Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, December 30, 2010

ILMU DAN DZIKIR (PENGETAHUAN DAN MENGINGATI ALLAH SWT) 7

51- Anas r.a. meriwayatkan : Kami sedang duduk depan pintu Rasulullah saw , dan sedang bermuzakarrah sedemikian rupa sehingga seorang membaca sebuah ayat Al Qur’an, dan yang lain membaca ayat yang lain untuk membenarkan argumennya (maka sejenis pertengkaran telah terjadi). Dan tak disangka-sangka Rasulullah saw datang. Mukanya merah (karena mara...h), seolah-olah buah delima yang terpencet pada mukanya, dan ia berkata : Hai manusia! Aapakah kamu dihantar ke dalam dunia ini untuk bertengkar, atau apakah kamu diperintahkan untuk berbuat demikian? Janganlah kamu menjadi kafir, dengan bertengkar karena ini menyebabkan kamu membunuh satu sama lain sesudah aku meninggalkan dunia ini ( karena perbuatan seperti ini tanpa kecuali membawa kepada kekufuran). ( Tabrani dan Majma-uz-Zawaid).

52. ‘Abdullah ibnu ‘Abbas r.anhuma meriwayatkan sabdaan Rasulullah SAW : Isa a.s. berkata: Segala perkara ada tiga macam : Suatu perkara yang menyatakan arah dan sifatnya dengan jelas, maka ikutilah; dan suatu perkara yang menyatakan malapetaka dan kejahatan dengan jelas, maka hindarilah; dan suatu perkara yang baik kebaikan dan keburukannya terbukti, maka rujukkan masalahnya kepada seorang ‘alim. (Tabrani dan Majma-uz-Zawaid).

53- Ibnu ‘Abbas r.anhuma meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Waspadalah kamu tentang meriwayatkan hadis yang berasal dariku, sehingga kamu mengetahui dengan kepastian bahwa itu berasal dariku; karena barangsiapa yang berbohong tentangku dengan sengaja, bersiap-sedialah baginya untuk menempah tempat tinggalnya dalam api (neraka). Dan barangsiapa yang menafsirkan Al Qur’an menurut kehendak dan pendapatnya tanpa berlandaskan pada ilmu dan rujukkan, maka biarkan ia menyediakan bagi dirinya sendiri tempat tinggal dalam api (Neraka). (Tirmidzi).

54- Jundub r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang menafsirkan Al qur’an mengikut pendapatnya sendiri dan bahwa boleh jadi benar ; meskipun demikian ia telah bersalah. ( Abu Daud )

Catatan : ini bermakna seorang yang menafsirkan Al Qur’an dari pendapat dan kebijaksanaannya sendiri dan boleh terjadi benar; bahkan demikian ia telah bessalah, karena ia tidak mempunyai sandaran untuk tafsirnya ini pada hadis Nabi SAW dan ulama dari umat ini.

No comments:

Post a Comment