Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, December 30, 2010

ILMU DAN DZIKIR (PENGETAHUAN DAN MENGINGATI ALLAH SWT) 20

81- Muadz Ibnu jabal r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : penghuni sorga (sesudah mereka sampai ketempat tujuannya) tidak akan menyesali sesuatupun kecuali saat yang mereka lewati tanpa mengingati Alah ( di dunia ini ). ( Tabrani baihaqi dan Jami’us Saghir )

82- Sahal Ibnu Hunaif r.a. meriwayatkan : Nabi SAW bersabda : Tunaikanlah hak-...hak majlis ! ( dan salah satu hak majlis adalah ) mengingati Allah sebanyak-banyaknya ( Tabrani dan Jamius saghir )

83- Uqbah Ibnu Amir r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : seorang musafir yang menyendiri dari percakapan dunia dan mengalihkan perhatiannya kepada mengingati Allah, para malaikat akan menemaninya. Dan ia yang tidak melakukan apa-apa akan tetapi malakukn sesuatu yang sia-sia maka akan ditemani oleh setan ( Tabrani dan Majma Uz Zawaid )

84- Abu Musa r.a. meriwayatkan : Nabi SA bersabda : Perumpamaan orang yang mengingati Tuhannya dan orang yang tidak mengengati Tuhannya adalah seperti oarang yang hidup dan orang yang mati. Disebutkan juga dalam riwayat yang lain : perumpamaan sebuah tempat tinggal yang didalamnya nama Allah disebutkan adalah seperti orang yang hidup dan perumpamaan sebuah tempat tinggal yang nama Allah yang tidak disebutkan adalah seperti yang mati. ( Bukhari dan Muslim ).

85- Muadz r.a. meriwayatkan bahwa seorang bertanya kepada Rasulullah SAW : Jihad yang manakah yang pahalanya lebih tinggi ? Baginda menjawab seorang yang mengingati Allah SWT dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Baginda ditanya : Puasa yang manakah yang pahalanya lebih tinggi ? ia menjawab : seorang yang meningati Allah SWT dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Rasulullah SAW menyebutkan tentang shalat, zakat, haji ,sedekah dengan cara yang sama bahwa yang paling besar pahalanya adalah seseorang mengingati Allah SWT sebanyak-banyaknya. Abu Bakar r.a. memberi tahu Umar.ra. wahai Abu Hafsah ! orang yang mengingati Allah telah membawa semua kebaikan. Rasulullah SAW berkata : kamu benar ! ( Musnad Ahmad )

Catatan : Abu Hafsah bermakna ayah Hafsah. Hafsah r.anha adalah putri Umar r.a. dan Istri Rasulullah SAW.

86- Abu Hurairah ra. Meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Mufariidhun telah mndahului kita ! para sahabat berTanya : Siapakah Mufaridun ? Baginda menjawab : mereka ( laki-laki dan wanita ), yang terpaut dan yang mencintai Zikrullah. Mengingati Allah meringankan beban ( dosa-dosa ) mereka oleh karena itu mereka akan datang tanpa beban pada hari kiamat. ( Tirmidzi ).

87- Abu Musa r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : jikalau seseorang memliki uang yang banyak dan ia memebagi-bagikannya, dan seorang yang lain yang menyibukkan diri dengan berdzikir kepada Allah, ( maka orang yang menyibukkan diri ) berdzukir kepada Allah adalah lebih baik. ( Tabrani dan Majma UZ Zawaid ).

88.- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang betrzikir sebanyak-banyaknya , maka ia terbebas dari cacat kemunafikan. (Tabrani dan Jami-us Saghir).

89- Abu Sa’id Al-Khudri r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya ada banyak orang yang mengingati Allah pada tempat tidur yang empuk dan Allah meninggikan derajatnya ke peringkat yang tinggi di sorga (melalui berkah zikir). (Abu Ya’la dan Majma-uz-Zawaid).

90- Jabir ibnu Samurah r.a. meriwayatkan bahwa ketika Nabi SAW sudah menyelesaikan Shalatul Fajar , ia duduk bersilah sehingga matahari benar-benar terbit. (Abu Daud).

No comments:

Post a Comment