Pentingnya Saling Ingat Mengingatkan dan Menyampaikan

PENTINGNYA SALING MENGINGATKAN dan MENYAMPAIKAN...

waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri waya/muruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.

qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaallaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaanallaahi wamaa anaa mina lmusyrikiin

[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".

Friday, December 31, 2010

ILMU DAN DZIKIR (PENGETAHUAN DAN MENGINGATI ALLAH SWT) 26

141. Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri r.anhuma meriwayatkan: Nabi SAW bersabda: Allah telah memilih empat kalimah dari risalah-Nya: Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), La ilaha illallah (Tiada yang patut disembah kecuali Allah), Allahu Akbar (Allah Maha besar).

Barangsiapa yang mengucap Subhanallah (Maha... Suci Allah), sekali dua puluh kebaikan akan tertulis baginya, dan duapuluh dosa dihapuskan. Barang siapa mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar), maka ia mendapat pahala yang sama. Barang siapa mengucapkan La ilaha illallah (Tiada yang patut disembah kecuali Allah), maka ia akan diberi pahala yang sama. Dan barang siapa mengucapkan Alhamdulillahi-rabbil-‘alamin (Segala puji bagi Allah, Rabb bagi sekalia alam), dari lubuk hati yang dalam, tiga puluh kebaikan tertulis baginya, da tiga puluh dosa dihapuskan. (‘Amalul Yaumi wal Lailah lin Nasai).

142. Abu Sa’id Al-Khudri r.a. meriwayatkan: Rasulullah SAW bersabda: Ucapkanlah sebanyak-banyaknya kebaikan yang kekal selama-lamanya. Seorang bertanya: Ucapan apakah itu , wahai Rasulullah? Baginda menjawab: Ini adalah Al-Millah ( asas aagama). Ditanya lagi: Apakah (asas ) agama ini? Rasulullah SAW berkata: Ucapkanlah , Takbir – Allahu Akbar (Allah Maha Besar); Tahlil – La ilaha illallah (Tiada yang patut disembah kecuali Allah); Tasbeh - Subhanallah (Maha Suci Allah); Tahmid – Alhamdulillah (Segala puji bbagi Allah); dan wala haula wala quwwata illa billah (Tiada daya dan kekuatan , kecuali dengan Allah). (Mustadrak Hakim).

Catatan: Kebaikan yang kekal selama-lamanya, bermaksud bahwa aamal-amal kebaikan itu , pahala untuk ucapan ini akan diberikan buat selamanya. Perkataan Arab Al-Millah, menunjuk bahwa kalimah-kalimat ini mempunyai arti yang fundamental dalam Agaama. (Fathur-Rabbani)

143. Abu Darda r.a. meriwayatkan: Rasulullah SAW bersabda: Ucapkanlah, Subhanallah (Maha Suci Allah),Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), La ilaha illallah (Tiada yang patut disembah kecuali Allah), Allahu Akbar (Allah Maha Besar), dan Wala haula wala quwwata illa billah (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah). Ini adalah kebaikan yang kekal, yang menghapuskan dosa-dosa seperti daun-daun gugur dari pohonnya pada musim gugur). Kalimah-kalimah ini berasal dari khazanah sorga. (Tabrani dan Majma-uz-Zawaid).

144. ‘Abdullah ibnu ‘Amr r.a. meriwayatkan: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa , dalam dunia ini mengucapkan, ……………………………………………………… La ilaha illallah(Tiada yang patut disembah kecuali Allah), Wallahu akbar (Allah Maha besar), Wala haula wala quwwata illa billah Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah), maka dosa-dosanya diampuni, bahkan jikalau sebanyak buih di lautan. (Tirmizi).

Dalam riwayat yang lain, pahala yang sama disebutkan untuk kalimah di atas dengan tambahan Subhanallah (Maha Suci Allah), dan Alhamdulillah )Segala puji bagi Allah). (Mustadrak Hakim).

145. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan : Ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila seorang mengucapkan (dengan ikhlas) : …..

