Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Thursday, December 30, 2010

ILMU DAN DZIKIR (PENGETAHUAN DAN MENGINGATI ALLAH SWT) 5

31. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Dunia ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dilaknat, kecuali Dzikir (mengingati Allah) , dan apa saja yang mendekatkan seseorang kepada Allah (yaitu : amal-amal kebaikan) , seorang ‘Alim atau seorang yang menuntut ilmu Agama; sebab semua ini berada di dalam rahmat Allah. (Tir...midzi).

32- Abu Bakar r.a. meriwayatkan : Saya mendengar Nabi saw bersabda : Engkau hendaklah menjadi (1) seorang ‘alim, atau (2) seorang penuntut ilmu agama, atau (3) seorang yang mendengar dengan tawajjuh kepada (penyampaian) ilmu agama, atau (4) seorang yang mencintai Ilmu agama dan Ulama. Dan janganlah kamu menjadi yang kelima (lain daripada yang disebutkan di atas), jika tidak kamu akan binasa. Jenis yang kelima adalah seorang yang mendengki kepada ilmu agama dan ulama. (Tabrani, Bazzar, dan Majma-uz-Zawaid).

33- Ibnu Mas’ud r.a. meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Irihati (mendengki) itu tidak dibolehkan kecuali dalam dua perkara: seorang yang dikaruniakan oleh Allah dengan harta kekayaan dan ia diberi kekuatan untuk membelanjakannya di jalan yang benar ; dan yang lain dimana Allah kurniakan hikmah dengannya ia memutuskan perkara-perkara dan mengajarkannya kepada orang lain. (HR.Bukhari).

34- Umar r.a. meriwayatkan : Pada suatu hari ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, datanglah seorang kehadapan kami yang memakai pakaian yang sangat putih, rambutnya sangat hitam, tiada tanda-tanda sebagai seorang musafir yang tampak padanya, dan diantara kami tiada orang yang mengenalnya. Ia berjalan dan duduk didepan Rasulullah SAW, mendekatkan lututnya berhadapan dengan lutut Rasulullah SAW dan meletakkan kedua telapak tangannya diatas paha Rasulullah dan berkata : Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku apa itu islam ? Rasulullah SAW berkata : ( sebagai rukun ) islam adalah bersaksi : Tiada yang patut disembah kecuali Alah dan Muhammad adalah utusan Allah (dengan ikhlas ), mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan ramadhan, dan mengerjakan haji ke Ka’bah Tullah, jikalau kamu mempunyai kemampuan untuk mengerjakannya. Kemudian ia berkata : engkau berkata benar. Umar r.a. berkata : kami tercengang kepada pertanyannya kepada Baginda SAW ( seolah-olah ia tidak mengetauhi ), dan kemudian berkata bahwa ia berkata benar ( seolah-olah ia sudah mengetauhinya ). Kemudian ia berkata : beritahukanlah kepadaku tentang iman. Rasulullah SAW bersabda : Iman adalah percaya ( dari dalam hati ) kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rsulnya, dan hari akherat, dan beriman kepada takdir Ilahi- baik dan buruk tentangnya. Ia berkata : engkau berkata benar. Dan ia bertanya : beritahukan kepadaku tentang ihsan. Rasulullah SAW bersabda ihsan adalah menyembah Allah seolah-olah engkau melihatnya, dan jikalau engkau tidak dapat melihatnya, maka ia senantiasa melihat kepadamu, kemudian ia berkata : beritahukan kepada ku tentang Hari (kapan akan terjadi kiamat ? ). Rasulullah SAW menjawab : yang bertanya tentangnya tidakkah lebih mengetauhi daripada yang ditanya ( pengetauhanku tentang hari kiamat tidak lebih baik daripada yang kamu ketauhi. ) kemudian ia berkata : beritahukanlah kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah Saw bersabda : ( salah satu dari tanda-tanda nya adalah ) bahwa seorang wanita hamba sahaya akan melahirkan bagi majikannya, dan engkau akan mendapati orang-orang yang berkaki telanjang, nakal, dan penggembala-penggembala yang miskin berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung pencakar langit. Umar r.a. berkata kemudian ia pergi, dan saya tinggal untuk beberapa saat ( akan tetapi tidak bertanya sesuatupun tentang orang itu. Kemudian Rasululah SAW bertanya hai umar tahukah kamu siapakah yang bertanya tadi ! saya berkata : Allah dan Rasul Nya yang lebih mengetauhi. Baginda berkata : itulah Jibrail a.s. ia datang untuk mengajarkan kamu tentang agamamu. (HR.Muslim ).

