Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, December 30, 2010

ILMU DAN DZIKIR (PENGETAHUAN DAN MENGINGATI ALLAH SWT) 4

21- Abu Waqid Al-Laitsi r.a. meriwayatkan : Suatu ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW di masjid, dan lain-lain sahabat juga hadir. Tiga orang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, dua orang dari mereka mengalihkan perhatian mereka kepada Rasulullah SAW dan orang ketiga dari mereka pergi. Kedua orang itu berdiri dekat Rasulullah SAW ,... yang seorang mendapatkan tempat kosong dalam majlis itu ,maka ia duduk di sana; dan seorang lagi duduk dibahagian belakang mereka, dan yang ketiga berbalik dan meninggalkan majlis (sebagaimana disebutkan terlebih dahulu). Apabila Rasulullah saw telah berlepas dari majlis itu yang ia duduk bersama mereka, ia berkata : Maukah saya memberitahukan kamu tentang ketiga orang ini? Seorang dari mereka mencari perlindungan kepada Allah (dengan duduk dalam majlis) dan Allah memberinya perlindungan (dengan Rahmat-Nya). Dan orang yang kedua merasa malu dengan duduk (di tengah majlis), maka Allah menunjukkan simpati kepadanya karena malunya, dan tidak mencabut daripadanya rahmat-Nya, dan orang yang ketiga karena menunjukkan kelainan, maka Allah memalingkan perhatian-Nya dari padanya. (HR. Bukhari )

22- Abu Harun Al-‘Abdi Rahimahullah melaporkan dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a. yang meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang dari Timur akan datang kepadamu untuk menuntut ilmu agama; dan apabila mereka datang kepadamu, maka perlakukanlah mereka dengan baik. Abu Harun ‘Abdi seorang penuntut Abu Sa’id r.a. meriwayatkan : Apabila Abu Sa’id berjumpa dengan kami, ia berkata : Selamat datang hai orang-orang yang Rasulullah SAW telah memberi kabar kepada kami. (Tirmidzi).

23- Watsilah ibnu Al-Asqa r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang menuntut ilmu dan mendapatkannya, mendapat pahala dua kali lipat dari Allah; dan barangsiapa yang menuntut ilmu akan tetapi tidak mendapatkannya, mendapat pahala satu bahagian yang ditulis oleh Allah. (Tabrani,dan Majma-uz-Zawaid)

24- .Safwan ibnu ‘AssalAl-Muradi r.a. meriwayatkan : Saya pergi kepada Rasulullah SAW, aku mendapatkan ia sedang berbaring di atas sehelai seprei berwarna merah. Baginda berkata: Selamat datang kepada seorang yang menuntut ilmu (seorang penuntut). Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayapnya ke atas orang yang menuntut ilmu, dan mereka berkumpul satu sama lain dalam jumlah yang sangat besar berssusun-susun sampai ke langit. Mereka melakukan demikian karena kasih kepada ilmu, yang mana seorang penuntut mencarinya. ( Tabrani dan Majma-uz-Zawaid).

25. Tsa’labah ibnu Al-Hakam As-Sahabi r.a. meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Ketika Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung duduk di antara hamba-hamba-Nya di atas Kursi-Nya pada Hari Kiamat ( menurut rahmat dan keagungan-Nya) untuk mengadili mereka; Dia akan menyapa para ulama: Aku tidak menganugerahkan kepadamu dengan Ilmu dan pengampunan (kelembutan dan kesabaran), kecuali bahwa Aku hendak mengampuni kamu; meskipun banyaknya dosa-dosamu; dan tidak mempedulikan besarnya dosa-dosamu, karena mengampuni kamu tidak ada konsekuensi kepada-Ku. (Tabrani dan Targhib).

26. Abu Darda r.a. meriwayatkan : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang memulakan suatu perjalanan untuk menuntut ilmu; Allah akan menunjukkan baginya satu jalan dari jalan-jalan menuju sorga; maksudnya bahwa kemahirannya terhadap ilmu menjadi sebab baginya untuk memasuki sorga. Para malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena suka ke atas seorang yang keluar untuk menuntut ilmu. Para penghuni di langit dan di bumi, dan ikan-ikan di laut , semuanya mendo’akan keampunan bagi orang-orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya ketinggian seorang alim ke atas seorang abid adalah seperti ketinggian bulan purnama ke atas bintang-bintang.Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi.. Dan sesungguhnya para Nabi tidak meninggalkan di belakang mereka harta warisan seperti Dinar atau Dirham (harta atau kekayaan), kecuali warisan ilmu (pengetahuan). Oleh sebab itu barangsiapa yang mencari harta warisan ini, sesungguhnya ia telah menerima bagian dari kebaikan yang besar sekali. (Abu Daud).

27. Abu Darda r.a. meriwayatkan : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Kematian seorang ‘alim( seorang yang mendapat pendidikan dengan baik dalam Al Qur’an, hadis dan hukum Islamdari sumber-sumber yang otentik) adalah suatu malapetaka, yang tak dapat memperoleh ganti atau tidak dapat disusul . Kematian seorang ‘alim adalah seperti bintang yang kehilangan cahayanya. Kematian seluruh kaum adalah lebih ringan daripada kematian ‘alim. (Baihaqi)

28. Anas ibnu Malik r.a. meriwayatkan: Rasulullah saw bersabda: Perumpamaan ulama adalah seperti bintang-bintang di langit, yang menunjuki (manusia) dari kegelapan di darat dan di laut, apabila bintang-bintang kehilangan sinarnya, maka seeperti manusia yang berada pada ambang kesesatan. (Musnad Ahmad).

Catatan: Ini menunjuk kepada tiadanya ulama, yang tanpa kecuali membawa manusia dari jalan lurus kepada jalan kesesatan.

29. Ibnu Abbas r.anhuma meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Seorang yang Faqih (‘alim) lebih ditakuti oleh syaitan daripada seribu ahli ibadah. (Tirmidzi).

Caatatan : Ini berarti bahwa mudah bagi syaitan untuk memperdaya seribu ‘Abid dari pada memperdaya seorang ‘Alimyang mempunyai pengetahuan Agama yang sempurna.

30. Abu Umamah Al-Bahili r.a. meriwayatkan : Dua orang laki-laki, seorang yang ‘alim dan yang lainnya ‘Abid disebutkan kepada Rasulullah saw yang bersabda : Ketinggian seorang ‘Alim ke atas seorang ‘Abid adalah seperti ketinggian aku dibandingkan dengan orang yang paling rendah di antara kamu. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya dan penghuni langit dan bumi meskipun semut-semut di dalam lobang dan ikan-ikan (di lautan) berselawat (dengan cara mereka masing-masing) kepada orang yang mengajar amal-amal kebaikan. (Tirmidzi).

No comments:

Post a Comment