11- Imran Ibnu Husaein r.a.huma berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda : seorang yang membaca Al Qur’an mesti meminta hanya kepada Allah ( untuk memenuhi segala keperluannya).karena sesungguhnya orang –orang akan datang akan membaca Al Qur’an akan tetapi mereka meminta ( manfaat dunia ) dari orang lain. ( Tirmidzi )
12- Abu Said Al... Kudri r.a. meriwayatkan bahwa Usaid Ibnu Khudair r.a. sedang membaca Al Qur’an pada suatu malam di rumahnya, ketika itu kudanya ( kuda betina ) mulai melompat-lompat sekeliling. Ia meneruskan bacaannya. Kuda betinya sekali lagi mulai meronta-ronta, akan tetapi ia masih meneruskan membaca, dan kuda betinya juga terus melompat kesana kemari. Usaid r.a. berkata : saya khawatir yang kuda betina itu boleh menginjak-injak anak lelaki saya Yahya yang ada didekat situ. Sebab itu saya bangun kearah kuda betina itu dan pada ketika itu saya melihat di atas kepalaku sesuatu seperti awan, yang kelihatan seperti parade lampu-lampu. Dan arakan itu mulai naik kepada atmosfir, sehingga saya tidak dapat melihatnya lagi. Ia berkata : saya pergi kepada Rasulullah SAW di pagi hari dan berkata : Wahai Rasulullah ! tengah malam tadi saya sedang membaca Al qur’an dirumah saya, ketika itu kuda betina saya mulai melompat kesana kemari. Rasullulah SAW berkata : adakah kamu meneruskan bacaan kamu, Ibnu Khudair ! ia berkata : saya teruskan membaca, dan kuda betina saya juga melompat lompat kesana kemari lagi. Maka Rasulullah berkata : adakah kamu juga meneruskan bacaan kamu ! Ibnu Khudair ! ia berkata : saya meneruskan bacaan saya dan kuda betina saya juga melompat kesana kemari lagi. Baginda SAW berkata : adakah engkau meneruskan bacaanmu, Ibnu Khudair ! ia berkata : saya bangun dan melihat, karena saya khawatir yang ia boleh menginjak-injak anak lelaki saya Yahya yang ada di dekat situ. Kemudian saya pergi ke dekat itu dan saya melihat di atas kepala saya sesuatu seperti awan yang di dalamnya yang di dalamnya seperti suatu arakan lampu-lampu. Kemudian arakan ini naik ke dalam atmosfir, sehingga saya tidak dapat melihatnya lagi. Rasulullah SAW berkata : itu adalah para malaikat yang mendengarkan bacaan kamu dan jikalau kamu meneruskan bacaanmu, maka orang akan melihat mereka ( para malaikat ) di pagi hari, dan mereka ( para malaikat ) tidak menyembunyikan diri mereka dari manusia. ( HR.Muslim )
13- Abu Said Al Kudri r.a. meriwayatkan : saya sedang duduk dalam sebuah majlis bersama dengan orang-orang muhajirin yang miskin, beberapa orang dari antara mereka mereka telah menyembunyikan diri dari yang lain ( dengan badan mereka, karena mereka tidak mempunyai cukup pakaian yang ada pada mereka ), dan salah satu daripada mereka membacakan Al Qur’an kepada mereka, apabila Rasulullah SAW masuk dan berdiri dekat kami. Oleh karena itu pembaca Al Qur’an memberhentikan bacaannya. Rasulullah SAW memberi salam kepada kami dan berkata : apa yang sedang kamu buat ? kami berkata : wahai Rasulullah, ia adalah salah seorang pembaca Al Qur’an kami, yang sedang membacakan ( kitab Allah ) dan kami sedang mendengar dengan penuh perhatian kepada kitab Allah SWT. Rasulullah SAW berkata: segala puji bagi Allah yang mengutus aku ditengah-tengah umatku sedemikian orang, yang dengan mereka aku diperintahkan untuk duduk. Kemudian Rasulullah SAW duduk diantara kami, menjadi sama jarak satu sama lain. Kemudian ia memberi syarat dengan tangannya dan meminta kami supaya membuat lingkaran yang kami semua berhadapan dengannya. ( Abu Said berkata ) saya memperhatikan bahwa Rasulullah SAW tidak mengenal salah satu daripada mereka yang lain daripada aku. Rasulullah SAW bersabda : berilah khabar gembira wahai kaum muhajirin yang miskin akan nur yang sempurna, yang dengannya kamu akan memasuki sorga pada hari kiamat, separuh hari lebih dahulu sebelum orang-orang kaya ( muslim ) dianatara manusia, dan bahwa separuh hari lamanya adalah 500 tahun. ( Abu Daud ).