Catatatan : dalam hadis diantara tanda-tanda hari kiamat adalah seorang wanita hamba sahaya melahirkan untuk majikannya sendiri, yang bermakna bahwa kedurhakaan kepada orang tua akan merajalela menjelang hari kiamat, sedemikian rupa sehingga anak-anak wanita yang semestinya taat kepada ibu-ibu mereka adalah lebih mendarah daging, tidak hanya menjadi durhaka, akan tetapi lebih berkuasa keatas ibu-ibu mereka seperti seorang nyonya yang memerintah hamba sahayanya yang wanita. Inilah mengapa Rasulullah SAW menggambarkan seorang wanita hamba sahaya melahirkan untuk majikannya. Tanda hari kiamat yang kedua bermakna orang-orang sedemikian yang memliki harta kekayaan yang mereka tidak layak untuk memilikinya. Keinginan mereka untuk membangun gedung-gedung pencakar langit dan mereka berolomba-lomba satu sama lain dalam membangunnya. ( Muariful Hadist )

35- Hasan Rahimahullah menceritakan : Rasulullah saw bertanya tentang dua orang laki-laki dari Bani Isra’il; yang siapakah yang lebih mulia di antara keduanya? Salah satu dari mereka ‘Alim; yang mengerjakan shalat fardhu dan kemudian duduk dan mengajar manusia apa yang baik. Dan seorang lagi berpuasa pada waktu siang hari dan beribadah pada malam hari. Rasulullah saw menjawab : Yang paling mulia adalah orang yang mengerjakan shalat fardhu, kemudian duduk dan mengajarkan kebaikan kepada manusia daripada orang yang berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam hari, sama seperti kemuliaanku ke atas yang paling rendah di antara kamu. (Sunan Darami).

36. Abdullah r.a. meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Belajarlah Al Qur’an dan ajarkanlah kepada orang lain. Tuntutlah ilmu agama dan ajarkanlah kepada orang lain. Pelajarilah hukum-ahkam Allah yang fardhu dan ajarkanlah itu kepada orang; sebab aku akan dipanggil dari dunia ini, dan pengetahuan juga akan segera diangkat. (akan tiba masanya) sedemikian rupa yang dua orang akan tidak sependapat pada salah satu perintah wajib (karena kurang pengetahuan) dan tiada seorang yang dapat menuntun mereka dengan benar tentang perintah yang wajib. (Baihaqi ).

37- Abu Umamah Al Bahili r.a. meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Hai manusia! Tuntutlah ilmu sebelum ilmu itu ditarik dan diangkat. (Musnad Ahmad).

38- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Di antara amalan-amalan bagi seorang beriman akan terus-menerus menerima pahala, meskipun setelah kematiannya

tiga kali, supaya maksud (perkataannya) dapat dimengerti dengan betul. (HR. Bukhari).

Catatan : Apabila Rasulullah saw hendak mengatakan sesuatu yang penting , maka ia akan mengulangi perkataan atau kalimat-kalimat itu tiga kali, supaya dapat dimengerti dengan baik oleh orang.

39- Anas r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW senantiasa mengulang perkataannya tiga kali, supaya maksud ( perkataannya dapat dimengerti dengan baik. (Bukhari)

40- Abdullah ibnu Amr ibnu Al-‘As r.anhuma meriwayatkan : Rasulullah saw bersabda : Allah swt tidak akan menarik Ilmu Agama dengan menghilangkannya dari hati-hati dan pemikiran manusia (pada akhir zaman), akan tetapi Dia akan menariknya dengan mematikan orang-orang ‘Alim satu demi satu; sehingga tidak tertinggal walaupun seorang ‘Alim. Manusia akan mengangkat orang-orang jahil sebagai pemimpin-pemimpin. Pertanyaan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan Agama (Islam) akan dihadapkan kepada mereka, dan mereka akan membuat keputusan-keputusan tanpa berlandaskan pengetahuan Agama. Sebagaimana mereka berada dalam keadaan sesat, maka mereka dengan sendirinya membawa orang lain kepada kesesaatan. (HR. Bukhari).

No comments:

Post a Comment