171- Ubadah Ibnu Samith r.a meriwayatkan : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang berdoa untuk keampunan seorang mukminin dan mukminat, Allah akan menulis baginya satu kebaikan bagi setiap mukmin dan mukminat ( Tabrani dan Majma Uz Zawaid ).
172- Bara Ibnu Azib r.anhuma meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada dua orang muslim yang berjabat tangan dan memuji Allah SWT, dan memohon kemapunan Nya, kecuali dosa-dosa mereka diampuni. ( Abu Daud )
Catatan : Doa yang biasa diucapkan oleh para sahabat kepada satu sama lain dengan ( setelah Assalamualaikum )
Segala puji bagi Allah, semoga Allah mengampuni kamu dan aku.
173- Bara Ibnu Azib r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Apa yang kamu ucapkan tentang kegembiraan orang laki-laki itu ( yang bersafar sendirian ), yang untanya melarikan diri dipadang pasir dengan tali pengikatnya, dan semua perbekalannya, dan ia tidak mendapatkan makanan atau juga air disana maka apabila ia meninggalkan mencari unta itu, dengan letih dan patah hati, apabila lewat dibawah sebuah pohon ia melihat tali pengikat unta tersangkut disana, dan kemudian ia mendapatkan untanya ? kami menjawab : Wahai Rasulullah ! ia diliputi kegembiran. Baginda berseru ( dengarlah ) aku bersumpah demi Allah ! yang Allah lebih gembira, apabila seorang hamban Nya memohon pengampunan daripada seorang yang ( sesudah berputus asa ) karena mendapati untanya. ( Muslim )
174- Anas Ibnu Malik r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah lebih gembira dengan pertobatan hamba Nya, daripada salah satu daripada kamu, apabila tunggangannya ( unta , dstnya ) membawa semua makanan dan minuman, melarikan diri daripadanya dalam sebuah hutan belantara dan ia, hilang semua harapannya untuk mendapatkan, yang membaringkan diri dibawah teduhan sebuah pohon. Kemudian tiba-tiba ia melihatnya ( tunggangnnya ) berdiri disampingnya, sambil memegang tali pengikatnya dengan perasaan yang gembira tanpa disengaja ia berseru : wahai Allah ! Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabbmu. (muslim )
175- Abdullah r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT lebih bergembira keatas bertobatnya seorang beriman, daripada seorang yang pergi ke suatu hutan yang berbahaya diatas binatang tunggangannya, bersama dengan makanan dan minumannya. Ia turun dari tunggangnya dan tidur sekejap. Ketika ia terbangun, ia mendapati bahwa tunggangannya telah pergi, ia mencarinya dengan berputus asa dan apabila tertimpa oleh kehausan, ia berkata kepada dirinya biar saya kembali ketempat itu dimana saya ada sebelumnya dan berbaring disana hingga mati. Kemudian ia meletakkan kepalanya diatas lengannya untuk ( tidur ) dan mati. Akan tetapi ketika ia terbangun ia mendapati tunggangnya disampingnya bersama dengan makanan dan tunggangannya. Allah SWT lebih bergembira keatas bertobatnya seorang hamba yang beriman dari pada orang ini ( sesudah mengalami kekecewaan ) mencari tunggangannya dengan semua perbekalannya. ( muslim ).
176- Abu Musa r.a. meriwayatkan : Nabi SAW bersabda : Allah Azza Wajalla memperpanjang tangan rahmat Nya sepanjang malam supaya orang-orang yang berbuat durhaka pada siang hari boleh bertobat, dan Dia memperpanjang tangan rahmat Nya pada siang hari supaya orang-orang yang berbuat durhaka pada malam hari boleh bertobat. ( isyarat rahmat Allah ini akan berketerusan ) sampai matahari terbit dari barat ( sesudah mana tiada bertobatnya seseorang yang tidak diterima ). ( muslim )
177- Safwan Ubnu Asal ra. Meriwayatkan Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya Allah Azza Wajalla telah meletakkan dibarat sebuah gerbang untuk bertobat, ( tidak perlu disebutkan panjangnya ), yang lebarnya adalah tujuhpuluh tahun perjalanan. Tidak dikunci, selagi matahari tiadak terbit dari arah itu ( dari barat). ( ini akan terjadi apabila hari pengadilan akan menjadi sangat dekat dan pintu bertobat akan ditutup. ) ( Tirmidzi )
178- Abdullah Ibnu Umar. R.ahuma meriwayatkan : Nabi SAW bersabda : Allah SWT menerima pertobatan seorang hamba Nya samapai sakratul maut menjadi nampak.
Catatan : Apabila nyawa seorang meninggalkan jasadnya, maka bunyi berdegug yang aneh yang keluar dari kerongkongan seorang yang dikenal sebagai “ ghar-ghara “ sesudah itu tidaka ada harapan lagi untuk hidup. Inilah isyarat kematian yang terakhir sesudah nampak sakratul maut, maka memohon ampun atau beriman adalah sia-sia.
179- Abdullah Ibnu Amr. R.anhuma meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda : Jikalau seorang memohon ampun setahun, atau sebulan, atau seminggu, atau sehari, atau satu sa’ah ( kurang kebih dua puluh menit ), bahkan selama waktu antara dua kali perahan susu unta, sebelum kematiannya, maka akan dikabulkan. ( Mustadarak hakim ).
180- Abdullah Ibnu Mas’ud meriwayatkan : Nabi SAW bersabda : Barang siapa bersala atau melakukan suatu dosa dan kemudian menyesal, maka penyesalannya adalah sebagai penghapusan atas dosa-dosanya. ( Baihaqi )
No comments:
Post a Comment