(Maha Suci Allah, dan Segala puji bagi Allah, dan Tiada yang patut disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar, dan Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah) … maka Allah berfirman : Hamba-Ku telah mentaati-Ku, dan telah berserah diri kepada-Ku. Mustadrak Hakim).

146. Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah r.anhuma meriwayatkan: Rasulullah SAW bersabda: Apabila seorang mengucapkan : La ilaha illallah Wallahu Akbar (Tiada yang patut disembah kecuali Allahdan Allah Maha Besar). Allah SWT membenarkannya dengan berfirman: ……………………………………………( Tiada yang patut disembah kecuali Aku, dan Aku Mmaha Besar). Dan aapabila pembaca mengucapkan : …………………………………. ( Tiada yang patut disembah kecuali Allah, Yang Esa) …. Allah membenarkannya dengan berfirman: …………………………………. (Tiada yang patut disembah kecuali Akudan Aku adalah Yang Esa) …. Dan apabila pembaca mengucapkan : ………………………………………(Tiada yang patut disembah kecuali Allah, Yang Esa, Yang tiada serikat padanya-Nya), Allah membenarkannya dengan firman-Nya: ……………………………………………….. (Tiada yang patut disembah kecuali Aku, Aku yang Esa, Aku tidak mempunyai serikat). Dan apabila pembaca mengucapkan : ………………………………………. (Tiada yang patut disembah kecuali Allah, kepada-Nya milik segala Kerajaan, dan segala pujian hanya kepada-Nya) , Allah membenarkan dengan berfirman: …………………………………………….. ( Tiada yang patut disembah kecuali Aku, Aku-lah pemilik segala Kerajaan, dan hanya kepada-Ku-lah segala pujian)… Dan apabila pembaca mengucapkan : …………………………………………… Tiada yang patut disembah kecuali Allah, Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan Allah), Allah membenarkan dengan firman-Nya : …………………………………………………. (Tiada yang patut disembah kecuali Aku, dan Tiada Daya dan Kekuatan , kecuali dengan Aku). Rasulullah SAW bersabda: Jikalau seorang mengucapkan kalimat di atas dalam keadaan sakit, ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………. dan kemudian ia mati; Apineraka tidak akan membakarnya. (Tirmizi).

147. Ya’qob ibnu ‘Asim Rahimahullahu meriwayatkan : Dua Sahabat r.anhuma mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila seorang hamba mengucapkan :

(Tiada yang patut disembah kecuali Allah, Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, Dialah yang mempunyai segala Kerajaan, dan Hanya kepada-Nya milik segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu), …. Dengan keikhlasan hatinya, (sementara) hatinya membenarkan lidahnya; maka pintu-pintu langit terbuka baginya; dan Allah memandangnya dengan rahmat.Dan ke atasnya Allah memandangnya dengan pandangan rahmat; sesungguhnya, ia berhak atas apa yang ia mohon kepada-Nya!. (‘Amalul Yaumi wal Lailah lin Nasai).

148. ‘Abdullah ibnu ‘Amr r.a. meriwayatkan: Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik do’a adalah Do’a pada hari ‘Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang Aku dan para nabi sebelum aku mengucapkan adalah :

(Tiada yang patut disembah kecuali Allah, Yang Esa, yang tidak berserikat, Dialah yang mempunyai segala Kerajaan, dan Dialah yang mempunyai segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu). (Tirmizi).

149- Diriwyatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Jikalau seorang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan membalasnya dengan sepuluh keberkahan, dan sepuluh kebaikan akan tertulis baginya. ( Tirmizi)

150. ‘Umair Al-Anshari r.a. meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda: Jikalau seorang dari ummatku mengirim shalawat kepadaku sekali, dengan hati yang ikhlas; Allah akan membalasnya dengan sepuluh keberkahan, sepuluh derajat dinaikan baginya, sepuluh kebaikan tertulis baginya, dan sepuluh dosa dihapuskan darinya. (‘Amalul Yaumi wal Lailah lin Nasai).

No comments:

Post a Comment