di sorga, sebab tanah sorga itu sangat subur, dan datarannya sangat luas. Ditanya: Macam apakah pohon sorga itu? Baginda menjawab : .…………………………………….. (Tiada daya dan upaya kecuali dari Allah). Musnad Ahmad dan Majma-uz-Zawaid)

No comments:

Post a Comment