14- Saad Ibnu Abi Waqqas r.a berkata bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda : sesungguhnya Al Qur’an ini telah diturunkan untuk menciptakan kerisauan dan keperihatinan. Sebab itu apabila kamu membacanya menagislah dengannya dan jikalau kamu tidak dapat menangis maka paling kurang usahakan untuk menangis. Dan bacalah ia dengan suara yang menyenangkan. Dan barangsiapa yang tidak dapat membaca dengan suara yang menyenangkan bukanlah daripada kami. ( Ibnu Majah ).
Catatan : para ulama memberi penafsiran yang lain tentang hadis ini, bahwa seorang yang tidak dapat percaya diri dan beriri sendiri dengan berkat daripada Al Qur’an bukanlah dari kami.
15- Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasululah SAW bersabda : tidak ada sesuatu yang Allah memasangkan telinganya kepadanya dengan perhatian yang lebih daripada bacaan AL Quir'’an seorang Nabi dengan suara yang indah. ( Muslim )
16- Bara r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : hiasilah Al Qur’an dengan suaramu karena sesungguhnya suarayang merdu menambah kecantikan Al Qur’an. ( Mustadarak hakim )
17- Uqbah Ibnu Amr r.a. meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda : barangsiapa yang membaca Al Qur’an dengan suara yang kuat, adalah seperti pemberi sedekah secara terang-terangan, dan barangsiapa yang membacanya secara senyap dalam dirinya sendiri, adalah seperti pemberi sedekah yang sembunyi-sembunyi. ( Tirmidzi )
Catatan : ternampak dari hadis ini bahwa membaca Al Qur’an dengan sembunyi-sembunyi lebih disukai jikalau tidak di khawatirkan pamer atau ria. Jikalau tidak khawatir ria atau mengganggu orang lain maka dalam tradisi yang lain, membaca dengan suara yang kuat di sukai karena bacaan yang demikian boleh menjadi sumber inspirasi dan menggalakkan orang lain untuk membacanya. ( Syarthibi )
18- Abu Musa r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memberitahu Abi Musa : Jikalau engkau meilhat aku malam tadi, mendengarkan bacaanmu dengan begitu penuh minat dan konsentrasi, ( yang menyukakan kamu ), karena sesungguhnya engkau telah diberikan sebagian kurnia dari suara Daud a.s. ( Muslim )
19- Abdullah Ibnu Amr r.a.nhuma meriwayatkan dari Nabi SAW : akan dikatakan kepada orang ahli qur’an ( pada hari kiamat ): teruskan bacan Al Qur’an dan teruslah naik tangga demi tangga sorga, dan bacalah dengan kadar perimbangan seperti engkau telah membaca semasa kamu hidup di dunia, karena sesungguhnya kamu akan sampai tempat tinggalmu ( kedudukanmu di sorga ) apabila sampai pada ayat terakhir yang kamu baca. ( Tirmidzi )
Catatan : orang-orang ahli qur’an bermakna seorang hafidz Al Qur’an, atau seorang yang banyak membacanya, atau seorang yang beramal menutu Al Qur’an.
20- Aisah r.anha meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : hafidz Al Qur’an yang menghafal dan membaca dengan baik akan dibangkitkan pada hari kiamat bersama dengan mereka ( para malaikat ) yang membwa Al Qur’an ini dari Lauhul mahudz dan barangsiapa yang terputus-putus membaca dan sabar dengan kesulitan ini akan mendapat pahal ganda. ( Muslim )
Catatan : barngsiapa yang terputus-putus adalah seorang hafidz yang boleh jadi tidak mengingati Al Qur’an dengan baik; yang ia senantiasa berusaha untuk mengingatnya. Ini juga termasuk pembaca Al Qur’an yang terbata-bata dalam bacaannya, akan tetapi ia berusaha keras untuk membaca dengan betul. Maka orang yang sedemikian mendapat pahala ganda : 1. Karena bacaanya, dan yang lain karena terbata–bata berulang kali ia berusaha keras dengan sabarnya. berkali-kali .
No comments:
Post a Comment